10 Organ Reproduksi Pria dan Cara Menjaga Kesehatannya
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ yang berfungsi untuk mendukung kelangsungan reproduksi seksual. Mengetahui organ reproduksi pria penting untuk mengetahui segera jika ada potensi masalah yang terjadi pada organ tersebut. Apa saja yang termasuk organ reproduksi pria dan apa saja masing-masing fungsinya?
Apa saja Organ Reproduksi Pria?
Sistem reproduksi adalah sistem biologis yang terdiri dari semua organ anatomis yang terlibat dalam reproduksi seksual. Sistem ini terbentuk dari sekumpulan organ yang menjalankan fungsi reproduksi.
Alat reproduksi pria terdiri dari alat kelamin luar (penis, testis, dan skrotum) dan bagian dalam, termasuk kelenjar prostat, vas deferens, dan uretra.
Alat reproduksi pria terbagi atas eksternal dan internal.
a. Organ reproduksi eksternal
1. Penis
Secara umum, anatomi penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar (radix), batang (corpus), dan kepala (glans).
a. Akar (radix)
Radix adalah bagian pangkal penis yang terletak di dekat dasar panggul. Ini adalah bagian penis yang menempel di dinding perut. Akar penis memiliki tiga jaringan ereksi dan dua otot, yakni ischiocavernosus dan bulbospongiosus.
b. Batang (Corpus)
Batang penis merupakan bagian penghubung akar dan kepala penis. Corpus terdiri dari tiga silinder jaringan ereksi, yakni dua buah corpora cavernosa dan sebuah corpus spongiosum.
Saat penis terisi darah, penis menjadi kaku dan ereksi, yang memungkinkan penetrasi saat berhubungan seks.
Kulit penis kendur dan elastis, memungkinkan terjadinya perubahan ukuran penis selama ereksi. Di dalam batang ini terdapat ruang besar yang terisi darah saat seorang pria terangsang secara seksual.
c. Kepala (Glans)
Kepala adalah bagian ujung penis dengan bentuk mengerucut yang terdapat lubang saluran uretra. Saluran ini mendukung fungsi penis sebagai tempat keluar urin dan air.
Kepala penis ditutupi dengan lapisan kulit longgar yang disebut kulup atau preputium. Kulit ini yang dihilangkan dalam prosedur yang disebut sunat atau sirkumsisi.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong longgar seperti kulit yang menggantung di belakang penis. Skrotum menahan testis dan mengandung banyak saraf serta pembuluh darah. Skrotum melindungi testis dengan cara mengontrol suhu di area tersebut.
Untuk perkembangan sperma yang normal, suhu testis harus sedikit lebih dingin dari suhu tubuh. Otot-otot khusus di dinding skrotum memungkinkannya berkontraksi (mengencangkan) dan mengendur, menggerakkan testis lebih dekat ke tubuh untuk kehangatan dan perlindungan.
3. Testis
Testis adalah organ oval seukuran buah zaitun yang sangat besar yang terletak di dalam skrotum, diikat di kedua ujungnya oleh struktur yang disebut korda spermatika.
Testis bertanggung jawab memproduksi testosteron, hormon seks utama pria, dan untuk memproduksi sperma.
Di dalam testis terdapat gulungan tabung yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini bertanggung jawab untuk memproduksi sel sperma melalui proses yang disebut spermatogenesis.
4. Epididimis
Epididimis adalah tabung panjang melingkar yang terletak di bagian belakang setiap testis. Ini berfungsi membawa dan menyimpan sel sperma yang dibuat di testis.
Epididimis merupakan tempat penyimpanan sementara dan pematangan sel sperma sebelum digunakan untuk membuahi sel telur.
b. Organ Reproduksi Internal
Organ-organ reproduksi internal tersebut antara lain:
1. Vas Deferens
Merupakan tabung panjang berotot yang bergerak dari epididimis ke rongga panggul, tepat di belakang kandung kemih.
2. Saluran Ejakulasi
Saluran ini dibentuk oleh perpaduan vas deferens dan vesikula seminalis. Saluran ejakulasi bermuara di uretra.
3. Uretra
Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Wanita juga memiliki uretra, tapi pada pria, uretra juga memiliki fungsi tambahan untuk mengeluarkan (ejakulasi) air mani saat mencapai orgasme.
4. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis adalah kantong seperti kantung yang menempel pada vas deferens di dekat dasar kandung kemih.
Vesikula seminalis membuat cairan kaya gula (fruktosa) yang memberi sperma sumber energi dan membantu kemampuan sperma untuk bergerak (motilitas).
Cairan vesikula seminalis membuat sebagian besar volume cairan ejakulasi, atau ejakulasi.
5. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah struktur seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar prostat menyumbangkan cairan tambahan untuk ejakulasi.
Uretra, yang membawa ejakulasi untuk dikeluarkan saat orgasme, mengalir melalui bagian tengah kelenjar prostat.
6. Kelenjar Bulbouretral
Kelenjar bulbouretral, atau kelenjar cowper, adalah struktur seukuran kacang yang terletak di sisi uretra, tepat di bawah kelenjar prostat.
Kelenjar ini menghasilkan cairan bening dan licin yang bermuara langsung ke uretra. Cairan ini berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralkan keasaman yang mungkin ada karena sisa tetesan urine di uretra.
Cara untuk Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria
Kesuburan dan sifat seksual seorang pria bergantung pada fungsi normal organ pada sistem reproduksi pria, serta hormon yang dilepaskan dari otak.
Berikut cara menjaga kesehatan organ reproduksi pria:
1. Rutin Membersihkan Penis dengan Cara yang Benar
- Bersihkan dengan air area pangkal penis termasuk testis dan rambut kemaluan setelah berkemih.
- Keringkan area kelamin dengan baik dan menyeluruh.
- Bersihkan penis sebelum dan setelah berhubungan seksual atau selesai melakukan masturbasi.
- Hindari menggunakan pewangi sintetis dan cairan sejenisnya pada penis karena bisa menyebabkan iritasi kulit.
2. Pilih Celana Dalam yang Tepat
Sebaiknya memilih celana dalam yang berbahan katun dan tidak ketat. Peningkatan suhu di area penis dan skrotum tidak baik untuk sperma.
Peningkatan suhu akibat memakai celana dalam ketat dapat berpengaruh pada kualitas sperma, termasuk kemampuannya dalam membuahi sel telur.
Selain itu, sebaiknya rutin mengganti celana dalam untuk menjaga kebersihan alat reproduksi pria.
3. Berhubungan Seksual secara Aman
Pastikan berhubungan seksual secara bersih. Salah satu prinsip melakukan hubungan seks yang aman adalah menggunakan kondom.
Kondom berguna untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tak diinginkan. Alat kontrasepsi ini juga efektif mencegah infeksi menular seksual.
Selain itu, berikut ini beberapa tips perilaku seks yang aman:
- Hindari bergonta-ganti pasangan seks.
- Menjaga kebersihan organ intim, baik sebelum mau pun sesudah berhubungan seks.
- Melakukan tes penyakit kelamin berkala, serta cek riwayat seksual bersama pasangan.
- Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom.
Lakukan Pola Hidup Sehat dan Jaga Kebersihan
Kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan akan memengaruhi sistem reproduksi pria.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah jaga kebersihan organ reproduksi.
Selain itu terapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat memperbaiki kondisi kesehatan tubuh. Jangan lupa berolahraga secara rutin dan istirahat yang cukup.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!