Lainnya

Booster ASI – Kandungan, Manfaat, dan Cara Mengonsumsinya

Booster ASI – Kandungan, Manfaat, dan Cara Mengonsumsinya

Seluruh Ibu yang baru melahirkan pasti memiliki keinginan untuk bisa memberikan ASI eksklusif anaknya selama 6 bulan hingga 2 tahun. Namun, terkadang ada saja yang membuat keinginan ini sulit untuk dicapai. Terlebih, jika si Ibu ataupun anaknya memiliki keadaan khusus.

Apa Itu Booster ASI?

Booster ASI adalah suplemen atau makanan yang dikonsumsi untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.

Produk ini biasanya mengandung bahan-bahan alami yang dipercaya dapat merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan penting dalam produksi ASI. Booster ASI tidak hanya memperbanyak produksi ASI pada busui namun kualitas ASI yang diproduksi oleh kelenjar payudara.

Ada beragam penyebab mengapa Ibu memerlukan booster ASI. Beberapa diantaranya adalah kurangnya gizi Ibu sebelum dan saat masa kehamilan sehingga ASI yang diproduksi kurang maksimal, perlekatan antara anak dan payudara Ibu kurang baik sehingga tubuh menangkap sinyal ‘cukup’ dari tubuh sehingga ASI yang diproduksi sedikit, Ibu yang memiliki masalah kesehatan semisal diabetes gestasional ataupun masalah pada kelenjar hipofisis dan tiroidnya.

Sebaiknya, Ibu yang merasa produksi ASI kurang atau tidak berkualitas, segera berkonsultasi ke dokter atau ahli laktasi sehingga bisa segera diketahui penyebabnya. Biasanya, selain pengaturan pola hidup sehat, dokter dan ahli laktasi bisa menyarankan penggunaan booster ASI.

Kandungan Booster ASI

Perlu diketahui, tidak semua booster ASI cocok pada setiap individu dan setiap booster ASI tidak hanya melalui suplementasi. Namun, bisa juga dari konsumsi makanan harian. Biasanya booster ASI mengandung bahan-bahan sebagai berikut:

1. Galactogogue

Galactagogue adalah zat yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Zat ini bekerja dengan cara mempengaruhi hormon-hormon yang berperan dalam laktasi, yaitu proses produksi dan pengeluaran ASI.

Kandungan ini dipercaya dapat meningkatkan hormon Prolaktin yang berperan penting dalam produksi ASI. Galactagogue dipercaya dapat meningkatkan kadar prolaktin dalam tubuh, sehingga merangsang kelenjar susu untuk memproduksi lebih banyak ASI. Zat ini dapat ditemukan di fenugreek, daun katuk, biji adas, dan lainnya.

2. Asam Lemak Esensial

ASI mengandung berbagai jenis lemak, termasuk asam lemak esensial. Lemak merupakan sumber energi utama bagi bayi dan berperan penting dalam perkembangan otak, mata, dan sistem saraf bayi.

Asam lemak esensial, khususnya omega-3 dan omega-6, memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan bayi. Bagi Ibu menyusui, asam lemak esensial dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Asam lemak esensial ini dapat diperoleh dari ikan yang mengandung lemak tinggi seperti Salmon, dan ikan laut merupakan sumber omega-3 yang baik, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti Almond, kacang mete, biji chia, dan biji rami mengandung omega-3 dan omega-6, minyak nabati seperti inyak zaitun, minyak kanola, dan minyak alpukat mengandung omega-6, serta telur yang mengandung omega-3 dan omega-6.

3. Vitamin D

Vitamin D dalam ASI merupakan vitamin D yang disalurkan dari tubuh sang Ibu. Untuk itu, penting bagi busui untuk mengonsumsi vitamin D minimal 4000-6000 IU per hari.

Vitamin D yang terdistribusi pada ASI sekitar 400 IU sehingga dapat membantu tubuh menyerap kalsium dan menggunakannya untuk membentuk dan memperkuat tulang. Ibu dapat mengonsumsi makanan seperti yoghurt, keju, susu, jamur dan telur.

Jika ibu menyusui tidak mendapatkan cukup vitamin D dari makanan atau paparan sinar matahari, suplemen vitamin D dapat menjadi pilihan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.

4. Kalsium

Bagi ibu menyusui (busui), kalsium memiliki peran krusial dalam produksi ASI dan menjaga kesehatan tubuhnya sendiri.

Selama menyusui, tubuh ibu akan menggunakan kalsium untuk memproduksi ASI. Jika asupan kalsium ibu tidak mencukupi, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang, yang dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan asupan kalsium yang cukup untuk menjaga kesehatan tulang dan memastikan ASI mengandung kalsium yang cukup untuk bayi. Ibu menyusui dapat mengonsumsi makanan tinggi kalsium seperti susu, keju, dan yogurt, bayam, brokoli, kacang dan biji-bijian, tahu, tempe dan kale yang merupakan sumber kalsium yang baik.

