Berapa Kadar Gula Darah Normal Pria? Ini Jawabannya!
Menjaga kadar gula darah agar tetap normal adalah salah satu langkah penting untuk kesehatan pria.
Gula darah atau glukosa, adalah sumber energi utama bagi tubuh, namun jika kadarnya tidak terkontrol, bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Artikel ini akan membahas mengenai kadar gula darah normal bagi pria, mengapa hal tersebut penting, serta bahaya yang dapat terjadi jika kadar gula darah tidak terjaga. Selain itu, kami juga akan memberikan informasi kapan waktu yang tepat untuk memeriksa kadar gula darahmu.
Berapa Kadar Gula Darah Normal Pria?
Kadar gula darah normal pria mengacu pada jumlah glukosa yang terdapat dalam darah yang berada dalam batas yang sehat. Untuk pria dewasa yang sehat, kadar gula darah puasa (sebelum makan) biasanya berada di kisaran 70-99 mg/dL. Sedangkan, dua jam setelah makan, kadar gula darah yang normal harus kurang dari 140 mg/dL. Angka ini menjadi acuan untuk menilai apakah seseorang berisiko memiliki gangguan metabolisme seperti diabetes. Jika kadar gula darahmu melebihi angka tersebut secara konsisten, maka kamu mungkin berada dalam kondisi pradiabetes atau bahkan diabetes.
Mengapa Kadar Gula Darah Normal Itu Penting?
Menjaga kadar gula darah dalam rentang normal sangat penting bagi pria karena gula darah yang berlebihan atau terlalu rendah bisa memengaruhi berbagai fungsi tubuh. Gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan pembuluh darah, dan bahkan gangguan pada fungsi ginjal. Sementara itu, gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan dalam kasus yang parah bisa berujung pada koma.
Bagi pria, menjaga kadar gula darah juga sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang berperan dalam fungsi ereksi. Hal ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi, yang membuat pria kesulitan untuk mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual.
Efek Samping Kadar Gula Darah Tidak Normal bagi Pria
Gula darah yang tidak normal, baik itu terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan pria.
Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, masalah ini bisa berisiko menimbulkan berbagai efek samping yang serius. Berikut adalah beberapa efek samping gula darah yang tidak normal pada pria:
1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Hiperglikemia dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Pria dengan gula darah tinggi juga berisiko lebih besar mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) yang memperburuk kondisi jantung.
2. Disfungsi Ereksi
Salah satu efek samping yang paling sering terjadi pada pria dengan gula darah yang tidak terkontrol adalah disfungsi ereksi (DE). Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang penting untuk fungsi ereksi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual. Penurunan kualitas ereksi juga bisa menjadi tanda awal dari kerusakan pembuluh darah akibat diabetes.
3. Penyakit Ginjal
Gula darah yang tidak normal dapat merusak ginjal dalam jangka panjang. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit ginjal diabetik, yang bisa menyebabkan gagal ginjal jika tidak diobati. Gula darah tinggi menyebabkan pembuluh darah kecil di ginjal rusak, yang mengarah pada penurunan fungsi ginjal. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan dialisis.
4. Gangguan Penglihatan
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di retina, bagian mata yang bertanggung jawab untuk penglihatan. Hal ini dapat menyebabkan masalah penglihatan, mulai dari gangguan penglihatan kabur hingga kebutaan jika tidak segera ditangani. Retinopati diabetik adalah kondisi yang sering dialami oleh penderita diabetes tipe 2 dan merupakan salah satu penyebab utama kebutaan.
5. Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)
Hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf tubuh, sebuah kondisi yang dikenal sebagai neuropati diabetik. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau mati rasa pada kaki dan tangan.
Pada pria, neuropati juga bisa memengaruhi fungsi seksual, seperti berkurangnya sensasi atau disfungsi ereksi.
6. Penurunan Kualitas Sperma
Gula darah yang tidak stabil dapat memengaruhi kualitas sperma pria. Penurunan kualitas sperma ini dapat mengurangi kesuburan dan mempersulit pria untuk memiliki keturunan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pria dengan diabetes cenderung memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dan motilitas sperma yang lebih buruk, yang dapat memengaruhi kemampuannya untuk menghasilkan keturunan.
7. Penyembuhan Luka yang Lambat
Gula darah yang tinggi dapat mengganggu proses penyembuhan luka. Hal ini disebabkan oleh gangguan dalam aliran darah dan kerusakan saraf.
Luka atau cedera kecil yang dialami pria dengan gula darah tinggi cenderung lebih lama sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi.
8. Kelelahan dan Penurunan Energi
Kadar gula darah yang tidak stabil, baik tinggi maupun rendah, dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan.
Ketika gula darah terlalu tinggi, tubuh kesulitan untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, sementara gula darah rendah membuat tubuh kekurangan energi. Kelelahan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.
9. Resiko Infeksi yang Meningkat
Pria dengan gula darah tinggi lebih rentan terhadap infeksi, terutama infeksi kulit dan saluran kemih.
Gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga menjadi lebih lemah, sehingga lebih sulit untuk melawan infeksi.
