Skrining Diabetes: Pengertian, Manfaat, dan Prosedurnya
Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang bisa berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas. Banyak orang baru menyadari bahwa mereka menderita diabetes ketika sudah terjadi komplikasi.
Karena itu, skrining diabetes sangat penting. Artikel ini akan membahas apa itu skrining diabetes, manfaatnya, dan prosedurnya.
Apa Itu Skrining Diabetes?
Skrining diabetes adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes atau kondisi pra-diabetes sebelum gejala muncul. Skrining ini bertujuan untuk mengetahui kadar gula darah, baik dalam keadaan puasa, setelah makan, maupun dalam jangka waktu tertentu.
Dengan skrining diabetes, kondisi diabetes dapat terdeteksi lebih awal sehingga bisa segera dilakukan penanganan dan pengobatan sebelum terjadi komplikasi.
Manfaat Skrining Diabetes
Skrining diabetes memiliki banyak manfaat, berikut beberapa di antaranya:
1. Deteksi Dini Diabetes
Penyakit diabetes tidak selalu menimbulkan gejala. Deteksi dini penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan skrining diabetes.
Dengan skrining, kamu dapat mengetahui kondisi diabetes atau pra-diabetes lebih awal, sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat.
2. Pencegahan Komplikasi
Banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes karena tidak bergejala. Tiba-tiba saja muncul keluhannya sesak napas, mual, muntah, atau luka sulit sembuh. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata kadar gula darah tinggi.
Hal tersebut bisa dicegah dengan melakukan skrining diabetes. Dengan skrining, kondisi diabetes bisa terdiagnosis lebih awal. Pengobatan pun bisa segera diberikan sebelum terjadi komplikasi seperti kerusakan ginjal, jantung, dan saraf.
3. Memotivasi Perubahan Gaya Hidup
Hasil skrining bisa menjadi “alarm” untuk memulai pola hidup sehat seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal.
4. Menurunkan Biaya Perawatan Jangka Panjang
Deteksi dini mengurangi risiko pengobatan yang lebih panjang akibat diabetes yang tidak terkontrol dan komplikasi di kemudian hari.
Prosedur Skrining Diabetes
Prosedur skrining diabetes bisa dilakukan dengan beberapa tes, yaitu:
1. Tes Gula Darah Puasa
Tes gula darah puasa dilakukan setelah puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar gula darah saat tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman kecuali air putih.
Berdasarkan CDC, kategori hasil gula darah puasa adalah:
- Normal: kurang dari atau sama dengan 99 mg/dl.
- Prediabetes: antara 100 sampai 125 mg/dl.
- Diabetes: 126 mg/dL atau lebih.
2. Tes Gula Darah Sewaktu
Pemeriksaan ini mengukur kadar gula darah kapan saja tanpa perlu puasa. Prosedur ini lebih praktis dan cepat karena bisa dilakukan kapan saja. Namun, hasilnya dapat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang baru dikonsumsi.
Menurut CDC, seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL.
3. Tes Gula Darah 2 Jam Setelah Makan
Tes ini biasanya dilakukan sebagai lanjutan dari pemeriksaan gula darah puasa. Kamu akan diminta makan makanan yang mengandung karbohidrat dengan porsi yang biasa kamu makan.
Dua jam setelah makan karbohidrat, kadar gula darah akan diperiksa kembali. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi fungsi pankreas dan insulin dalam mengontrol gula darah. Jika insulin berfungsi dengan baik maka kadar gula darah akan kembali normal 2 jam setelah makan.
Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dL.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral
Tes ini juga dilakukan sebagai lanjutan dari tes gula darah puasa. Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan tubuh dalam melakukan metabolisme gula dalam jumlah yang terstandar.
Setelah puasa selama minimal 8 jam, kamu akan diberikan glukosa atau karbohidrat sebanyak 75 gram yang dilarutkan dalam 250 mL air. Larutan tersebut harus diminum dalam 5 menit. Setelah itu, kamu harus puasa lagi selama 2 jam. Setelah itu, kadar gula darah akan diperiksa lagi.