5. Zat Besi

Selama menyusui, tubuh ibu akan menggunakan zat besi untuk memproduksi ASI. Jika asupan zat besi ibu tidak mencukupi, ibu dapat mengalami anemia defisiensi besi, yang dapat menyebabkan kelelahan, lemas, dan penurunan produksi ASI. Selain itu, anemia pada ibu menyusui juga dapat mempengaruhi kualitas ASI dan kesehatan bayi. Sobat Sirka bisa mengonsumsi daging merah, brokoli, bayam, dan hati ayam untuk memperoleh zat besi yang maksimal.

6. Senyawa Fitokimia

Fitokimia adalah senyawa bioaktif yang ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa fitokimia yang umum ditemukan dalam ASI booster antara lain, alkaloid, flavonoid, terpenoid, fenolik, dan fitosterol. Senyawa fitokimia ini dipercaya dapat meningkatkan produksi dan kualitas ASI, menjaga kesehatan tubuh Ibu dan bayi dari radikal bebas dan mendukung tumbuh kembang bayi. Senyawa ini ada di dalam beberapa makanan seperti daun katuk, fenugreek, biji adas, jintan hitam, alfalfa, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

7. Vitamin B & C

Vitamin B berperan dalam metabolisme energi dan produksi hormon yang dibutuhkan untuk produksi ASI. Selain itu, vitamin B membantu mengubah makanan menjadi energi, sehingga ibu menyusui tidak mudah Lelah. Vitamin B juga penting untuk fungsi saraf yang sehat pada ibu menyusui.

Sedangkan vitamin C pada booster Asi dapat membantu penyerapan zat besi dari makanan, yang penting untuk mencegah anemia, serta berperan dalam produksi kolagen, yang penting untuk kesehatan jaringan payudara. Sobat Sirka dapat mengonsumsi daging merah, ayam, ikan, telur, produk susu, sayuran hijau seperti brokoli, paprika, bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi.

Mengolah Makanan Menjadi Booster ASI yang Baik

Mengolah makanan menjadi booster ASI yang baik berarti memilih bahan-bahan yang tepat dan mengolahnya dengan cara yang sehat. Berikut adalah beberapa tipsnya:

  • Pilih bahan-bahan segar dan alami: Bahan-bahan segar dan alami mengandung lebih banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui.
  • Kombinasikan makanan yang mengandung galactagogue dengan makanan bergizi: Misalnya, Kamu dapat membuat jus dari daun katuk dan buah-buahan, atau mengonsumsi oatmeal dengan tambahan kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Hindari makanan olahan dan makanan cepat saji: Makanan olahan dan makanan cepat saji umumnya rendah zat gizi dan tinggi gula, garam, dan lemak.
  • Perhatikan cara memasak: Pilih cara memasak yang sehat, seperti dikukus, direbus, dipanggang, atau ditumis dengan sedikit minyak.
  • Konsultasikan dengan ahli gizi: Ahli gizi dapat membantu Kamu menyusun rencana makan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan Kamu sebagai ibu menyusui.

Contoh Resep Booster ASI

  • Jus Daun Katuk:
    • Bahan: Segenggam daun katuk, 1 buah pisang, 1 gelas air putih.
    • Cara membuat: Blender semua bahan hingga halus.
    • Manfaat: Daun katuk mengandung galactagogue yang dapat meningkatkan produksi ASI. Pisang mengandung zat gizi penting dan memberikan rasa manis alami pada jus.
  • Oatmeal dengan Kacang Almond dan Biji Chia:
    • Bahan: ½ cangkir oatmeal, 1 cangkir susu almond, 1 sendok makan kacang almond cincang, 1 sendok makan biji chia.
    • Cara membuat: Masak oatmeal sesuai petunjuk kemasan. Tambahkan susu almond, kacang almond, dan biji chia. Aduk rata dan sajikan.
    • Manfaat: Oatmeal mengandung serat dan zat besi yang baik untuk produksi ASI. Kacang almond dan biji chia mengandung zat gizi penting dan lemak sehat.

Manfaat Booster ASI untuk Ibu Menyusui

Booster ASI, baik berupa makanan, suplemen, maupun minuman, dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI. Namun, efektivitasnya pada setiap ibu menyusui bisa berbeda-beda. Berikut adalah beberapa manfaat booster ASI yang perlu diketahui:

1. Meningkatkan Produksi ASI

  • Stimulasi Hormon: Beberapa kandungan dalam booster ASI, seperti galactagogue, dipercaya dapat merangsang produksi hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berperan dalam produksi ASI, sedangkan oksitosin membantu pengeluaran ASI dari payudara.
  • Zat Gizi Penting: Kandungan zat gizi yang cukup, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin, sangat penting untuk produksi ASI yang optimal. Booster ASI dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui.
  • Hidrasi: Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik juga penting untuk produksi ASI. Booster ASI, terutama yang berbentuk minuman, dapat membantu mencukupi kebutuhan cairan ibu menyusui.

