Menjaga berat badan ideal adalah langkah penting dalam manajemen diabetes. Berat badan yang sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, mengurangi risiko komplikasi serius, dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, banyak yang masih bingung tentang bagaimana cara menentukan dan mencapai berat badan ideal.
Artikel ini akan menjelaskan cara menghitung berat badan ideal bagi penderita diabetes, manfaatnya, serta langkah-langkah untuk mencapainya.
Tidak ada angka spesifik yang bisa dijadikan patokan karena berat badan ideal setiap orang dapat berbeda. Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). BMI dihitung dengan membagi berat badan (kilogram) dengan tinggi badan (meter kuadrat).
Berat badan ideal umumnya berada dalam kisaran BMI/IMT normal (18,5 – 24,9). Jika memiliki BMI di rentang Normal, penderita diabetes dapat lebih mudah mengontrol kadar gula darah dan mengurangi beban pada organ tubuh yang terkait dengan penyakit ini.
Jika ingin mengetahui BMI/IMT secara cepat, kamu bisa menggunakan kalkulator BMI Sirka untuk perhitungan yang lebih praktis.
Berikut beberapa manfaat menjaga berat badan ideal bagi penderita diabetes:
Penderita diabetes dengan berat badan ideal lebih mudah mengelola kadar gula darah karena kelebihan berat badan dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif.
Diabetes sering dikaitkan dengan berbagai komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan saraf (neuropati), dan gangguan ginjal (nefropati). Sementara itu, kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Risiko komplikasi ini dapat dikurangi dengan menjaga berat badan ideal.
Berat badan yang ideal memungkinkan penderita diabetes untuk lebih aktif dan memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Mencapai berat badan ideal bagi penderita diabetes bukan sekadar menurunkan angka di timbangan, tetapi juga memastikan tubuh tetap sehat dan kadar gula darah terkontrol. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:
Sebelum memulai perubahan, kamu bisa berkonsultasi dengan nutrisionis atau dokter untuk membuat rencana diet yang tepat dan memastikan bahwa pengelolaan gula darah tetap aman.
Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti sayuran hijau, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.
Hindari makanan olahan yang mengandung gula tambahan, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Selain itu, makan dalam porsi kecil namun lebih sering membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.
Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penderita diabetes disarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari, 5 hari seminggu.
Stres dapat memengaruhi kadar gula darah dengan cara memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan produksi glukosa dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau tidur yang cukup, agar kadar gula darah tetap stabil.
Jika berat badan penderita diabetes tidak berada dalam kisaran ideal, berbagai risiko dapat muncul:
Kelebihan berat badan dapat memperburuk resistensi insulin. Akibatnya, kadar gula darah lebih sulit dikendalikan, sehingga meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
Penderita diabetes dengan berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol yang tidak sehat, serta peradangan kronis yang lebih sering terjadi pada penderita obesitas.
Obesitas dapat memperparah kerusakan pada organ tubuh. Misalnya, nefropati diabetik (kerusakan ginjal) dan retinopati diabetik (gangguan penglihatan akibat diabetes) lebih rentan terjadi jika berat badan tidak terkontrol.
Kelebihan berat badan sering menyebabkan kelelahan, nyeri sendi, serta kesulitan bergerak, yang dapat membatasi aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat berdampak pada kesejahteraan fisik maupun mental penderita diabetes, sehingga mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…