Kategori hasil tes toleransi glukosa oral adalah:
- Normal: di bawah 140 mg/dL
- Prediabetes: 140-199 mg/dL
- Diabetes: di atas 199 mg/dL.
5. Tes HbA1c
Pemeriksaan HbA1c atau hemoglobin 1c dilakukan untuk mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Jumlah ini menilai jumlah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau gula.
Prosedur pemeriksaan HbA1c sama dengan pemeriksaan darah pada umumnya. Sampel darahmu akan diambil dan diuji di laboratorium.
Hasil interpretasi pemeriksaan HbA1c adalah:
- Normal: jumlah HbA1c di bawah 5,7%
- Prediabetes: jumlah HbA1c antara 5,7–6,4%
- Diabetes: jumlah HbA1c 6,5% atau lebih.
Semakin tinggi nilai HbA1c maka menandakan kadar gula darah semakin tinggi dan berisiko mengalami komplikasi jika tidak segera ditangani.
Siapa yang Cocok untuk Skrining Diabetes?
Skrining diabetes boleh dilakukan oleh siapa pun. Jika kamu ingin mengetahui risiko diabetes, maka jangan ragu untuk melakukan skrining diabetes.
Beberapa orang yang berisiko mengalami diabetes disarankan untuk melakukan skrining. Berikut beberapa kategori yang sebaiknya melakukan skrining diabetes:
1. Orang Dengan Riwayat Keluarga Diabetes
Risiko terkena diabetes akan meningkat jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes.
2. Orang Dengan Berat Badan Berlebih
Berat badan berlebih dan obesitas merupakan salah satu faktor risiko diabetes tipe 2.
3. Usia 45 tahun ke Atas
Risiko diabetes meningkat seiring bertambahnya usia. Ketika memasuki usia 45 tahun, sebaiknya segera lakukan skrining diabetes.
4. Wanita Dengan Riwayat Diabetes Gestasional
Wanita yang pernah didiagnosis diabetes selama kehamilan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
5. Orang dengan Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurang olahraga, pola makan tinggi gula, dan gaya hidup tidak sehat meningkatkan risiko diabetes.
Kapan Momen yang Tepat untuk Skrining Diabetes?
Tujuan dari skrining diabetes adalah untuk mendeteksi dini risiko terjadinya diabetes sebelum muncul gejala dan komplikasi. Oleh karena itu, semakin cepat melakukan skrining maka semakin bagus. Skrining diabetes juga sebaiknya dilakukan secara rutin.
Ada beberapa momen di mana kamu sebaiknya segera melakukan skrining diabetes, yaitu:
1. Memasuki Usia 45 Tahun
Bahkan jika kamu merasa sehat dan tidak ada gejala, skrining rutin tetap penting dilakukan untuk deteksi dini.
2. Saat Ada Gejala Mencurigakan
Jika kamu mengalami gejala diabetes meliputi sering haus, sering buang air kecil, atau luka sulit sembuh maka harus segera diperiksakan.
3. Jika Memiliki Faktor Risiko
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, obesitas, atau hipertensi, sebaiknya lakukan skrining diabetes lebih awal.
4. Saat Program Kehamilan
Kondisi diabetes dapat berkembanh selama kehamilan. Oleh karena itu penting untuk mendeteksi risiko diabetes saat program hamil.
Skrining Diabetes Sebaiknya ke Dokter Apa?
Untuk skrining diabetes, kamu bisa konsultasi ke dokter umum atau dokter spesialis. Untuk skrining awal, dokter umum dapat memberikan tes dasar. Jika diperlukan, kamu akan dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. Jika sedang hamil atau program hamil, sebaiknya juga konsultasi dengan dokter kandungan.
Skrining diabetes adalah langkah sederhana tetapi sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu ingin melakukan skrining diabetes!
Rekomendasi Sirka
Jika kamu ingin melakukan skrining diabetes, kamu bisa datang ke klinik Sirka! Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu melakukan pemeriksaan untuk skrining.
Jika kamu mempunyai masalah gula darah atau diabetes, dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetes bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah gula darah/diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya