Minuman Berkarbonasi, Favorit Sejuta Umat
Minuman segar di siang hari yang panas memang nikmat. Selain melepas dahaga, minuman segar juga bisa memberikan sensasi sejuk di tenggorokan. Salah satu minuman favorit banyak orang adalah minuman berkarbonasi.
Banyak sekali produk minuman berkarbonasi dijual di pasaran dengan berbagai merk dan rasa. Tidak hanya saat cuaca panas, minuman berkarbonasi juga sering dikonsumsi setelah makan atau dijadikan pilihan camilan.
Namun, tahukah kamu jika minuman berkarbonasi yang beredar di pasaran bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jika diminum secara berlebihan?
Apa saja dampak buruknya?
Mengapa dampak buruk tersebut ada di minuman berkarbonasi?
Yuk, kita simak fakta di balik minuman favorit sejuta umat ini!
Fakta Menarik Minuman Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi memanglah nikmat. Tapi, pernahkah kamu berpikir bagaimana minuman ini diproduksi?
Minuman berkarbonasi diproduksi dengan memasukkan karbon dioksida ke dalam air. Proses memasukkan karbon dioksida ini memerlukan tekanan.
Jika air yang digunakan adalah air putih, maka akan tercipta sparkling water. Sedangkan, jika menggunakan air yang sudah diberi perasa dan pemanis maka akan tercipta soda.
Minuman berkarbonasi memiliki nilai jual yang sangat tinggi terutama soda.
Soda mengalami penjualan yang sangat masif. Secara global, nilai penjualannya adalah 221,6 juta dolar di tahun 2020 dan diproyeksikan meningkat hingga 2028.
Tidak mengherankan karena jika kita lihat di pasaran, soda dijual dengan berbagai merk, rasa, dan ukuran. Tentu selain karena rasanya yang sesuai dengan lidah banyak orang.
Dampak Minuman Berkarbonasi
Meskipun menyegarkan, kamu perlu berhati-hati agar tidak mengonsumsi minuman berkarbonasi secara berlebihan. Efek buruk jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan antara lain:
- Masalah Kesehatan pada Gigi
Sebuah studi mengatakan bahwa sparkling water tidak memberikan efek yang signifikan terhadap kerusakan gigi. Namun, beda cerita dengan soda.
Jika dibandingkan dengan sparkling water, soda memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk menimbulkan kerusakan gigi. Mengapa?
Karena gula dapat dimanfaatkan oleh bakteri yang hidup di dalam mulut sebagai sumber makanannya. Selain itu, bakteri dapat menghasilkan asam setelah mencerna gula tersebut.
Asam inilah yang mampu mengikis gigimu hingga mengalami kerusakan.
- Obesitas
Obesitas dapat terjadi jika kamu terlalu banyak dan sering mengonsumsi soda karena kandungan gulanya. 1 botol soda 200 ml mengandung sekitar 11-24 gram gula. Setara dengan 1-2,5 sendok makan. Perlu diingat bahwa batasan konsumsi gula harian untuk orang dewasa yaitu 4 sendok makan.
Kelebihan konsumsi gula secara langsung dapat membuat konsumsi kalori harianmu menjadi berlebihan. Orang yang mengonsumsi soda dalam menu sehari-harinya mengonsumsi kalori 17% persen lebih banyak daripada yang tidak minum soda.
Jika dibiarkan terus menerus, tentu akan menyebabkan kenaikan berat badan.
Selanjutnya dapat menjadi obesitas jika tidak ada langkah perbaikan dalam konsumsi soda.
Pada anak-anak yang sering minum soda, risiko kenaikan obesitas bisa meningkat sebesar 60%.
- Penyakit Jantung dan Diabetes
Konsumsi gula yang tinggi (dari soda) juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan diabetes.
Hal ini terjadi karena konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, meningkatnya kadar trigliserida darah, dan menurunnya kolesterol baik di dalam tubuh.
Beberapa kejadian tersebut memiliki kaitan erat dengan risiko penyakit jantung.
Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan resistensi insulin di dalam tubuh. Resistensi insulin ini yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2.
Segar itu Perlu, Sehat yang Utama
Dari sini kamu sudah tahu bahwa minuman berkarbonasi, terutama soda, dapat berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan. Jumlah dan frekuensi konsumsi soda sangat penting untuk diperhatikan.
Tentu saja kamu tetap boleh mengonsumsi soda. Dengan catatan kamu bisa mengontrol konsumsinya dan lebih mengutamakan pola makan sehat sesuai kebutuhan harian.
Selain itu, kamu bisa menikmati jenis minuman lainnya untuk melepas dahaga. Contoh terbaiknya adalah air putih dingin. Namun, jika ingin sesuatu yang memiliki rasa, kamu dapat mencoba jus buah dengan sedikit atau tanpa gula.
Jika kamu ingin memperbaiki pola makan demi tubuh sehat, kamu bisa berkonsultasi dengan nutrisionis untuk pengaturan pola makan yang cocok dan khusus untukmu!