Today:Monday, 23 December 2024
puasa bagi ibu hamil boleh dilakukan dengan bersyarat

Puasa bagi Ibu Hamil – Apa Boleh Dilakukan?

Puasa bagi Ibu Hamil

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nanti oleh umat islam. Puasa sebulan penuh sebelum menyambut hari kemenangan, merupakan hal yang wajib dilakukan bagi setiap muslim yang sehat. Tapi, bagaimana dengan ibu yang sedang hamil? Apakah juga wajib untuk berpuasa? Apakah puasa bagi ibu hamil aman untuk dilakukan?

Ibu Hamil Boleh Puasa, Asalkan…

Puasa selama satu bulan penuh di bulan ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun islam. Selama bulan ramadhan, seorang muslim yang sehat diwajibkan untuk menahan makan dan minum dari fajar hingga senja. Namun, kewajiban ini dikecualikan bagi wanita hamil dan menyusui. Apalagi jika pantang makan dan minum tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu dan janin dalam kandungannya. 

Jadi, ibu hamil tidak diwajibkan untuk berpuasa. Keinginan ibu hamil untuk tetap berpuasa, harus diiringi dengan kemampuan menjalankan sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan janin. 

Makanan dan minuman yang masuk saat sahur dan berbuka juga harus dapat memenuhi kebutuhan harian ibu dan janin. 

Puasa bagi Ibu Hamil Tidak Boleh Dilakukan, Apabila..

Ibu hamil tidak disarankan untuk berpuasa apabila memiliki masalah kesehatan atau risiko komplikasi selama hamil, contohnya:

1. Ibu Hamil yang Mengalami Dehidrasi

Pada trimester pertama, biasanya ibu hamil mengalami mual muntah atau yang lebih dikenal sebagai morning sickness. Mual muntah hebat (hiperemesis gravidarum) dapat menyebabkan ibu menjadi dehidrasi. Ibu yang mengalami dehidrasi harus sering mengonsumsi air atau makan makanan yang mengandung banyak air. 

2. Ibu Hamil Pengidap Diabetes Melitus

Penderita diabetes melitus harus selalu mengontrol asupan makanan dan minuman agar gula darah tetap stabil. Obat-obatan yang dikonsumsi juga harus dikonsumsi tepat waktu untuk menghindari perburukan kondisi penyakit. Oleh karena itu, ibu hamil dengan diabetes melitus dianjurkan untuk tidak berpuasa.

3. Mengeluarkan Flek atau Perdarahan

Munculnya flek atau bercak darah mungkin terjadi pada kehamilan trimester satu atau tiga. Pada saat terjadi flek atau bahkan perdarahan yang banyak, ibu harus membatalkan puasanya. Karena kondisi ini dapat membahayakan bagi ibu maupun janin.  

4. Memiliki Riwayat Penyakit Pencernaan 

Ibu hamil yang memiliki penyakit pencernaan seperti maag, sangat rentan untuk terjadi kekambuhan apabila tidak diimbangi asupan saat sahur dan berbuka yang optimal. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya puasa dibatalkan jika gejala penyakit muncul. 

5. Ibu hamil Underweight atau Memiliki Riwayat BBLR 

Ibu hamil dengan kategori berat badan underweight direkomendasikan mengalami pertambahan berat badan 12,7-18 kg selama kehamilannya. 

Pembatasan makan dan minum yang dilakukan dalam jangka waktu lama seperti pada saat puasa Ramadhan dimungkinkan dapat memengaruhi berat badan ibu karena asupan yang masuk selama hamil tak hanya untuk ibu, namun juga janin, maka puasa dapat sangat berpengaruh tak hanya pada berat badan ibu, namun juga berat badan lahir bayi. 

Meskipun penelitian yang sudah ada tidak menunjukkan perbedaan berat badan lahir bayi yang signifikan pada ibu yang puasa dan tidak, namun risiko bayi BBLR lebih tinggi pada ibu yang memiliki status underweight. 