10. Gangguan Mental dan Mood
Kadar gula darah yang tidak normal juga dapat memengaruhi kesehatan mental pria. Hiperglikemia atau hipoglikemia dapat menyebabkan perubahan mood, kecemasan, dan depresi. Selain itu, fluktuasi gula darah yang cepat dapat memengaruhi kinerja otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi atau merasa bingung.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Gula Darah?
Salah satu langkah terbaik dalam menjaga kadar gula darah adalah dengan memeriksanya secara rutin. Bagi pria yang berisiko, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, atau yang mengalami obesitas, pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan setiap tahun. Selain itu, jika kamu berusia di atas 40 tahun, pemeriksaan gula darah juga sangat dianjurkan.
Waktu yang tepat untuk memeriksa gula darah adalah setelah kamu bangun tidur, sebelum makan, karena kadar gula darah pada saat ini akan menunjukkan kondisi tubuhmu secara lebih akurat. Jika kamu merasa sering haus, sering buang air kecil, atau merasa sangat lelah, segera lakukan pemeriksaan gula darah. Ini bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darahmu sudah tidak normal.
Selain itu, pemeriksaan gula darah juga penting dilakukan setelah makan, untuk mengetahui bagaimana tubuhmu merespons gula atau karbohidrat. Jika kadar gula darahmu lebih dari 140 mg/dL setelah dua jam makan, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu kesulitan mengatur gula darah dengan baik.
Tips Menjaga Gula Darah Tetap Normal bagi Pria
Menjaga kadar gula darah dalam batas normal sangat penting bagi kesehatan pria, untuk mencegah penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan reproduksi. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu pria menjaga gula darah tetap normal:
1. Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat adalah kunci untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Pria disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Pilih juga sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang rebus, atau roti gandum utuh, yang lebih lambat dicerna tubuh dan mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba. Hindari makanan yang mengandung banyak gula tambahan, seperti minuman manis, makanan cepat saji, dan camilan olahan yang tinggi lemak.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga teratur membantu tubuh menggunakan glukosa lebih efisien dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau latihan angkat beban dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal. Disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, atau minimal 150 menit per minggu. Olahraga tidak hanya membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi juga meningkatkan kesehatan jantung dan memperbaiki kualitas tidur.
3. Jaga Berat Badan Ideal
Obesitas adalah faktor risiko utama bagi diabetes tipe 2. Menjaga berat badan dalam rentang ideal tidak hanya membantu mencegah diabetes, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika kamu memiliki berat badan berlebih, cobalah untuk menurunkan berat badan secara bertahap dengan kombinasi diet sehat dan olahraga. Penurunan berat badan sekitar 5-10% dari berat badanmu dapat memberikan efek positif pada kadar gula darah.
Untuk mengetahui apakah berat badanmu ideal atau tidak, kamu bisa mengetahuinya dengan kalkulator BMI/IMT pada tautan ini.
4. Makan dengan Porsi yang Tepat
Porsi makan yang berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung karbohidrat tinggi. Cobalah untuk makan dalam porsi yang lebih kecil namun lebih sering, sekitar 3 kali makan utama dengan 2-3 camilan sehat di antara waktu makan. Hal ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari dan mencegah rasa lapar berlebihan yang bisa memicu makan berlebihan.
5. Hindari Stres Berlebihan
Stres dapat meningkatkan kadar gula darah karena tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat mengganggu pengaturan glukosa. Cobalah untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi, yoga, bernafas dalam, atau aktivitas yang kamu nikmati. Mengatur waktu untuk bersantai dan menjaga keseimbangan hidup juga penting untuk menjaga gula darah tetap normal.
6. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk mengatur kadar gula darah. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan meningkatkan kadar gula darah. Pria disarankan untuk tidur antara 7-9 jam setiap malam. Dengan tidur yang cukup, tubuh dapat memperbaiki sel-sel dan organ-organ yang rusak, serta meningkatkan sensitivitas insulin.
7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Secara Rutin
Melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat penting untuk memastikan apakah kadar gula darahmu dalam rentang normal. Bagi pria yang berisiko tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes atau obesitas, pemeriksaan kadar gula darah sebaiknya dilakukan setidaknya setahun sekali. Pemeriksaan ini akan membantumu mengetahui apakah ada masalah dengan kadar gula darah sejak dini dan memungkinkan kamu untuk segera mengambil langkah pencegahan atau pengobatan.
8. Batasi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memengaruhi kadar gula darah dengan cara yang tidak terduga. Meskipun alkohol bisa menyebabkan gula darah meningkat sementara, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan gula darah turun secara drastis beberapa jam setelahnya. Jika kamu memilih untuk mengonsumsi alkohol, lakukan dengan bijak dan pastikan konsumsinya tidak melebihi batas yang dianjurkan.
9. Konsumsi Suplemen yang Mendukung Kesehatan Gula Darah
Beberapa suplemen, seperti kayu manis, magnesium, dan kromium, telah diketahui dapat membantu mengatur kadar gula darah. Meskipun demikian, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan untuk diabetes.
10. Hindari Merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, yang berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi. Jika kamu merokok, berhenti merokok akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk dalam menjaga gula darah tetap normal.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310