Kadar gula darah yang tinggi, atau dikenal sebagai hiperglikemia, dapat berdampak serius pada kesehatan wanita. Kondisi ini berpotensi menurunkan kualitas hidup dengan efek yang merambat ke berbagai aspek kesehatan fisik dan mental.
Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Gula darah tinggi sering dianggap hanya berdampak pada risiko diabetes, padahal efeknya jauh lebih luas, terutama bagi wanita. Hiperglikemia dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan yang tak jarang luput dari perhatian. Berikut beberapa dampak yang perlu diwaspadai:
Sistem reproduksi adalah salah satu area yang paling rentan terhadap dampak gula darah tinggi. Ketidakseimbangan hormon dan perubahan metabolisme akibat hiperglikemia dapat memicu terjadinya masalah berikut:
Ketidakseimbangan hormon akibat hiperglikemia dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan terhenti (amenore).
Gula darah tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan hormon, sehingga meningkatkan risiko PCOS, yaitu kondisi yang dapat memengaruhi kesuburan.
Peningkatan kadar gula dalam darah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi, termasuk infeksi jamur vagina.
Wanita dengan gula darah tinggi lebih rentan mengalami diabetes gestasional, preeklamsia, dan komplikasi pada bayi, seperti berat badan lahir berlebih atau kelahiran prematur.
Neuropati diabetik merupakan komplikasi kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka waktu lama. Gejalanya meliputi rasa kebas, kesemutan, atau nyeri pada tangan dan kaki.
Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Kerusakan saraf mengurangi kemampuan tubuh untuk merasakan luka atau iritasi, sehingga luka kecil yang tidak terasa dapat berkembang menjadi infeksi atau ulkus kaki diabetik.
Fluktuasi hormon yang disebabkan oleh hiperglikemia dapat memperburuk suasana hati dan mengganggu keseimbangan emosional, sehingga mempengaruhi kesehatan mental.
Wanita dengan hiperglikemia memiliki risiko lebih tinggi terhadap hipertensi dan penyakit jantung dibandingkan pria, terutama setelah menopause. Pada fase ini, perlindungan alami yang diberikan oleh hormon estrogen mulai menurun, sehingga lebih rentan terhadap masalah kardiovaskular yang terkait dengan kadar gula darah tinggi.
Langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, agar terhindar dari dampak negatif yang memengaruhi kesehatan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Batasi konsumsi makanan yang mengandung gula sederhana dan indeks glikemik tinggi, serta perbanyak makanan tinggi serat seperti sayur, buah, serta biji-bijian utuh.
Aktivitas fisik seperti jogging, yoga, atau jalan kaki selama 30 menit sehari dapat membantu tubuh lebih efektif dalam mengolah glukosa.
Hormon stres dapat memengaruhi kadar gula darah. Kamu bisa lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam untuk mengurangi dampaknya.
Mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil dan mencegah berbagai komplikasi kesehatan.
Apakah berat badanmu sudah ideal? Kamu bisa cek di tautan ini!
Jika kadar gula darah sudah tinggi, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:
Air membantu tubuh mengeluarkan kelebihan gula melalui urin, yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Jika sedang menggunakan obat diabetes, pastikan dosis yang digunakan sudah sesuai dengan anjuran dokter. Berkonsultasilah dengan mereka.
Pilihlah makanan dengan indeks glikemik rendah untuk mencegah lonjakan gula darah yang lebih tinggi.
Berjalan kaki selama 10-15 menit dapat membantu tubuh mengolah glukosa dengan lebih efektif, sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Namun, jika kadar glukosa darah di atas 240 mg/dl, periksa urine untuk mengetahui adanya keton. Jika terdapat keton, hindari berolahraga.
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala berikut:
Peningkatan rasa haus yang berlebihan (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria) bisa menjadi tanda tubuh mencoba mengeluarkan kelebihan gula melalui urin. Jika gejala ini berlangsung terus-menerus, segera periksa ke dokter.
Meskipun tidak mengubah pola makan atau tingkat aktivitas, penurunan berat badan yang signifikan dan tidak bisa dijelaskan bisa menjadi tanda tubuh kekurangan energi karena tidak bisa memanfaatkan glukosa dengan baik.
Terjadi perubahan signifikan pada pola menstruasi yang tidak biasa, seperti siklus yang menjadi tidak teratur atau terhenti.
Kelelahan ekstrem meskipun cukup istirahat dapat terjadi dapat mengindikasikan masalah dengan kontrol gula darah karena tubuh kesulitan untuk mengolah gula darah menjadi energi.
Jika kamu memiliki luka atau lecet yang sulit sembuh, terutama di area kaki, ini dapat menjadi tanda gangguan pada sistem peredaran darah atau saraf yang disebabkan oleh gula darah tinggi.
Gejala ini (kesemutan) dapat menandakan kondisi neuropati diabetik, yaitu kerusakan pada saraf yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang berlangsung lama.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya. Kamu bisa mengikuti terapi diabetes di Sirka loh! Terapi ini akan didampingi oleh dokter dan nutrisionis. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya tentang terapi diabetes di Sirka!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
*Saat ini klinik Sirka berlokasi di BSD. Lokasi: Ruko Northridge BSD Business Center, Jl Komp. BSD No.05 blok A3, Serpong, Kec. Pagedangan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Rambutan? Ini Jawabannya! Rambutan, buah tropis berbulu dengan rasa manis…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Durian? Ini Jawabannya! Durian, si "King of Fruits" dengan aroma…
7 Tips Makan di Luar untuk Penderita Diabetes - Tetap bisa Makan Enak! Pasti ada…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kerupuk Kulit? Ini Faktanya! Kerupuk kulit sering kali menjadi camilan…
Sering Mengantuk karena Diabetes? Ini Penyebab dan Solusinya! Pernahkah kamu merasa mengantuk terus-menerus meskipun sudah…
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Sirka Meluncurkan Panel Lab Test Khusus untuk Perempuan Dalam rangka memperingati…