Menjaga kadar gula darah adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan tubuh. Salah satu indikator penting yang sering diperiksa adalah gula darah puasa. Tapi, apa itu gula darah puasa? Bagaimana cara mengeceknya, dan apa bedanya dengan jenis pemeriksaan gula darah lainnya? Simak artikel berikut untuk memahami semuanya dengan bahasa yang sederhana.
Gula darah puasa adalah kadar gula dalam darah yang diukur setelah kamu berpuasa selama minimal 8 jam. Biasanya, tes ini dilakukan di pagi hari sebelum kamu makan atau minum apapun selain air putih. Tes ini penting untuk menilai seberapa baik tubuh mengatur gula darah saat tidak ada asupan makanan.
Saat kamu berpuasa, tubuh menggunakan cadangan glukosa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Oleh karena itu, pemeriksaan ini memberikan gambaran tentang kemampuan tubuh dalam mengatur gula darah secara alami.
Kadar gula darah puasa yang normal menurut banyak pedoman kesehatan berkisar antara 70 hingga 100 mg/dL. Angka ini menunjukkan bahwa tubuhmu mampu mengatur kadar gula darah dengan baik.
Jika kadar gula darah puasamu berada dalam rentang ini, artinya metabolisme tubuhmu masih berfungsi secara optimal. Namun, penting untuk tetap menjalani pola hidup sehat agar kondisi ini tetap terjaga.
Kadar gula darah puasa yang abnormal bisa berupa kadar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan. Berikut adalah penjelasan rinci:
Jika kadar gula darah puasa berada di antara 100-125 mg/dL, ini disebut prediabetes. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh mulai kesulitan mengelola gula darah secara efektif, tetapi belum mencapai level diabetes. Prediabetes meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan komplikasi kardiovaskular lainnya jika tidak ditangani dengan perubahan gaya hidup.
Gula darah puasa di atas 126 mg/dL pada dua kali pemeriksaan yang berbeda merupakan indikator diabetes. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu mengontrol kadar gula darah dengan baik, yang membutuhkan pengelolaan medis dan gaya hidup untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika kadar gula darah puasa di bawah 70 mg/dL, ini disebut hipoglikemia. Kondisi ini sering disebabkan oleh penggunaan obat diabetes tanpa pengaturan yang tepat, kelaparan, atau gangguan metabolisme lainnya. Hipoglikemia dapat menyebabkan gejala seperti lemas, pusing, bahkan kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.
Memantau gula darah secara rutin adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan, terutama jika kamu memiliki risiko diabetes. Berikut beberapa cara untuk memantau gula darah:
Glukometer adalah alat praktis untuk mengukur kadar gula darah di rumah. Kamu hanya perlu menusuk ujung jari dengan lancet, meneteskan darah pada strip tes, dan membaca hasilnya pada perangkat. Pastikan kamu mengikuti instruksi penggunaan glukometernya dengan benar.
Bagi penderita diabetes, pemantauan bisa dilakukan beberapa kali sehari, terutama sebelum makan, setelah makan, dan sebelum tidur. Jika kamu tidak memiliki diabetes tetapi ingin memantau gula darah, cukup lakukan sesekali atau sesuai rekomendasi dokter.
Simpan catatan hasil pengukuran gula darah untuk memantau tren dan membantu dokter dalam mengevaluasi pengelolaan diabetes. Ada aplikasi khusus yang dapat membantu mencatat dan menganalisis hasil tersebut.
Selain menggunakan glukometer, lakukan tes laboratorium seperti HbA1c secara berkala untuk mendapatkan gambaran rata-rata gula darah dalam beberapa bulan terakhir. Tes ini memberikan informasi tambahan yang tidak dapat diperoleh dari pengukuran harian.
Jika kamu merasa lemas, pusing, atau sering haus, segera periksa kadar gula darahmu. Gejala ini bisa menjadi tanda bahwa gula darahmu terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Dengan kombinasi pemantauan mandiri dan pemeriksaan medis, kamu dapat mengelola gula darah dengan lebih efektif. Memantau kadar gula darah secara rutin adalah kunci untuk mencegah komplikasi dari kadar gula darah yang abnormal.
Pemeriksaan gula darah puasa sangat sederhana. Kamu hanya perlu melakukan langkah-langkah berikut:
Ada beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang memiliki tujuan berbeda. Berikut perbedaan gula darah puasa dengan tes lainnya:
Setiap tes memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda, sehingga penting untuk memahami kapan dan mengapa masing-masing tes dilakukan.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…