Seluruh Ibu yang baru melahirkan pasti memiliki keinginan untuk bisa memberikan ASI eksklusif anaknya selama 6 bulan hingga 2 tahun. Namun, terkadang ada saja yang membuat keinginan ini sulit untuk dicapai. Terlebih, jika si Ibu ataupun anaknya memiliki keadaan khusus.
Booster ASI adalah suplemen atau makanan yang dikonsumsi untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Produk ini biasanya mengandung bahan-bahan alami yang dipercaya dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan penting dalam produksi ASI. Booster ASI tidak hanya memperbanyak produksi ASI pada busui namun kualitas ASI yang diproduksi oleh kelenjar payudara.
Ada beragam penyebab mengapa Ibu memerlukan booster ASI. Beberapa diantaranya adalah kurangnya gizi Ibu sebelum dan saat masa kehamilan sehingga ASI yang diproduksi kurang maksimal, perlekatan antara anak dan payudara Ibu kurang baik sehingga tubuh menangkap sinyal ‘cukup’ dari tubuh sehingga ASI yang diproduksi sedikit, Ibu yang memiliki masalah kesehatan semisal diabetes gestasional ataupun masalah pada kelenjar hipofisis dan tiroidnya.
Sebaiknya, Ibu yang merasa produksi ASI kurang atau tidak berkualitas, segera berkonsultasi ke dokter atau ahli laktasi sehingga bisa segera diketahui penyebabnya. Biasanya, selain pengaturan pola hidup sehat, dokter dan ahli laktasi bisa menyarankan penggunaan booster ASI.
Perlu diketahui, tidak semua booster ASI cocok pada setiap individu dan setiap booster ASI tidak hanya melalui suplementasi. Namun, bisa juga dari konsumsi makanan harian. Biasanya booster ASI mengandung bahan-bahan sebagai berikut:
Galactagogue adalah zat yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Zat ini bekerja dengan cara mempengaruhi hormon-hormon yang berperan dalam laktasi, yaitu proses produksi dan pengeluaran ASI.
Kandungan ini dipercaya dapat meningkatkan hormon Prolaktin yang berperan penting dalam produksi ASI. Galactagogue dipercaya dapat meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh, sehingga merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak ASI. Zat ini dapat ditemukan di fenugreek, daun katuk, biji adas, dan lainnya.
ASI mengandung berbagai jenis lemak, termasuk asam lemak esensial. Lemak merupakan sumber energi utama bagi bayi dan berperan penting dalam perkembangan otak, mata, dan sistem saraf bayi.
Asam lemak esensial, khususnya omega-3 dan omega-6, memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan bayi. Bagi Ibu menyusui, asam lemak esensial dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Asam lemak esensial ini dapat diperoleh dari ikan yang mengandung lemak tinggi seperti Salmon, dan ikan laut merupakan sumber omega-3 yang baik, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti Almond, kacang mete, biji chia, dan biji rami mengandung omega-3 dan omega-6, minyak nabati seperti inyak zaitun, minyak kanola, dan minyak alpukat mengandung omega-6, serta telur yang mengandung omega-3 dan omega-6.
Vitamin D dalam ASI merupakan vitamin D yang disalurkan dari tubuh sang Ibu. Untuk itu, penting bagi busui untuk mengonsumsi vitamin D minimal 4000-6000 IU per hari.
Vitamin D yang terdistribusi pada ASI sekitar 400 IU sehingga dapat membantu tubuh menyerap kalsium dan menggunakannya untuk membentuk dan memperkuat tulang. Ibu dapat mengonsumsi makanan seperti yoghurt, keju, susu, jamur dan telur.
Jika ibu menyusui tidak mendapatkan cukup vitamin D dari makanan atau paparan sinar matahari, suplemen vitamin D dapat menjadi pilihan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.
Bagi ibu menyusui (busui), kalsium memiliki peran krusial dalam produksi ASI dan menjaga kesehatan tubuhnya sendiri.
