8 Hormon Reproduksi Wanita – Penting untuk Kesuburan!
Jika sebelumnya telah kita bahas tentang organ reproduksi pada wanita, tak lengkap jika kita tidak membahas hormonnya juga. Sistem reproduksi pada wanita dapat berjalan dengan baik, apabila organ dan hormon reproduksi wanita yang dihasilkan bekerja sama dengan baik pula.
Hormon apa saja yang memengaruhi sisten reproduksi pada wanita? Simak penjelasannya pada artikel berikut!
Macam-Macam Hormon Reproduksi Wanita
1. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
Gonadotropin-Releasing Hormone diproduksi oleh hipotalamus yang merupakan bagian dari otak kita. Hormon ini mengatur produksi FSH dan LH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis).
Kadar GnRH akan meningkat selama siklus menstruasi. Peningkatan kadar hormon ini memicu pelepasan FSH dan LH oleh kelenjar pituitasi untuk menghasilkan sel telur matang.
2. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle Stimulating Hormone adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari (hipofisis) di otak.
Hormon ini memiliki fungsi penting untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan folikel pada ovarium.
FSH menstimulasi pematangan folikel yang nantinya akan menghasilkan pelepasan sel telur matang selama ovulasi.
3. Luteinizing Hormone (LH)
Sama seperti FSH, hormon yang satu ini juga diproduksi oleh kelenjar pituitari dan memicu terjadinya ovulasi.
Selama ovulasi, folikel yang sudah matang akan terbuka dan melepaskan sel telur yang kemudian akan berjalan melalui tuba falopi menuju ke uterus (rahim). LH juga berfungsi menstimulasi produksi hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum.
4. Estrogen
Estrogen merupakan hormon yang diproduksi oleh ovarium.
Hormon estrogen berperan penting dalam perkembangan organ reproduksi wanita seperti uterus, tuba falopi, dan juga payudara. Estrogen juga memainkan peran pada siklus menstruasi, serta menebalkan dinding rahim untuk persiapan kehamilan.
5. Progesteron
Homon progesteron diproduksi oleh korpus luteum yang terbentuk setelah folikel melepaskan telur matang pada saat ovulasi.
Progesteron juga berperan penting dalam mempersiapkan rahim menghadapi kehamilan dengan menebalkan lapisan dinding rahim dan memungkinkan sel telur untuk implantasi.
Jika kehamilan tidak terjadi, korpus luteum akan rusak dan kadar progesteron akan menurun, sehingga menyebabkan dinding rahim akan luruh dan terjadilah menstruasi.
6. Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
Human Chorionic Gonadotropin, yang dikenal juga dengan hormon kehamilan ini merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta. Kadar hormon ini akan meningkat dan menjadi indikator terjadinya kehamilan pada saat melakukan tes kehamilan (test pack).
Namun di sisi lain, pengukuran kadar hormon hCG juga dapat menjadi indikator terjadinya gangguan kehamilan, abortus (keguguran), bahkan hingga kanker kandungan (seperti choriocarcinoma dan keganasan di luar rahim.
7. Oksitosin
Oksitosin merupakan salah satu hormon reproduksi yang diproduksi oleh hipotalamus di otak, yang memainkan peran penting saat persalinan dan menyusui.
Hormon ini dapat memicu terjadinya kontraksi uterus saat proses persalinan dan membantu uterus kembali ke ukuran semua setelah melahirkan. Selain itu, oksitosin juga memicu produksi ASI selama proses menyusui.
8. Prolaktin
Sama seperti FSH dan LH, hormon yang satu ini juga diproduksi oleh kelenjar pituitari. Bedanya, hormon ini tidak merangsang pelepasan sel telur, melainkan menstimulasi produksi ASI.
Kadar hormon prolaktin akan meningkat selama kehamilan dan mencapai kadar tertinggi saat menyusui.
Fungsi Penting Hormon Reproduksi Wanita
Semua hormon reproduksi tersebut memainkan peran dan fungsi yang krusial dalam sistem reproduksi wanita. Jika produksinya terganggu, maka sistem reproduksi kita tidak dapat berjalan dengan baik.
Gangguan hormon reproduksi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti menstruasi yang tidak teratur, perubahan suasana hati (mood), dan hot flashes (sensasi panas yang merupakan salah satu tanda menjelang menopause).
Tak hanya itu, ketidakseimbangan hormon-hormon ini juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), endometriosis (peradangan pada endometrium), dan infertilitas.
Terapkan Pola Hidup Sehat untuk Sistem Reproduksi yang Sehat!
Salah satu kunci untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi yaitu dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Konsumsi makanan yang beragam dan bergizi tinggi, olahraga cukup, istirahat cukup, hindari stres, serta kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!