Today:Tuesday, 24 December 2024
payudara sakit saat menyusui itu ada penyebabnya

Payudara Sakit saat Menyusui – Apa Penyebabnya?

Payudara Sakit saat Menyusui – Apa Penyebabnya?

Hai bunda, pernahkah kamu merasakan sakit pada payudara saat menyusui? Apa sebenarnya penyebabnya? Lalu, bagaimana cara mengatasi payudara sakit saat menyusui agar proses menyusui tak lagi jadi momok menakutkan? Simak penjelasannya berikut!

Penyebab Nyeri Payudara

1. Pembengkakan Payudara

Pembengkakan payudara dapat terjadi ketika payudara penuh dengan ASI. Payudara dapat menjadi tegang, kaku, dan terasa nyeri jika ASI tidak dikeluarkan. Kondisi ini biasanya terjadi di awal-awal masa menyusui ketika bayi masih beradaptasi dan belajar menghisap puting ibu. 

Saat terjadi pembengkakan payudara, puting mungkin akan menjadi sedikit meregang, rata, dan terasa lebih nyeri. Memompa ASI dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi volume dan pembengkakan yang terjadi. Pastikan menggunakan bra menyusui yang nyaman dan ukuran yang sesuai. 

Ibu dapat melakukan kompres hangat di sekitar payudara untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Jika nyeri tak tertahankan, ibu dapat minum obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk membantu meredakannya.

2. Penyumbatan Saluran ASI

Payudara terdiri dari kelenjar yang terbagi menjadi beberapa segmen seperti buah jeruk. Segmen-segmen yang disebut duktus ini menyalurkan ASI hingga ke puting susu ibu. Jika salah satu segmen tidak dikosongkan dengan baik, maka dapat menyebabkan saluran ASI tersumbat. 

Hindari menggunakan bra atau pakaian yang ketat agar ASI dapat mengalir dengan leluasa. Pijatan lembut pada payudara dan mandi dengan air hangat juga dapat membantu mendorong aliran ASI agar lebih lancar.

3. Mastitis

Mastitis atau radang pada payudara, dapat terjadi jika sumbatan ASI tidak teratasi. Payudara akan terasa nyeri dan meradang. Selain nyeri payudara, ibu dapat merasa demam, kemerahan di sekitar payudara, lemas, dan kelelahan. 

Mastitis dapat mereda dengan tetap menyusui bayi, memastikan posisi dan perlekatannya benar, memompa ASI, kompres hangat, dan minum obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.

Berhenti menyusui dapat menyebabkan nyeri menjadi lebih parah. Segera periksakan ke dokter jika gejala memburuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

4. Abses Payudara

Apabila mastitis tidak ditangani dengan baik, maka dapat timbul abses atau luka nanah pada payudara. Jika sudah terjadi luka, maka payudara harus benar-benar diistirahatkan hingga abses teratasi. Periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan antibiotik dan mengeluarkan abses di payudara. 

Teknik Menyusui Yang Benar

Agar proses menyusui menjadi nyaman dan menyenangkan bagi ibu dan bayi, ada beberapa hal yang harus ibu perhatikan. Ibu harus mendapat asupan gizi yang cukup, minum cukup, istirahat cukup, dan pikiran yang tenang. Selain itu, dibutuhkan posisi dan perlekatan yang baik saat menyusui. 

Teknik perlekatan yang benar saat menyusui menurut kementerian kesehatan yaitu dengan rumus AMUBIDA sebagai berikut:

A : Areola

Areola adalah area melingkar di bagian tengah payudara yang berwarna lebih gelap dan mengelilingi puting. Pada areola, terdapat kelenjar Montgomery yang berfungsi untuk melumasi kulit payudara serta melindungi puting dan kulit dari lecet saat menyusui. 

Saat menyusui, sebaiknya bukan hanya puting saja yang masuk ke mulut bayi, namun sebagian besar areola juga. Rangsangan hisapan bayi pada puting dan areola inilah yang dapat memberikan sinyal ke otak untuk menghasilkan hormon prolaktin dan memproduksi ASI.  

Mu : Mulut terbuka lebar

Saat menyusui, pastikan mulut bayi terbuka lebar agar puting dan areola dapat masuk dan hisapan bayi lebih optimal. Apabila bayi mengatupkan mulutnya ke arah dalam dan hanya sebagian puting yang dihisap, maka ibu pasti akan merasa tidak nyaman dan lebih rawan terjadi puting lecet

Bi : Bibir harus ‘dower’

Saat bayi menyusu, perlekatan yang benar adalah ketika bibir terbuka ke luar (dower). Apabila bibir bayi terbuka dengan baik, maka sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi. 

Da : Dagu menempel ke payudara

Umumnya, payudara ibu menyusui mengalami peningkatan ukuran dibandingkan dengan ketika tidak menyusui. Memposisikan dagu menempel ke payudara ibu, penting untuk memastikan hidung bayi tidak tertutup. 

Jika posisi dan perlekatan saat menyusui bayi benar, maka produksi ASI dapat lebih optimal dan ibu dapat terhindar dari nyeri payudara saat menyusui. 

Tanda Bayi Berada pada Posisi Menyusu yang Baik

Ada beberapa tanda yang dapat kita periksa, apakah bayi sudah berada pada posisi dan pelekatan yang benar saat menyusui. Beberapa tandanya yaitu:

  • Tubuh bayi berada dekat dan menghadap ke arah ibu
  • Mulut dan dagu bayi menempel pada payudara ibu
  • Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi
  • Bayi terlihat menghisap dan menelan ASI dengan baik
  • Bayi terlihat tenang dan senang
  • Ibu tidak merasa payudara sakit saat menyusui

Menyusui Itu Menyenangkan Jika Tahu Tekniknya!

Sejatinya, proses menyusui adalah proses yang menyenangkan dan kaya manfaat. Tak hanya sarana pemberian makanan, menyusui juga merupakan proses bonding antara ibu dan bayinya.

Pastikan posisi dan perlekatan bayi saat menyusui sudah benar agar kebutuhan bayi terpenuhi secara optimal, dan ibu dapat menyusui dengan nyaman.

Kalau ibu ingin meningkatkan kualitas dan produksi ASI agar si kecil tumbuh optimal, ayo klik tautan ini!

Share