Kesemutan karena Diabetes: Gejala, Perbedaan, dan Cara Mengatasinya
Kesemutan adalah sensasi yang sering dirasakan oleh banyak orang. Namun, jika kamu sering mengalaminya tanpa alasan yang jelas, terutama di tangan atau kaki, hal itu bisa menjadi tanda awal diabetes. Kondisi ini sering kali diabaikan, padahal bisa menjadi gejala yang menunjukkan adanya komplikasi serius.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa kesemutan terjadi pada penderita diabetes, perbedaannya dengan kesemutan biasa, kapan harus berkonsultasi ke dokter, dan cara mengatasinya.
Mengapa Diabetes Menyebabkan Kesemutan?
Pada penderita diabetes, kesemutan sering disebabkan oleh kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi. Kondisi ini dikenal sebagai neuropati diabetik, yang merupakan salah satu komplikasi diabetes yang paling umum. Ketika kadar gula darah tidak terkontrol dalam waktu lama, saraf-saraf tubuh, terutama di bagian perifer seperti tangan dan kaki, menjadi rusak. Akibatnya, muncul sensasi seperti kesemutan, mati rasa, atau bahkan nyeri.
Kesemutan ini bukan sekadar gangguan ringan. Jika dibiarkan tanpa perawatan, kondisi ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, termasuk ulkus kaki diabetik hingga risiko amputasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awal dan segera mengambil langkah pencegahan.
Perbedaan Kesemutan Biasa dengan Kesemutan karena Diabetes
Kesemutan biasa umumnya terjadi karena tekanan pada saraf, misalnya saat duduk terlalu lama atau tidur dengan posisi tertentu. Sensasi ini biasanya hilang begitu posisi tubuh berubah atau setelah beberapa menit.
Namun, kesemutan yang disebabkan oleh diabetes memiliki ciri khas yang berbeda. Berikut beberapa perbedaannya:
1. Frekuensi
Kesemutan karena diabetes sering terjadi dan berlangsung lebih lama.
2. Lokasi
Biasanya dimulai dari ujung-ujung jari tangan atau kaki dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
3. Sensasi Tambahan
Selain kesemutan, kamu mungkin merasakan sensasi terbakar, nyeri tajam, atau bahkan mati rasa.
4. Kaitan dengan Kadar Gula Darah
Kesemutan ini sering terjadi ketika kadar gula darah tidak terkontrol.
Jika kamu mengalami kesemutan yang sering, bertahan lama, dan disertai gejala lain seperti kelelahan berlebihan atau luka sulit sembuh, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Kesemutan karena diabetes bukanlah gejala yang bisa diabaikan. Kamu harus segera menemui dokter jika:
- Kesemutan terjadi hampir setiap hari dan tidak hilang meski sudah beristirahat.
- Sensasi kesemutan disertai dengan nyeri, mati rasa, atau kelemahan pada tangan dan kaki.
- Kamu memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau faktor risiko lainnya seperti obesitas (kamu bisa mengetahuinya di sini).
- Luka kecil di kaki atau tangan sulit sembuh dan mulai menunjukkan tanda infeksi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan, termasuk tes gula darah dan pemeriksaan saraf, untuk memastikan penyebab kesemutan. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Menghilangkan Kesemutan karena Diabetes
Kesemutan akibat diabetes memang tidak bisa hilang sepenuhnya, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut:
1. Kontrol Gula Darah
Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah kunci utama. Ikuti anjuran dokter terkait pola makan, olahraga, dan obat-obatan.
2. Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan fungsi saraf. Pilih olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang.
3. Konsumsi Vitamin dan Suplemen
Beberapa vitamin seperti B1, B6, dan B12 diketahui bermanfaat untuk kesehatan saraf. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen.
4. Perawatan Kaki yang Baik
Jika kesemutan terjadi di kaki, pastikan untuk merawat kakimu dengan baik. Gunakan alas kaki yang nyaman, periksa kaki secara rutin untuk mencegah luka, dan hindari berjalan tanpa alas kaki.
5. Hindari Kebiasaan Buruk
Merokok dan konsumsi alkohol dapat memperburuk kerusakan saraf. Mengurangi atau menghentikan kebiasaan ini akan membantu meringankan gejala kesemutan.
6. Terapi Fisik atau Pengobatan Lain
Beberapa penderita diabetes merasakan manfaat dari terapi fisik atau penggunaan obat tertentu untuk mengurangi nyeri dan kesemutan. Diskusikan opsi ini dengan dokter.
Mengapa Kesemutan pada Diabetesi Erat dengan Neuropati Diabetik?
Neuropati diabetik memiliki beberapa jenis, dan yang paling umum adalah neuropati perifer. Neuropati perifer terutama menyerang saraf di kaki dan tungkai, kemudian bisa menyebar ke tangan dan lengan. Salah satu gejala awal dan paling sering dirasakan pada neuropati perifer adalah kesemutan. Oleh karena itu, kesemutan sering menjadi tanda pertama seseorang menyadari adanya masalah saraf akibat diabetes.
Kadar gula darah tinggi merusak saraf melalui beberapa mekanisme:
- Kerusakan Pembuluh Darah Kecil (Kapiler): Gula darah tinggi merusak dinding pembuluh darah kecil yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke saraf. Akibatnya, saraf kekurangan nutrisi dan oksigen, sehingga fungsinya terganggu dan bisa rusak.
- Gangguan Metabolisme Saraf: Kadar gula darah tinggi juga mengganggu metabolisme di dalam sel saraf itu sendiri. Hal ini menyebabkan penumpukan zat-zat yang berbahaya bagi saraf dan mengganggu fungsi normalnya.
- Pembentukan Advanced Glycation End Products (AGEs): Gula darah tinggi memicu pembentukan AGEs, yaitu senyawa yang dapat merusak berbagai jaringan tubuh, termasuk saraf.
Keterkaitan erat antara kesemutan dan neuropati diabetik terletak pada fakta bahwa neuropati diabetik, khususnya neuropati perifer, merupakan penyebab paling umum kesemutan pada penderita diabetes. Kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi mengganggu penghantaran sinyal saraf dan memunculkan berbagai sensasi abnormal, termasuk kesemutan. Oleh karena itu, kesemutan pada penderita diabetes tidak boleh diabaikan dan perlu diperiksakan ke dokter untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310