Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya!
Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah tidur cukup? Bagi yang hidup dengan diabetes, rasa kantuk ini mungkin sering terjadi. Mari kita pahami bersama penyebabnya, perbedaannya dengan rasa kantuk biasa, risikonya, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Mengapa Penderita Diabetes Lebih Sering Mengantuk?
Rasa kantuk yang sering dialami penderita diabetes dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama :
1. Fluktuasi Gula Darah
Kadar gula darah yang naik turun, baik saat hiperglikemia (gula darah tinggi) mau pun hipoglikemia (gula darah rendah), dapat membuat tubuh sulit menghasilkan energi secara optimal sehingga menimbulkan rasa lelah dan mengantuk.
2. Resistensi Insulin
Bila insulin tidak bekerja secara optimal, glukosa tidak dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber energi. Jadi, resistensi insulin juga berkontribusi pada timbulnya kelelahan.
3. Gangguan Tidur
Penderita diabetes rentan mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau sleep apnea. Sleep apnea, misalnya, menyebabkan pernapasan terhenti sejenak saat tidur dan berdampak pada kualitas tidur yang buruk.
4. Komplikasi Neuropati
Kerusakan saraf akibat diabetes (neuropati) dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup.
Perbedaan Mengantuk Normal dan Mengantuk Akibat dari Diabetes
Untuk memahami lebih jelas perbedaannya, berikut adalah tabel yang membandingkan rasa kantuk normal dan rasa kantuk yang berkaitan dengan diabetes:
Faktor Pembeda | Mengantuk Normal | Mengantuk Akibat Diabetes |
Penyebab Utama | Kurang tidur, stres, kelelahan fisik | Fluktuasi gula darah, resistensi insulin, gangguan tidur |
Kapan Terjadi? | Biasanya setelah kurang tidur atau aktivitas berat | Bisa terjadi kapan saja, terutama setelah makan atau saat kadar gula darah tidak stabil |
Ciri-ciri | Mudah hilang setelah istirahat atau konsumsi kafein | Tidak membaik meski sudah tidur cukup, sering disertai kelelahan ekstrem |
Dampak Jangka Panjang | Tidak signifikan jika istirahat cukup | Bisa mengganggu kontrol gula darah dan meningkatkan risiko komplikasi |
Risiko Rasa Kantuk Berlebihan bagi Penderita Diabetes
Rasa kantuk yang terus-menerus tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat menimbulkan beberapa risiko, seperti penurunan kualitas hidup, meningkatnya risiko kecelakaan akibat kurangnya fokus, serta gangguan dalam mengelola diabetes karena kelelahan dapat menyebabkan pola makan dan aktivitas fisik menjadi tidak teratur.
Solusi untuk Mengatasi Rasa Ngantuk
Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi rasa mengantuk:
1. Atur Pola Makan dan Pantau Gula Darah
Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dan periksalah kadar gula darah secara rutin untuk menjaga kestabilannya.
2. Perbaiki Pola Tidur
Terapkan rutinitas tidur yang konsisten dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Jika terdapat gejala sleep apnea, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Aktivitas Fisik
Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan metabolisme dan energi tubuh.
4. Konsultasi Medis
Jika rasa mengantuk terus berlanjut dan mengganggu aktivitas harian, penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.
Cara Mencegah Rasa Ngantuk Berlebihan
Menerapkan pola makan sehat, mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau olahraga ringan, serta rutin berolahraga dapat membantu tubuh mengatur energi lebih baik. Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin sangat disarankan agar komplikasi diabetes dapat dicegah lebih awal.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Kapan harus mengunjungi dokter? Kamu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami:
- Rasa mengantuk yang terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Gejala tambahan seperti sakit kepala, pusing, atau gangguan penglihatan.
- Kesulitan mengontrol kadar gula darah meskipun sudah menjalankan pengobatan dan pola makan yang dianjurkan.
- Tanda-tanda sleep apnea, seperti dengkuran keras atau pernapasan yang terhenti saat tidur.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310