Bakso adalah salah satu makanan khas Indonesia. Bakso digemari banyak orang, bahkan menjadi comfort food untuk memperbaiki suasana hati. Rasanya yang gurih, lezat dan teksturnya yang kenyal menjadi ciri khas bakso.
Namun, bagi pecinta bakso tetapi mempunyai diabetes, apakah masih boleh makan bakso? Penderita diabetes harus memilih makanan dengan lebih berhati-hati agar kadar gula darah tetap stabil. Yuk, cek faktanya di artikel ini!
Bagi Teman Sirka yang mempunyai diabetes tetapi ingin makan bakso, penderita diabetes masih bisa menikmati bakso, tetapi dengan beberapa catatan.
Kandungan utama dalam bakso adalah daging, bisa daging sapi, ayam, maupun ikan. Kebanyakan bakso yang dijual di rumah makan atau penjual bakso keliling menggunakan daging sapi. Biasanya adonan bakso dicampur dengan tepung tapioka yang membuat teksturnya menjadi lebih kenyal.
Daging mengandung protein yang tidak secara langsung meningkatkan gula darah. Namun, komposisi bakso dengan tambahan tepung, disajikan dengan kuah yang mengandung garam tinggi, serta pelengkap seperti mie, pangsit, dan saus dapat meningkatkan kadar gula darah.
Oleh karena itu, jika penderita diabetes ingin makan bakso harus memperhatikan jenis bakso, bahan pelengkap dan makanlah dengan porsi secukupnya.
Indeks Glikemik (IG) adalah nilai untuk mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah. Indeks glikemik bakso berbeda-beda tergantung jenis daging dan bahan campurannya.
Penderita diabetes sebaiknya memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Selain itu, perhatikan juga kandungan gizinya.
Berikut gambaran kandungan gizi dari beberapa jenis bakso:
Bakso sapi terbuat dari daging sapi yang mengandung protein dan lemak. Jika bakso dibuat dari daging tanpa campuran tepung, maka indeks glikemiknya rendah, bahkan 0.
Namun, indeks glikemiknya bisa lebih tinggi jika bakso dicampur dengan tepung dan bumbu-bumbu lainnya, tergantung seberapa banyak tepung yang digunakan.
Secara umum, kandungan gizi dalam 100 gram bakso sapi adalah:
Bakso ayam juga mengandung protein dan lemak. Jika dibuat dari bagian dada, maka kandungan lemaknya lebih rendah bahkan tanpa lemak.
Kandungan gizi dalam 100 gram bakso ayam adalah:
Ikan kaya omega-3 serta rendah lemak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, ikan juga mengandung protein. Biasanya bakso ikan dibuat dari ikan tenggiri, patin, lele, dan kakap.
100 gram bakso ikan mengandung zat gizi berikut:
Untuk indeks glikemik dan beban glikemik bahan-bahan dalam bakso adalah sebagai berikut:
No | Bahan | Indeks Glikemik |
1. | Bakso sapi tanpa tepung | 0 |
2. | Bakso ayam tanpa tepung | 0 |
3. | Bakso ikan tanpa tepung | 0 |
4. | Bihun | 53 |
5. | Mie telur | 57 |
6 | Soun | 39 |
7. | Sawi | 20 |
8. | Daun bawang | 15 |
9. | Seledri | 15 |
Meskipun penderita diabetes boleh mengkonsumsi bakso, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, yaitu:
Bakso yang banyak dijual biasanya tidak 100% dari daging, tetapi dengan campuran tepung. Hal ini menyebabkan indeks glikemik lebih tinggi, yang dapat meningkatkan gula darah.
Bakso dan kuahnya sering ditambahkan garam dan penyedap rasa yang mengandung banyak natrium. Konsumsi makanan tinggi natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Bakso sapi umumnya memiliki lebih banyak lemak jenuh, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Sedangkan bakso dari daging ayam dan bakso ikan cenderung lebih rendah lemak.
Beberapa bakso kemasan mengandung bahan pengawet dan bahan tambahan lain yang berpotensi kurang sehat bagi penderita diabetes.
Dalam semangkuk bakso biasanya dilengkapi dengan mie dan komponen lain yang bisa menyebabkan bertambahnya kandungan karbohidrat dan gula. Jika mengonsumsi terlalu banyak, maka bisa berisiko menaikkan kadar gula darah.
Jika Teman Sirka ingin makan bakso tetapi menderita diabetes atau kadar gula darah tinggi, maka tips berikut bisa kamu coba:
Jika setelah mengonsumsi bakso penderita diabetes mengalami lonjakan gula darah, pusing atau sakit kepala, serta gejala diabetes yang bertambah parah maka segera periksa ke dokter. Selain itu, penderita diabetes sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter atau nutrisionis untuk mengatur pola makan yang sesuai.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…