Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia karena cita rasa khas dan aromanya yang unik. Tapi, bagaimana dengan penderita diabetes? Apakah aman untuk mengonsumsinya? Tidak sedikit Teman Sirka yang mungkin bertanya-tanya soal ini.
Yuk, kita bahas tentang pengaruh jengkol terhadap gula darah, serta cara mengonsumsinya dengan aman!
Sebelum membahas jengkol lebih lanjut, ada baiknya Teman Sirka mengenal apa itu indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG).
Namun, hingga kini belum ada publikasi resmi yang mencantumkan nilai IG dan BG jengkol secara spesifik. Meski begitu, beberapa studi mengindikasikan bahwa jengkol tergolong makanan dengan IG rendah hingga sedang. Hal ini bisa jadi karena kandungan serat, protein, dan zat gizi lainnya dalam jengkol yang membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga dampaknya terhadap gula darah lebih terkontrol.
Penderita diabetes masih boleh mengonsumsi jengkol, namun ada cara konsumsi yang harus diperhatikan.
Jika Teman Sirka ingin tetap menikmati jengkol, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
Jangan lupa, meskipun IG-nya rendah hingga sedang, konsumsi berlebihan tetap bisa berdampak pada gula darah. Kamu dapat mengonsumsinya dalam jumlah moderat.
Hindari memasak jengkol dengan tambahan gula. Pilih metode sederhana seperti direbus atau ditumis dengan bumbu alami.
Untuk menyeimbangkan asupan karbohidrat, konsumsi jengkol bersama sayuran seperti bayam, brokoli, atau timun. Serat dari sayuran akan membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh dan menjaga gula darah lebih stabil.
Setiap individu memiliki reaksi yang berbeda terhadap makanan. Setelah mengonsumsi jengkol, perhatikan kadar gula darah dan gejala lain yang mungkin timbul, seperti kembung atau nyeri saat buang air kecil. Jika ada respons negatif, segera konsultasikan dengan dokter ya, Teman Sirka!
Meski jengkol bisa dikonsumsi dengan aman, terdapat situasi di mana penderita diabetes sebaiknya segera menemui dokter:
Jika gula darah tetap tinggi (di atas 250 mg/dL) atau terlalu rendah (di bawah 70 mg/dL) meskipun sudah menjaga pola makan, olahraga, dan minum obat sesuai anjuran, segera konsultasi dengan dokter. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa rencana pengobatan perlu disesuaikan.
Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala seperti sering kelelahan, pandangan kabur, luka yang sulit sembuh, atau nyeri di kaki dan tangan. Kondisi ini dapat menjadi tanda komplikasi diabetes.
Jika Teman Sirka mengalami infeksi, demam, atau stres berat, segera periksa ke dokter. Kondisi ini memerlukan penyesuaian pengobatan karena dapat memengaruhi gula darah.
Konsultasi dengan dokter atau nutrisionis jika ingin mencoba makanan baru untuk memastikannya aman bagi tubuh.
Meski tidak ada keluhan, pemeriksaan rutin ke dokter tetap diperlukan. Idealnya, penderita diabetes melakukan cek HbA1c setiap 3 bulan, pemeriksaan fungsi ginjal, mata, dan kaki secara berkala untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Teman Sirka masih ragu tentang pengelolaan makanan atau pola makan untuk diabetes? Tim nutrisionis dan dokter di Sirka siap membantu memahami makanan apa saja yang aman, menentukan porsi yang tepat, hingga mengatur menu harian agar gula darah tetap stabil, serta membantumu untuk mengontrol gula darah.
Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetesmu bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…
Apa saja Ikan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes? Penderita diabetes tidak hanya harus mengontrol konsumsi…