Today:Monday, 23 December 2024
Daging meltique belakangan sangat populer di kalangan penyuka steak atau daging karena harganya murah dan teksturnya yang empuk. Tapi apakah sebenarnya daging meltique itu dan apa perbedaannya dengan jenis daging lainnya?

Daging Meltique – Kenali dan Bedakan dengan Wagyu

Daging Meltique

Pernahkah kamu mendengar sebutan daging meltique? Daging meltique atau kerap disebut marbling beef belakangan sangat populer di kalangan penyuka steak atau daging karena harganya murah dan teksturnya yang empuk.

Tapi apakah sebenarnya daging meltique itu dan apa perbedaannya dengan jenis daging lainnya? Temukan pada artikel ini, ya!

Mengenal Daging Meltique

Daging meltique merupakan daging sapi biasa yang dalam pembuatannya menggunakan upaya membuat pola marbling (seperti marmer) secara buatan atau “artificial marbling”.

Proses marbling dilakukan dengan cara menyuntikkan lemak nabati. Biasanya menggunakan canola oil dari biji bunga canola. Lemak nabati yang punya sifat sintesis ini umumnya diolah dari canola oil, hasil ekstraksi biji tanaman Canola (Brassica napus).

Sehingga, menghasilkan bentuk daging yang bagus serupa wagyu.

Proses pembuatan daging meltique ini salah satunya dikembangkan oleh perusahaan Jepang bernama Hokubee Co., Ltd, pada tahun 1984. 

Metode dan prosesnya terinspirasi dari metode kuliner tradisional Prancis yang disebut “Pique”. 

Proses ini bukanlah mengubah daging biasa menjadi wagyu asli, melainkan hanya dibentuk mirip saja. Proses meltique ini juga cukup murah dan mudah, sehingga hasilnya bisa dijual dengan harga yang jauh lebih terjangkau.

Karakteristik Daging Meltique

Ciri khas wagyu terletak pada visual marbling yang menyerupai marmer karena memiliki jaringan lemak halus berwarna putih yang menarik. Begitu pula halnya dengan daging meltique.

Biasanya, bagian daging sapi yang diolah untuk menjadi meltique adalah daerah sekitaran pinggul. Bisa didapatkan dari daging has dalam atau yang dikenal dengan sirloin, maupun has luar atau tenderloin. 

Kedua bagian ini sama-sama favorit dalam sajian steak ataupun aneka daging panggang.

Kandungan Daging Meltique vs Daging Wagyu

Dalam hal kandungan, baik daging meltique dan wagyu sama-sama sama memiliki zat gizi yang kaya. 

Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan antara daging meltique dan wagyu, sebagai berikut:

1. Asal Daging

Semua daging sapi secara umum diperoleh melalui proses meltique. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan wagyu. Karena, wagyu berasal dari sapi ras unggulan Jepang yang pengembangbiakannya melalui proses tertentu. 

Bahkan, setiap sapi wagyu melalui rangkaian proses uji genetika ketika hendak dibiakkan.

2. Harga Daging

Proses pembuatan daging meltique umumnya tidak mengeluarkan biaya yang besar, sehingga harga yang ditawarkan umumnya tidak mahal. 

Daging meltique biasanya dijual sekitar 100 ribu rupiah per-kilo. Sementara wagyu yang asli, harganya bisa mencapai 4 sampai 8 kali lipat dari itu.

3. Kandungan Gizi

Kandungan gizi daging dengan proses meltique sama dengan sapi pada umumnya, karena berasal dari sapi reguler. 

Hal ini jelas berbeda dengan wagyu yang terkenal dengan kandungan asam lemak tak jenuh serta omega 3 dan 6 yang lebih tinggi.

Batasan Konsumsi Daging Merah 

Sebelum mengonsumsi daging meltique, sebaiknya kamu mengetahui batasan konsumsi daging merah yang aman bagi kesehatan. Adapun kandungan zat gizi yang terkandung dalam 100 gram daging sapi secara umum:

  • Lemak 15 gram.
  • Lemak jenuh 6 gram.
  • Lemak trans 1,1 gram.
  • Protein 26 gram.
  • Kalsium 18 miligram.
  • Zat besi 2,6 miligram.
  • Vitamin D 7 IU.
  • Vitamin B6 0,4 miligram
  • Vitamin B12 2,6 µg.
  • Magnesium 21 miligram.

Seperti yang kita lihat di atas, daging sapi mengandung tinggi protein dan lemak (terutama lemak jenuh) per 100 gramnya. 

Perlu diingat bahwa konsumsi lemak jenuh per hari tidak lebih dari 20 gram untuk wanita dan 30 gram untuk pria.

Jangan lupa juga bahwa anjuran konsumsi zat gizi makro bagi penduduk Indonesia adalah 5-15% energi protein, 25-35% energi lemak, dan 40-60% energi karbohidrat. Dimana, penerapannya disesuaikan lagi dengan umur atau tahap pertumbuhan dan perkembangan. 

Artinya, jika dimisalkan kebutuhan kalori harian 2000 kalori, maka kamu perlu memastikan bahwa hanya 25-35% dari makanan yang kamu konsumsi sehari tersebut berasal dari lemak.

Dalam seminggu, kamu dianjurkan untuk memperhatikan konsumsi daging merah. Anjurannya adalah maksimal 3 porsi (350-500 gram berat matang). 

Konsumsi Daging Sesuai Batasan dan Jangan Lupa Serat

JIka kita perhatikan, tidak ada kandungan serat pada daging sapi atau olahannya. 

Untuk itu, kamu sebaiknya menambahkan konsumsi serat dalam porsi makanmu jika kamu mengonsumsi daging. 

Dengan begitu, pencernaan menjadi lebih sehat serta kebutuhan harian gizi menjadi terpenuhi.

Share