Sindrom Metabolik – Sindrom yang Berbahaya bagi Kesehatan!
Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala atau kondisi dimana terdapat setidaknya 3 dari 5 kondisi kesehatan yang berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi dan apa saja faktor penyebabnya?
Apa itu Sindrom Metabolik?
Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala atau kondisi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan stroke.
Sindrom metabolik ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti kondisi yang berhubungan dengan penumpukan plak di dinding arteri (aterosklerosis) dan kerusakan organ.
Kriteria Sindrom Metabolik
Seseorang bisa disebut memenuhi kriteria sindrom metabolik jika memiliki setidaknya tiga hal berikut:
1. Lingkar perut
Lingkar pinggang lebih dari 40 inci pada pria dan 35 inci pada wanita
2. Hipertrigliseridemia
Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih.
3. Kadar Kolesterol HDL Rendah
Kolesterol HDL kurang dari 40 mg/dL pada pria atau kurang dari 50 mg/dL pada wanita
4. Peningkatan Kadar Gula Darah
Kadar gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih. Jika 100 hingga 125 mg/dL, kemungkinan menderita prediabetes. Jika melebihi 125 mg/dL, kemungkinan besar menderita diabetes tipe 2.
5. Tekanan Darah Tinggi
Nilai tekanan darah sistolik 130 mmHg atau lebih tinggi dan/atau diastolik 85 mmHg atau lebih tinggi (angka bawah).
Semua kondisi ini secara individual meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan stroke. Namun bila kamu mengalami tiga kondisi atau lebih, risiko kamu meningkat secara signifikan. Inilah yang disebut dengan sindrom metabolik.
Penyebab dan Faktor Risiko Sindrom Metabolik
Beberapa faktor berkontribusi terhadap perkembangan sindrom metabolik dan ini merupakan proses yang kompleks. Namun para peneliti berpendapat resistensi insulin adalah penyebab utama penyebab terjadinya sindrom metabolik.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons sebagaimana mestinya terhadap insulin, hormon yang dibuat pankreas untuk mengatur kadar glukosa (gula) darah.
Jika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk mengelola gula darah secara efektif, hal ini menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia) dan pradiabetes atau diabetes tipe 2.
Resistensi insulin dan hiperinsulinemia juga dapat menyebabkan:
- Obesitas
- Penyakit kardiovaskular.
- Penyakit hati berlemak atau fatty liver.
- Sindrom ovarium polikistik.
Cara Mencegah Sindrom Metabolik
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap sindrom metabolik, seperti genetika dan usia tidak bisa diubah.
Perubahan gaya hidup adalah kunci pencegahan dan pengelolaan kondisi yang berkontribusi terhadap sindrom metabolik. Perubahannya meliputi:
1. Mempertahankan atau Berupaya Mencapai Berat Badan Sehat
Kamu akan disarankan untuk mencoba menurunkan berat badan berlebih. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menurunkan 7% kelebihan berat badan dapat mengurangi timbulnya diabetes tipe 2 sebesar 58%.
Untuk mengetahui apakah berat badanmu ideal atau tidak, kamu bisa menghitung indeks massa tubuh di tautan ini.
2. Berolahraga secara Teratur
Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat. Olahraga membantu melawan resistensi insulin, dapat membantu menjaga sistem kardiovaskular tetap sehat dan dapat membantu menurunkan berat badan.
3. Konsumsi Makanan yang Menyehatkan Jantung
Dokter atau ahli gizi menyarankan untuk menghindari makan karbohidrat dalam jumlah berlebihan (yang merangsang produksi insulin berlebih) dan mengurangi makan lemak tidak sehat, gula, daging merah, dan pati olahan.
Sebaliknya makan makanan utuh yang mencakup lebih banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan unggas tanpa lemak.
4. Tidur yang Berkualitas
Tidur yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Kurang tidur dan gangguan tidur (seperti sleep apnea) dapat memperburuk sindrom metabolik atau berkontribusi terhadap perkembangan sindrom metabolik.
5. Menghindari atau berhenti merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL dan meningkatkan tekanan darah. Hal ini juga merusak pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit arteri koroner.
Cara Mengatasi Sindrom Metabolik
Berbagai pengobatan dan perawatan dapat membantu mengelola kondisi yang berkontribusi terhadap sindrom metabolik. Hal ini termasuk:
1. Obat Kolesterol
Statin (penghambat reduktase HMG CoA) adalah obat yang diresepkan untuk menurunkan kolesterol.
2. Obat Tekanan Darah
Obat-obatan ini (antihipertensi) adalah obat untuk menurunkan tekanan darah. Contohnya termasuk tiazid, penghambat ACE, dan penghambat saluran kalsium.
3. Obat Diabetes Oral
Obat diabetes membantu menurunkan gula darah.
4. Operasi Bariatrik
Bedah bariatrik (operasi penurunan berat badan) adalah kategori operasi bedah yang dimaksudkan untuk membantu penderita obesitas menurunkan berat badan.
Tindakan ini direkomendasikan jika metode penurunan berat badan lainnya tidak berhasil dan jika obesitas menimbulkan risiko lebih besar dan pada indeks massa tubuh tertentu.
Cegah Sindrom Metabolik dengan Pola Hidup Sehat
Perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi sindrom metabolik. Jika kamu memiliki riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi, pastikan untuk melakukan screening kesehatan secara berkala terkait ini.
Semakin cepat diketahui, dokter lebih bisa merekomendasikan perubahan gaya hidup dan perawatan untuk mengurangi risiko.
Rekomendasi Sirka
Jika kamu sedang mengalami sindrom metabolik, maka kamu bisa mengatasi masalah ini dengan berkonsultasi dengan dokter dan nutrisionis di klinik Sirka. Klinik Sirka adalah klinik sindrom metabolik pertama di Indonesia!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah sindrom metabolik yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!