2. Meningkatkan Kualitas ASI

  • Kandungan Gizi: Booster ASI dapat membantu meningkatkan kandungan gizi dalam ASI, seperti protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Zat gizi ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  • Antioksidan: Beberapa booster ASI mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh bayi dari kerusakan akibat radikal bebas.
  • Asam Lemak Esensial: Asam lemak omega-3 dan omega-6 yang terkandung dalam beberapa booster ASI penting untuk perkembangan otak dan mata bayi.

3. Membantu Melancarkan ASI

  • Merangsang Aliran ASI: Beberapa jenis booster ASI, seperti pijatan payudara atau penggunaan breast pump, dapat membantu merangsang aliran ASI.
  • Mengatasi Penyumbatan: Booster ASI yang mengandung lesitin dipercaya dapat membantu mencegah penyumbatan pada saluran ASI.

4. Mendukung Kesehatan Ibu Menyusui

  • Memenuhi Kebutuhan Zat Gizi: Booster ASI dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui yang meningkat selama masa laktasi.
  • Meningkatkan Energi: Beberapa booster ASI dapat memberikan energi tambahan bagi ibu menyusui yang seringkali merasa lelah.
  • Mengurangi Stres: Kandungan relaksan alami dalam beberapa booster ASI dapat membantu mengurangi stres pada ibu menyusui.

5. Membantu Mencegah Alergi pada Bayi

  • Kandungan Antioksidan: Antioksidan dalam booster ASI dapat membantu melindungi bayi dari risiko alergi.
  • Meningkatkan Kekebalan Tubuh: Zat gizi dalam booster ASI dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi, sehingga lebih tahan terhadap infeksi dan alergi.

Efek Samping Booster ASI Jika Dikonsumsi Berlebihan

Booster ASI, baik berupa makanan, suplemen, maupun minuman, umumnya aman dikonsumsi. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika Kamu mengonsumsi booster ASI secara berlebihan:

Efek Samping Umum

  • Gangguan Pencernaan: Beberapa jenis booster ASI, seperti suplemen herbal, dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau perut kembung jika dikonsumsi berlebihan.
  • Reaksi Alergi: Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap kandungan tertentu dalam booster ASI, seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau sesak napas.
  • Kelebihan Zat Gizi: Konsumsi berlebihan beberapa jenis booster ASI, seperti suplemen vitamin dan mineral, dapat menyebabkan kelebihan gizi dalam tubuh. Kelebihan gizi tertentu dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Efek Samping Spesifik

  • Fenugreek: Konsumsi berlebihan fenugreek dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, diare, dan bau badan seperti maple syrup.
  • Daun Katuk: Konsumsi berlebihan daun katuk dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan dan penurunan kadar gula darah.
  • Suplemen Herbal: Beberapa suplemen herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal.
  • Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti domperidone, dapat diresepkan oleh dokter untuk meningkatkan produksi ASI. Namun, penggunaan obat-obatan ini harus sesuai dengan anjuran dan pengawasan dokter karena dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, dan gangguan jantung.

Tanda Kelebihan Booster ASI

Beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa Kamu mengonsumsi booster ASI secara berlebihan antara lain:

  • ASI Berlebihan: Produksi ASI yang terlalu banyak dapat menyebabkan payudara bengkak, nyeri, dan ASI merembes. Kondisi ini disebut hiperlaktasi dan dapat menyebabkan masalah pada bayi, seperti kesulitan menyusu dan gangguan pencernaan.
  • Efek Samping yang Mengganggu: Jika Kamu mengalami efek samping yang mengganggu setelah mengonsumsi booster ASI, seperti gangguan pencernaan yang parah atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
  • Perubahan pada Bayi: Beberapa bayi mungkin menunjukkan reaksi terhadap booster ASI yang dikonsumsi oleh ibu, seperti rewel, kembung, atau diare. Jika Kamu melihat perubahan pada bayi setelah Kamu mengonsumsi booster ASI, konsultasikan dengan dokter.

