Kolik Abdomen – Nyeri Perut Luar Biasa?
Jika kamu pernah mengalami nyeri perut hebat dan melilit secara tiba-tiba, bisa jadi kamu sedang mengalami kolik abdomen. Penyakit ini sering terjadi pada semua rentang usia dan sangat mengganggu. Tapi, apa sebenarnya kolik abdomen dan bagaimana cara mengatasinya?
Apa itu Kolik Abdomen?
Kolik abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri spasmodik parah pada perut yang disebabkan oleh adanya distensi (menegang), obstruksi (sumbatan) atau peradangan pada organ berongga tubuh yang memiliki otot polos, misalnya usus, kantong empedu, ginjal, dan lain-lain.
Nyeri spasmodik artinya rasa nyeri yang bergelombang, ada fase di mana rasa sakit berada di puncaknya yang terasa begitu sakit, kemudian disusul dengan periode mereda atau seolah tidak sakit lagi, begitu seterusnya berulang-ulang, sehingga bila digambarkan dengan grafik akan terbentuk grafik naik turun.
Penyebab kolik abdomen
Beberapa penyebab kolik abdomen antara lain:
1. Kolik akibat Penyakit pada Usus
Kondisi ini disebabkan oleh berbagai gangguan pada usus, mulai dari peradangan, infeksi, hingga penyumbatan usus yang membuat makanan dan cairan tidak bisa melewati usus.
Beberapa penyebab munculnya penyakit kolik usus meliputi:
- Peradangan pada usus, misalnya pada radang usus buntu
- Obstruksi atau sumbatan pada usus
- Jaringan parut akibat operasi perut atau operasi panggul
- Divertikulitis atau peradangan pada kantung di dinding usus besar
- Kanker usus
Pada penyakit diatas, keluhan kolik abdomen biasanya akan ditambah dengan munculnya gejala lain seperti nyeri perut hebat, gejala kolik usus biasanya berupa susah buang air besar, susah buang gas atau kentut, muntah, dan tidak nafsu makan.
2. Peritonitis
Rongga perut dilapisi oleh lapisan pelindung yang disebut peritoneum. Ketika lapisan ini mengalami peradangan karena infeksi kuman, maka bisa memicu kondisi yang disebut peritonitis.
Orang yang mengalami peritonitis biasanya menunjukkan gejala demam, lemas, mual, muntah, serta nyeri perut yang sangat berat dan semakin nyeri ketika bergerak.
Peritonitis bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya komplikasi dari radang usus buntu, pankreatitis, penyakit radang panggul, atau masalah empedu.
3. Kolik Bilier
Kolik bilier adalah nyeri perut hebat yang muncul akibat penyumbatan di saluran empedu, misalnya karena batu empedu. Saat saluran empedu tersumbat, otot di sekitar saluran tersebut akan berkontraksi untuk memindahkan batu empedu yang ada sehingga menimbulkan nyeri.
Nyeri perut hebat pada kondisi kolik bilier biasanya muncul secara tiba-tiba di sisi kanan perut bagian atas dan dapat disertai mual dan muntah.
Rasa sakit bisa meningkat dari waktu ke waktu, tetapi tidak lebih dari beberapa jam. Nyeri ini kerap terjadi setelah seseorang menyantap makanan berlemak atau ketika makan dengan porsi besar.
4. Kolik dari Penyakit Ginjal
Kolik ginjal adalah rasa nyeri yang muncul akibat penyumbatan di saluran kemih oleh batu ginjal, gumpalan darah, atau infeksi.
Keluhan ini ditandai dengan nyeri hebat di punggung bawah atau samping, baik sisi kiri, sisi kanan, atau kedua sisi. Terkadang, nyeri juga terasa hingga ke perut dan pangkal paha.
Nyeri kolik ginjal umumnya muncul secara tiba-tiba, hilang-timbul, dan semakin parah dari waktu ke waktu. Gejala lain yang muncul meliputi sakit saat buang air kecil, demam, mual, dan muntah.
Tanda dan Gejala Kolik Abdomen
Kolik cukup sering terjadi pada bayi dan pada orang dewasa.
Pada orang dewasa, keluhan kolik abdomen dapat muncul secara tiba-tiba dan terjadi hanya sekali atau berulang kali dalam kurun waktu beberapa hari, beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Kolik abdomen terkadang bisa dirasakan menyerupai nyeri atau kram perut biasa. Jika disebabkan oleh nyeri perut biasa, nyeri biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa waktu atau setelah mengonsumsi obat tertentu.
Sementara itu, pada kebanyakan kasus, kolik abdomen sering dirasakan tiba-tiba, bahkan tidak membaik setelah penggunaan obat pereda nyeri. Karena bisa disebabkan banyak hal dan nyeri yang dirasakan sangat parah, kolik abdomen perlu diperiksakan ke dokter.
Cara Mengurangi Gejala Kolik Abdomen
Kolik abdomen membutuhkan penanganan dokter.
Setelah penyebabnya diketahui, penanganan kolik abdomen akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Sedangkan untuk kolik abdomen yang disebabkan oleh peritonitis atau pecahnya usus buntu, langkah operasi darurat perlu dilakukan.
Untuk mencegah kolik abdomen, penting untuk selalu menjaga kesehatan saluran cerna, kantong kemih, dan organ reproduksi. Beberapa cara yang bisa diakukan, yaitu:
- Menerapkan pola hidup sehat
- Konsumsi air putih sesuai kebutuhan setiap hari
- Menerapkan pola makan sehat
- Mengonsumsi makanan tinggi serat secara rutin, seperti sayur, buah, dan biji-bijian
- Membatasi makanan yang mengandung gas dan berlemak tinggi
- Menghindari minuman berkafein, beralkohol, dan bersoda
- Berolahraga secara teratur
- Menjaga kebersihan organ intim
Periksakan ke Dokter jika Mengalami Kolik Abdomen
Kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kolik abdomen yang tidak membaik atau justru semakin parah dalam waktu 1–2 hari.
Jangan lupa terapkan makan dan pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya kolik abdomen.