Today:Monday, 23 December 2024
pemeriksaan leopold itu penting buat bumil

Pemeriksaan Leopold – Pentingnya Perabaan Perut Ketika Hamil

Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan perut merupakan salah satu pemeriksaan wajib yang dilakukan saat antenatal care. Pada kehamilan, terutama jika sudah masuk trimester 3, posisi dan presentasi janin merupakan hal yang wajib diketahui. Cara mengetahuinya, selain melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG), adalah dengan pemeriksaan leopold. Apa itu pemeriksaan leopold? Simak penjelasannya berikut!  

Apa itu Pemeriksaan Leopold?

Pemeriksaan leopold adalah pemeriksaan yang digunakan untuk meraba rahim secara sistematis. Metode palpasi (perabaan) ini murah, mudah, dan tidak invasif. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan posisi, presentasi dan engagement janin di dalam kandungan. Selain itu, melalui pemeriksaan leopold, bidan atau dokter juga dapat memprediksi usia kehamilan dan berat janin dalam kandungan. 

Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Leopold?

Sebelum melakukan pemeriksaan leopold, bidan atau dokter akan melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu, diantaranya yaitu:

  1. Mencuci tangan
  2. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta kesediaan ibu untuk dilakukannya pemeriksaan. 
  3. Ibu hamil akan disarankan untuk buang air kecil terlebih dahulu apabila kandung kemihnya penuh. Apabila kandung kemih kosong, ibu akan merasa lebih nyaman dan pemeriksaan akan lebih produktif. 
  4. Menyiapkan lingkungan dengan menutup tirai agar privasi ibu terjaga.
  5. Menyiapkan alat seperti metlin (pita ukur), doppler, dan gel.
  6. Memposisikan ibu terlentang dengan kepala tempat tidur agak naik 15 derajat.

Bagaimana Tahapan Pemeriksaan Leopold?

Leopold 1

Leopold 1 berfungsi untuk menentukan tinggi fundus uteri (TFU) atau titik puncak rahim. Dengan menggunakan ujung jari, dimana bidan atau dokter akan meraba bagian janin yang berada di bagian teratas (fundus) rahim. Kemudian, metlin akan digunakan untuk mengukur dari ujung fundus ke daerah simfisis pubis (bagian terbawah rahim).

Leopold 1 merupakan prediktor untuk mengevaluasi usia kehamilan. Bidan atau dokter akan memperkirakan usia janin melalui tinggi fundus atau aturan McDonald:

  • Setinggi simfisis pubis → 12 minggu
  • Setinggi antara simfisis pubis dan umbilikal (pusar) → 16 minggu
  • Setinggi umbilikal → 20 minggu
  • Setelah melewati tinggi pusar, dapat diasumsikan setiap jari yang melintang dihitung 2 minggu.

Leopold 2

Pada leopold 2, telapak tangan bidan atau dokter akan meraba perlahan kedua sisi perut, tepatnya di area sekitar pusar. Perabaan ini dilakukan untuk mengetahui bayi menghadap ke kanan atau ke kiri. Posisi punggung bayi juga penting diketahui untuk pemeriksaan detak jantung janin (DJJ) menggunakan doppler. 

Punggung bayi akan terasa lebar dan keras, sedangkan bagian tubuh lain akan teraba lunak dan tidak beraturan. Bagian-bagian kecil yang lunak dan tidak beraturan itu merupakan alat gerak janin (tangan dan kaki). 

Leopold 3

Pada tahap ini, bidan atau dokter akan meraba bagian bawah menggunakan salah satu tangan. Leopold ketiga ini bertujuan untuk memastikan bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah rahim. 

Pada posisi normal, akan teraba bulat keras di bagian bawah yang menandakan kepala bayi. Namun, pada beberapa kasus, mungkin akan teraba lunak atau seperti objek yang bergerak. Hasil ini menunjukan bahwa bagian terbawah janin berupa bokong atau kaki yang mengindikasikan posisi bayi sungsang. 

Pada saat trimester 3, terutama jika pemeriksaan dilakukan sudah mendekati hari perkiraan lahir. Bidan atau dokter mungkin akan sedikit menggoyangkan tangan saat telah menemukan bagian terbawah bayi. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul atau belum 

4. Leopold 4

Pada tahap terakhir, bidan atau dokter akan meraba bagian bawah perut dengan kedua telapak tangan. Mirip dengan leopold 1, perabaan dilakukan perlahan menggunakan ujung jari-jari tangan yang bergerak lembut di sepanjang sisi rahim menuju pubis. 

Jika kepala janin sudah masuk pintu atas panggul, kedua ujung jari tangan kanan dan kiri akan bertemu (konvergen). Namun, jika kepala janin belum masuk panggul, maka kedua ujung tangan akan terbuka (divergen) dan akan terasa bagian kepala bayi.

Efektivitas Leopold

Pemeriksaan leopold akan menunjukkan hasil yang signifikan seiring dengan bertambahnya usia kehamilan dan indeks massa tubuh yang menurun. Namun, leopold akan lebih sulit dilakukan pada wanita hamil dengan obesitas dan kehamilan dengan komplikasi polihidramnion, fibroid, atau lokasi plasenta menempel di rahim depan. 

Selain itu, pemeriksaan leopold juga dapat membantu melihat dan memvisualisasikan janin tanpa alat yang mahal. Studi menunjukkan, perabaan perut ini dapat mengembangkan hubungan ibu-janin, yang memainkan peran penting dalam perkembangan psikologis, kognitif, dan sosial anak.

Pemeriksaan Leopold, Prediktor Posisi Janin

Pemeriksaan leopold merupakan pemeriksaan penting selama kehamilan. Melalui leopold, bidan atau dokter dapat mengevaluasi posisi, presentasi, usia kehamilan, dan taksiran berat janin dalam kandungan. Oleh karena itu, lakukan antenatal care secara rutin agar pemeriksaan leopold dapat dilakukan untuk mengetahui kesejahteraan janin di perut ibu. 

Rekomendasi Sirka

Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.

Ahli gizi kami dapat membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar janin tumbuh dengan optimal sesuai dengan usia kandungannya hingga akhirnya lahir ke dunia ini.

Ingin kesehatan selama kehamilan terjaga, sehingga calon buah hatimu tumbuh dengan sehat? Ayo klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!

Share