Diet Gagal Ginjal
Diet gagal ginjal adalah diet yang dikhususkan untuk menangani gagal ginjal.
Diet gagal ginjal sendiri memiliki perbedaan tergantung apakah kondisi orang yang akan menerapkan diet gagal ginjal termasuk sebelum atau sesudah hemodialisis.
Perubahan gaya hidup dengan memperbaiki pola makan (menerapkan diet gagal ginjal) dan lebih aktif berolahraga menjadi lebih penting dibandingkan konsumsi obat-obatan, baik untuk yang belum atau telah menjalani hemodialisis.
Diet Gagal Ginjal sebelum Hemodialisis
Diet rendah protein diberikan untuk mencegah kerusakan organ ginjal lebih lanjut.
Memperbaiki atau mempertahankan status gizi normal bisa dilakukan dengan memaksimalkan asupan harian karena biasanya penderita penyakit ginjal tidak nafsu makan, dan membantu meringankan gejala yang dialami.
Selain itu, diet gagal ginjal juga memperhatikan penyakit penyerta yang dialami (diabetes, hipertensi, dan hiperlipidemia).
Berikut asupan zat gizi dalam diet gagal ginjal sebelum hemodialisis.
- Protein: 0,6 gr/kgBB, mayoritas (50%) protein berasal dari protein hewani
- Energi: 35 kkal/kgBB, namun jika asupannya rendah atau usia >60 tahun diberikan energi 30 kkal/kgBB dengan protein sebesar 0,75 gr/kgBB
- Lemak cukup ±30% dengan mengutamakan lemak tidak jenuh
- Pembatasan natrium (1500 mg) dan cairan
- Memperhatikan mineral terutama kalsium, kalium, dan fosfor
Diet Gagal Ginjal setelah Hemodialisis
Ketika menjalani hemodialisis, maka terdapat beberapa zat gizi, yaitu vitamin, mineral dan protein yang ikut terbuang, sehingga memengaruhi komponen darah dalam tubuh.
Pengaturan makan juga dibutuhkan untuk mencukupi asupan energi dan protein, mencegah dehidrasi atau kelebihan cairan, dan menjaga keseimbangan komponen darah.
Berikut kebutuhan asupan zat gizi dalam diet gagal ginjal setelah hemodialisis.
- Protein tinggi: 1,2 gr/kgBBI, mayoritas (50%) protein berasal dari protein hewani
- Energi: 30-35 kkal/kgBBI
- Lemak: 25-30% dengan mengutamakan lemak tidak jenuh
- Rendah kalium
- Pembatasan cairan, natrium
Bahan Makanan yang Dianjurkan, Dibatasi, dan Dihindari dalam Diet Gagal Ginjal
- Membatasi konsumsi protein hewani 3-4 porsi sehari dapat berasal dari ikan, daging rendah lemak, dan ayam tanpa kulit
- Protein nabati 1-2 porsi sehari berasal dari tahu, tempe atau kacang-kacangan
- Susu maksimal 1 gelas per hari
- Memilih makanan rendah garam, hindari makanan kemasan, kaleng ataupun fast food
- Memperhatikan asupan cairan tergantung tingkat edema (bengkak) dan volume urin
- Menghindari sayur dan buah tinggi kalium seperti pisang, kentang, kiwi, daun pepaya, melon, bayam
- Membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti bebek, kuning telur, jeroan
Upaya Perubahan Pola Hidup Sehat untuk Mengatasi Gagal Ginjal
Upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan ginjal harus dilakukan. Berikut caranya:
- Menerapkan pola hidup sehat, dengan menghindari konsumsi minuman berwarna, jauhi merokok dan konsumsi alkohol
- Melakukan olahraga minimal 2-3x/minggu dapat berupa jalan, jogging atau bersepeda
- Meningkatkan asupan sayur, buah, kacang-kacangan, lemak sehat, dan menjauhi makanan yang dapat memperberat kerja ginjal
- Memeriksa kesehatan secara rutin untuk memantau kesehatan ginjal dan memperhatikan pengaturan makan ke tenaga ahli seperti dietisien atau nutritionis
- Mengobati penyebab penyakit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit lainnya yang dapat menyebabkan gagal ginjal
Ayo Terapkan Pola Hidup Sehat dan Diet Gagal Ginjal!
Pola hidup sehat adalah kunci untuk mencegah terjadinya gagal ginjal.
Jika ada seseorang yang mengidap gagal ginjal, sebaiknya ia segera menerapkan diet gagal ginjal.
Nutrisionis bisa membuat diet gagal ginjal yang tepat agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.