Bolehkah Penderita Diabetes Minum Madu? Ini Jawabannya!

Madu terkenal sebagai pemanis alami yang sering dianggap lebih sehat dibandingkan gula biasa. Selain sebagai pemanis, madu juga mengandung berbagai zat gizi yang baik kesehatan. Tak heran banyak orang yang rutin mengonsumsi madu dengan harapan dapat menjaga stamina tubuh. 

Namun, bagaimana dengan penderita diabetes yang harus membatasi asupan manis? Bolehkah penderita diabetes mengonsumsi madu? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Madu?

Penderita diabetes dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula. Karena itu, banyak yang mencari pengganti gula biasa dengan pemanis yang dianggap lebih aman dan sehat. 

Madu menjadi salah satu pilihan pengganti pemanis yang sering digunakan. Madu terasa manis karena mengandung gula, yaitu glukosa dan fruktosa. Fruktosa merupakan gula alami yang juga terkandung dalam buah-buahan.

Gula jenis apapun akan memengaruhi gula darah, termasuk madu. Keunggulannya, madu mengandung vitamin dan mineral yang tidak terdapat pada gula biasa.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa madu dapat memberikan manfaat bagi penderita diabetes, yaitu mengontrol kondisi hiperglikemia dan meminimalkan komplikasi diabetes.

Namun, terdapat data dan penelitian lain yang justru menunjukkan hasil sebaliknya, yaitu konsumsi madu tidak memberikan efek positif, bahkan dapat memperburuk kondisi diabetes jika dikonsumsi secara sembarangan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut tentang efek madu bagi penderita diabetes masih diperlukan. 

Dengan mempertimbangkan hasil tersebut, pada dasarnya penderita diabetes boleh saja minum madu, asalkan gula darah terkontrol serta memperhatikan jumlah dan jenis madu. 

Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Madu

Untuk memahami lebih lanjut dampak madu terhadap gula darah, kita perlu melihat indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) madu. 

a. Indeks Glikemik (IG) Madu

Indeks glikemik adalah nilai untuk mengukur seberapa cepat suatu makanan meningkatkan gula darah. Madu memiliki Indeks glikemik yang bervariasi, tergantung jenisnya. Rata-rata Indeks glikemik madu adalah 50 hingga 60.

Sebagai perbandingan, gula putih memiliki IG sekitar 60 hingga 65. Dengan demikian, madu lebih lambat menaikkan kadar gula darah dibandingkan dengan gula biasa, walaupun perbedaannya tidak terlalu besar. 

b. Beban Glikemik (BG) Madu

Beban glikemik mengukur dampak pada gula darah berdasarkan jumlah karbohidrat dalam porsi tertentu. Beban glikemik madu berkisar antara 10 hingga 24 tergantung pada jumlah konsumsinya. 

Dengan demikian, madu dengan indeks glikemik rendah dan dikonsumsi dalam jumlah kecil biasanya memiliki beban glikemik yang aman untuk penderita diabetes.

Cara Mengonsumsi Madu untuk Penderita Diabetes

Bagi penderita diabetes yang ingin menikmati madu, berikut beberapa tips yang dapat dicoba:

1. Batasi Porsinya

Dalam satu sendok makan madu (kurang lebih 21 gram) mengandung 64 kalori dan 17,3 gram gula. Batasi konsumsi madu dengan menyesuaikan kebutuhan kalori harianmu.

Konsumsi madu tidak lebih dari 1 sendok makan per hari masih tergolong aman asalkan kadar gula darah terkontrol dan membatasi asupan gula lainnya. 

2. Pilih Madu Murni

Ada beragam jenis madu yang beredar di pasaran. Pilihlah madu murni tanpa pemanis tambahan. Madu olahan biasanya ditambahkan perasaan dan pemanis sehingga kadar gulanya akan lebih tinggi.

3. Kombinasikan Dengan Makanan Sehat

Kamu bisa mengkombinasikan madu dengan makanan lain, misalnya membuat oatmeal dengan tambahan sedikit madu dan buah-buahan tinggi serat sebagai topping. 

4. Konsultasikan dengan Dokter

Jika ragu, kamu sebaiknya konsultasi langsung dengan dokter. Diskusikan penggunaan madu dengan dokter atau nutrisionis untuk mengetahui jumlah yang boleh dikonsumsi.

Kapan Penderita Diabetes Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami beberapa gejala di bawah setelah mengonsumsi madu, segeralah pergi ke dokter:

1. Mengalami Gejala Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi saat kadar gula darah amat tinggi.

Jika kamu mengalami gejala hiperglikemia seperti sering haus, sering buang air kecil, pusing, mual dan setelah mengonsumsi madu maka segera pergi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. 

2. Muncul Komplikasi Diabetes

Segera ke dokter jika mengalami komplikasi seperti gangguan penglihatan atau luka yang sulit sembuh dan cenderung membesar. Hal tersebut bisa terjadi karena kondisi hiperglikemia menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf. 

3. Gula Darah Tidak Terkontrol

Jika kadar gula darah cenderung tinggi setelah kamu mengonsumsi madu, maka konsultasikan ke dokter. Dengan konsultasi, kamu akan mendapat menu makan yang direkomendasikan.

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan obat diabetes jika diperlukan. Jangan ragu untuk ke dokter jika kamu mengalami beberapa hal di atas, ya! 

Rekomendasi Sirka

Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya.

Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetesmu bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah gula darah/diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!