Selama menyusui, tubuh ibu akan menggunakan kalsium untuk memproduksi ASI. Jika asupan kalsium ibu tidak mencukupi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang, yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk menjaga kesehatan tulang dan memastikan ASI mengandung kalsium yang cukup untuk bayi. Ibu menyusui dapat mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, dan yogurt, bayam, brokoli, kacang dan biji-bijian, tahu, tempe dan kale yang merupakan sumber kalsium yang baik.
Selama menyusui, tubuh ibu akan menggunakan zat besi untuk memproduksi ASI. Jika asupan zat besi ibu tidak mencukupi, ibu dapat mengalami anemia defisiensi besi, yang dapat menyebabkan kelelahan, lemas, dan penurunan produksi ASI. Selain itu, anemia pada ibu menyusui juga dapat mempengaruhi kualitas ASI dan kesehatan bayi. Sobat Sirka bisa mengonsumsi daging merah, brokoli, bayam, dan hati ayam untuk memperoleh zat besi yang maksimal.
Fitokimia adalah senyawa bioaktif yang ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa fitokimia yang umum ditemukan dalam ASI booster antara lain, alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan fitosterol. Senyawa fitokimia ini dipercaya dapat meningkatkan produksi dan kualitas ASI, menjaga kesehatan tubuh Ibu dan bayi dari radikal bebas dan mendukung tumbuh kembang bayi. Senyawa ini ada di dalam beberapa makanan seperti daun katuk, fenugreek, biji adas, jintan hitam, alfalfa, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Vitamin B berperan dalam metabolisme energi dan produksi hormon yang dibutuhkan untuk produksi ASI. Selain itu, vitamin B membantu mengubah makanan menjadi energi, sehingga ibu menyusui tidak mudah Lelah. Vitamin B juga penting untuk fungsi saraf yang sehat pada ibu menyusui.
Sedangkan vitamin C pada booster Asi dapat membantu penyerapan zat besi dari makanan, yang penting untuk mencegah anemia, serta berperan dalam produksi kolagen, yang penting untuk kesehatan jaringan payudara. Sobat Sirka dapat mengonsumsi daging merah, ayam, ikan, telur, produk susu, sayuran hijau seperti brokoli, paprika, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi.
Mengolah makanan menjadi booster ASI yang baik berarti memilih bahan-bahan yang tepat dan mengolahnya dengan cara yang sehat. Berikut adalah beberapa tipsnya:
Booster ASI, baik berupa makanan, suplemen, maupun minuman, dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI. Namun, efektivitasnya pada setiap ibu menyusui bisa berbeda-beda. Berikut adalah beberapa manfaat booster ASI yang perlu diketahui:
Booster ASI, baik berupa makanan, suplemen, maupun minuman, umumnya aman dikonsumsi. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika Kamu mengonsumsi booster ASI secara berlebihan:
Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa Kamu mengonsumsi booster ASI secara berlebihan antara lain:
Memilih momen yang tepat untuk mengonsumsi booster ASI sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dan keamanan bagi ibu dan bayi. Berikut adalah panduan mengenai kapan waktu yang tepat dan tidak tepat untuk mengonsumsi booster ASI:
Booster ASI bisa menjadi solusi efektif bagi ibu menyusui yang mengalami masalah produksi ASI. Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.
Kesehatan ibu dan bayi adalah prioritas utama kami. Di Sirka, kami memahami betapa pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, kami menyediakan layanan konsultasi laktasi dan booster ASI berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui.
Dengan tim ahli yang berpengalaman, kami akan membantu Anda memilih booster ASI yang tepat, memberikan edukasi mengenai teknik menyusui yang efektif, dan memberikan dukungan penuh selama masa menyusui.
Jika kamu ingin melancarkan produksi ASI demi buah hati tercinta dengan ASI booster, yuk klik tautan ini!
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter, nutrisionis, atau sport coach di Sirka melalui tautan ini. Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310.
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…