Gula aren adalah pemanis alami yang dihasilkan dari nira pohon aren. Rasanya yang khas dan manis membuat gula ini sering digunakan sebagai alternatif gula putih dalam berbagai masakan dan minuman. Gula aren juga sering dianggap lebih sehat daripada gula putih karena memiliki beberapa kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Namun, apakah pernyataan ini sepenuhnya benar? Terutama bagi penderita diabetes, penting untuk mengetahui fakta yang sebenarnya sebelum menjadikan gula aren sebagai pengganti gula pasir. Yuk, simak penjelasan berikut!
Meskipun gula aren memiliki reputasi lebih sehat dibandingkan gula putih, nyatanya sebuah studi menunjukkan tidak ada perbedaan respon glikemik antara gula aren dan gula pasir. Kedua jenis gula ini tetap dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga penderita diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Bagi penderita diabetes, mengontrol asupan gula sangat penting. Sama halnya dengan gula pasir, gula aren juga dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi gula aren dan memilih alternatif pemanis yang lebih aman untuk kesehatan. Konsumsi gula aren yang berlebihan dapat menyulitkan pengendalian kadar gula darah, yang berisiko memperparah kondisi diabetes.
Selain itu, penderita diabetes perlu mengatur pola makan secara keseluruhan, termasuk dengan memperhatikan kandungan karbohidrat di setiap makanan yang dikonsumsi.
Bagi penderita diabetes, konsumsi gula aren memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah tips yang dapat membantu kamu menjaga kadar gula darah tetap terkendali saat mengonsumsinya:
Sebelum memasukkan gula aren ke dalam pola makan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau nutrisionis. Mereka dapat membantumu menentukan apakah gula aren cocok untuk kondisi diabetes yang kamu alami serta memberikan rekomendasi jumlah yang aman.
Gunakan gula aren dalam jumlah kecil sebagai penambah rasa manis pada makanan atau minuman. Hindari konsumsi berlebihan, karena gula aren dapat memengaruhi kadar gula darah.
Konsumsi gula aren sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. Kamu bisa sesuaikan dengan momen tertentu, seperti saat menikmati hidangan tradisional, dan pastikan dikombinasikan dengan makanan berserat atau tinggi protein untuk membantu mengontrol lonjakan gula darah.
Pastikan total asupan karbohidrat harian tidak melebihi kebutuhan tubuh. Gunakan alat bantu seperti aplikasi penghitung kalori untuk memastikan asupan secara keseluruhan tetap dalam batas aman.
Banyak makanan dan minuman yang menggunakan gula aren sebagai pemanis alami. Kamu bisa memperhatikan kandungan gula aren dalam produk-produk berikut:
Beberapa minuman kemasan, seperti teh dan kopi, sering menggunakan gula aren sebagai pemanis.
Kue tradisional atau roti tertentu mungkin mengandung gula aren sebagai pemanis alami. Cek bahan yang digunakan, terutama saat membeli di toko atau pasar.
Saus kecap manis atau sirup manis juga bisa mengandung gula aren sebagai bahan tambahan.
Camilan seperti granola bar atau makanan ringan manis lainnya juga memungkinkan menggunakan gula aren sebagai pemanis.
Oleh karena itu, selalu periksa label produk dengan teliti. Jika memungkinkan, pilih produk yang bebas dari gula aren atau gula tambahan.
Jika kamu ingin menghindari gula aren, ada beberapa alternatif pemanis yang lebih ramah bagi penderita diabetes, yaitu:
Pemanis yang berasal dari tanaman stevia termasuk dalam kelompok non-nutritive sweeteners yang bersumber dari alam. Pemanis ini bebas kalori dan 200–300 kali lebih manis dibandingkan dengan sukrosa (gula biasa).
Pemanis yang tidak memberikan banyak atau bahkan tidak ada kalori, dan biasanya tidak memengaruhi kadar gula darah, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Beberapa contoh yang umum adalah aspartam, sakarin, sukralosa, dan asesulfam-K.
Kelompok pemanis alkohol yang dikenal dengan nama poliol, seperti eritritol, isomalt, maltitol, manitol, sorbitol, dan xylitol. Pemanis poliol mengandung kalori tetapi lebih sedikit pengaruhnya terhadap kadar gula darah dibandingkan sukrosa.
Meskipun disarankan untuk mengurangi asupan gula, bukan berarti orang dengan diabetes harus sepenuhnya menghindari gula. Diet tanpa gula hampir tidak mungkin dijalani dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sebaiknya tetap bijak dalam memilih pemanis dan tidak menggantikan gula dengan pemanis buatan yang kurang bergizi.
Dianjurkan untuk segera menemui dokter jika kamu merasa pusing, lelah, atau sering haus setelah mengonsumsi gula aren. Gejala tersebut bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dokter dapat memberikan penanganan dan menyesuaikan pengobatan atau pengelolaan diabetes sesuai kebutuhanmu.
Kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan alternatif pemanis yang lebih aman dan sesuai kondisi kesehatanmu.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya.
Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetesmu bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah gula darah/diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Skrining Diabetes: Pengertian, Manfaat, dan Prosedurnya Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang bisa berkembang…
4 Pengganti Nasi untuk Diabetes - Apa saja? Diabetes adalah kondisi kronis yang memengaruhi cara…
Jam Makan Penderita Diabetes - Penting untuk Diketahui! Penderita diabetes harus berhati-hati dalam hal makanan.…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Kurma? Ini Jawabannya! Siapa yang tidak mengenal kurma? Buah dengan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Soto Ayam? Ini Jawabannya! Di Indonesia ada berbagai macam soto.…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jambu Air? Ini Jawabannya! Jambu air adalah buah yang populer…