Risiko Puasa saat Hamil

1. Risiko Kelahiran Prematur

Studi yang diterbitkan oleh The Journal of Nutrition pada 78 ribu wanita yang menjalankan puasa ramadhan selama trimester kedua kehamilan, menunjukkan adanya risiko kelahiran prematur. Apabila bayi lahir prematur atau sebelum waktunya, maka beberapa komplikasi seperti kesulitan bernapas, gula darah rendah, radang usus, penyakit kuning, dan anemia berpotensi terjadi pada bayi. 

2. Potensi Pertumbuhan Janin Buruk

Selama hamil, ibu disarankan untuk tidak membatasi makanan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Ketika ibu hamil tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh akan memecah lemak, meningkatkan ketonuria dan ketonemia yang merupakan keton alami dalam urin dan darah. 

Jika asupan zat gizi ibu tidak mencukupi, maka kesehatan ibu dan bayi bisa terganggu. Misalnya, jika ibu kekurangan kalsium, maka dapat memengaruhi perkembangan struktur tulang yang sehat pada janin, 

Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil 

Sebuah studi menunjukkan bahwa puasa selama trimester kedua kehamilan dapat menurunkan risiko diabetes melitus gestasional dan kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan. Studi perbandingan tersebut menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang tidak berpuasa memiliki risiko 1,51 kali lebih besar mengalami diabetes gestasional dibandingkan kelompok ibu yang berpuasa. 

Tips Puasa bagi Ibu Hamil

1. Pastikan Kondisimu dan Janin Sehat!

Kontrol rutin selama hamil merupakan hal yang wajib dilakukan. Konsultasikan pada dokter atau bidan yang merawatmu untuk perencanaan puasa ramadhan. Apabila kondisi ibu dan janin sehat, maka tenaga kesehatan mungkin akan memperbolehkan ibu untuk berpuasa, namun apabila ada kondisi atau risiko komplikasi di kemudian hari, maka puasa sebaiknya tidak dilakukan. 

2. Penuhi Kebutuhan Kalori Harian Selama Sahur dan Berbuka

Asupan makanan dan minuman selama hamil tentunya tak hanya untuk ibu, namun juga janin di dalam kandungan. Penuhi kebutuhan kalori harian serta zat gizi lainnya seperti zat besi, folat, vitamin B12, kalsium, zinc, dan garam beryodium di saat sahur dan berbuka jika kamu memilih untuk berpuasa. 

3. Konsumsi Air yang Cukup saat Sahur dan Berbuka

Air merupakan komponen utama yang penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Ibu hamil tidak boleh dehidrasi karena akan menyebabkan masalah tak hanya bagi dirinya tetapi juga janinnya. Pastikan minum air mineral yang cukup selama sahur dan berbuka. 

4. Eat Mindfully!

Pada bulan Ramadhan, biasanya banyak sekali godaan makanan yang tidak sehat saat berbuka. Ibu hamil harus memiliki kesadaran atas apa yang dikonsumsi selama kehamilannya. Konsumsi makanan dan minuman dengan komposisi gizi yang seimbang selama sahur dan berbuka. Jangan lewatkan buah dan sayur agar kesehatan kita tetap terjadi meskipun sedang berpuasa. 

Konsultasikan Sebelum Memulai Puasa!

Puasa ramadhan terbukti memiliki risiko dan manfaat yang perlu dipertimbangkan bagi ibu hamil dan janinnya. Islam tidak memberatkan ibu hamil untuk melaksanakan puasa penuh selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum melaksanakan puasa bagi ibu hamil merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. 

Pastikan kondisi kehamilanmu sehat, penuhi gizi dan hidrasi selama sahur dan berbuka, serta tetap konsumsi suplemen tambahan untuk memastikan zat gizi tercukupi meskipun memilih untuk berpuasa ya teman Sirka!

Rekomendasi Sirka

Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.

Ahli gizi kami dapat membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar janin tumbuh dengan optimal sesuai dengan usia kandungannya hingga akhirnya lahir ke dunia ini.

Ingin kesehatan selama kehamilan terjaga, sehingga calon buah hatimu tumbuh dengan sehat? Ayo klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!

Share