Memilih momen yang tepat untuk mengonsumsi booster ASI sangat penting untuk memastikan efektivitasnya dan keamanan bagi ibu dan bayi. Berikut adalah panduan mengenai kapan waktu yang tepat dan tidak tepat untuk mengonsumsi booster ASI:

Momen yang Tepat Mengonsumsi Booster ASI

  1. Setelah Melahirkan:

    • Inisiasi Menyusui Dini (IMD): IMD, yaitu proses menyusui bayi dalam satu jam pertama setelah kelahiran, sangat penting untuk merangsang produksi ASI. Pada momen ini, konsumsi booster ASI alami seperti makanan dan minuman sehat dapat dimulai untuk mendukung produksi ASI.
    • Minggu-minggu Awal: Pada minggu-minggu awal setelah melahirkan, produksi ASI masih dalam tahap penyesuaian. Booster ASI alami dapat membantu meningkatkan produksi ASI dan memastikan pasokan yang cukup untuk bayi.
  2. Saat Produksi ASI Menurun:

    • Identifikasi Penyebab: Jika Kamu mengalami penurunan produksi ASI setelah beberapa waktu menyusui, identifikasi penyebabnya terlebih dahulu. Faktor-faktor seperti kelelahan, stres, atau kurangnya frekuensi menyusui dapat mempengaruhi produksi ASI.
    • Konsultasi dengan Ahli: Konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk mengetahui penyebab penurunan produksi ASI dan mendapatkan rekomendasi booster ASI yang tepat.
  3. Saat Bayi Mengalami Growth Spurt:

    • Peningkatan Kebutuhan: Growth spurt adalah periode pertumbuhan pesat bayi yang biasanya terjadi pada usia beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun. Pada masa ini, bayi membutuhkan lebih banyak ASI.
    • Dukungan Produksi ASI: Konsumsi booster ASI dapat membantu meningkatkan produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang mengalami growth spurt.
  4. Sesuai Anjuran Dokter atau Konsultan Laktasi:

    • Rekomendasi Profesional: Dokter atau konsultan laktasi dapat memberikan rekomendasi booster ASI yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Kamu.
    • Pertimbangan Kesehatan: Beberapa jenis booster ASI mungkin tidak cocok untuk ibu dengan kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, konsultasi dengan profesional sangat penting.

Momen yang Tidak Tepat Mengonsumsi Booster ASI

  1. Saat Hamil (Kecuali Dianjurkan Dokter):

    • Risiko: Beberapa jenis booster ASI, terutama suplemen herbal dan obat-obatan, tidak disarankan untuk dikonsumsi selama kehamilan karena dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
    • Keamanan: Konsultasikan dengan dokter jika Kamu ingin mengonsumsi booster ASI selama kehamilan.
  2. Tanpa Indikasi yang Jelas:

    • Kebutuhan Individu: Setiap ibu menyusui memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Mengonsumsi booster ASI tanpa indikasi yang jelas atau tanpa rekomendasi dari profesional kesehatan tidak disarankan.
    • Potensi Efek Samping: Konsumsi berlebihan atau tidak sesuai anjuran dapat menimbulkan efek samping.
  3. Saat Mengalami Masalah Kesehatan Tertentu:

    • Kondisi Medis: Beberapa jenis booster ASI mungkin tidak cocok untuk ibu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit autoimun, gangguan hormonal, atau masalah pada organ tertentu.
    • Interaksi Obat: Beberapa jenis booster ASI dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
  4. Berlebihan dan Tidak Sesuai Dosis:

    • Efek Samping: Konsumsi booster ASI berlebihan dan tidak sesuai dosis yang dianjurkan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan ibu dan bayi.
    • Perhatikan Aturan: Selalu ikuti dosis dan cara penggunaan yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter.

Rekomendasi Sirka: Booster ASI Tersedia di Sirka

Booster ASI bisa menjadi solusi efektif bagi ibu menyusui yang mengalami masalah produksi ASI. Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.

Kesehatan ibu dan bayi adalah prioritas utama kami. Di Sirka, kami memahami betapa pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, kami menyediakan layanan konsultasi laktasi dan booster ASI berkualitas tinggi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui.

Dengan tim ahli yang berpengalaman, kami akan membantu Anda memilih booster ASI yang tepat, memberikan edukasi mengenai teknik menyusui yang efektif, dan memberikan dukungan penuh selama masa menyusui.

Jika kamu ingin melancarkan produksi ASI demi buah hati tercinta dengan ASI booster, yuk klik tautan ini!

Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter, nutrisionis, atau sport coach di Sirka melalui tautan ini. Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310.

Nadia Wahyu Savitri, SKG, MARS# and Sirka Curriculum Team#

Share
Published by
Nadia Wahyu Savitri, SKG, MARS# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya!

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…

2 weeks ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya!

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…

2 weeks ago

7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes – Tetap bisa Makan Enak!

7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…

3 weeks ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya!

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…

4 weeks ago

Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya!

Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…

4 weeks ago

Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Kesehatan Metabolik Perempuan

Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…

1 month ago