Apakah kamu pernah mendengar obat bernama aprepitant? Aprepitant merupakan obat yang sering digunakan pada pasien sebelum atau sesudah kemoterapi. Penggunaannya kini meluas. Apa saja manfaat aprepitant dan apakah manfaatnya pada berat badan?
Aprepitant termasuk dalam kelas obat yang disebut antiemetik (antimual). Aprepitant bekerja dengan menghalangi aksi dari senyawa neurokinin, zat alami di otak yang menyebabkan mual dan muntah.
Aprepitant awalnya dikembangkan untuk mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi atau chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV). Namun, penggunaannya telah diperluas hingga mencakup mual dan muntah pasca operasi atau postoperative nausea and vomiting (PONV).
Aprepitant termasuk dalam golongan obat antagonis neurokinin-1 dan telah mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk kedua indikasi tersebut.
Aprepitant digunakan dengan obat lain pada orang dewasa dan anak-anak berusia 6 bulan ke atas untuk mencegah mual dan muntah yang mungkin terjadi setelah menerima pengobatan kemoterapi kanker.
Aprepitant pada dasarnya merupakan obat golongan pereda mual dengan mekanisme aksi menghambat reseptor mual di otak.
Aprepitant sendiri sejauh ini tidak diketahui memiliki efek untuk menurunkan berat badan. Jika terjadi penurunan berat badan pasca menggunakan aprepitant, mungkin saja disebabkan oleh efek samping obat yang bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan.
Pada dasarnya aprepitant tidak ditujukan untuk menurunkan berat badan. Penelitian lebih panjang dan berbasis bukti dibutuhkan untuk penggunaan aprepitant pada penurunan berat badan.
Aprepitant dapat menyebabkan efek samping. Segera beri tahu dokter jika kamu mengalami gejala berikut:
Aprepitant tersedia dalam bentuk kapsul dan suspensi oral (cair) untuk diminum.
Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati, minum sesuai anjuran pada resep dokter.
Kapsul Aprepitant memiliki beberapa dosis berbeda yaitu 40 mg, 80 mg, dan 125 mg. Untuk memilihnya kamu disarankan konsultasi ke dokter karena akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Untuk mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi kanker, aprepitant biasanya diminum sekali sehari, dengan atau tanpa makanan, selama beberapa hari pertama pengobatan kemoterapi kanker.
Biasanya, kamu disarankan meminum obat ini 1 jam sebelum kemoterapi pada hari 1, 2, dan 3 pengobatan. Bila pada hari ke 2 dan 3 tidak mendapat kemoterapi, maka pada pagi hari akan diberikan obat aprepitant.
Jika ingin mengonsumsi obat diet, pastikan kamu memilih yang berbasi bukti dan berdasarkan rekomendasi ahlinya.
Penggunaan obat diet pada indikasi tertentu dianjurkan, asalkan dilakukan dalam pengawasan. Konsultasikan kesehatanmu ke ahli sambil terapkan pola makan sehat dan aktivitas fisik yang terukur.
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat serta dalam pengawasan, kamu bisa ikut program medication yang menggabungkan perawatan medis (terapi obat) dengan pendampingan pola makan dan olahraga untuk membantu kamu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.
Kamu akan mendapatkan panduan dari dokter dan nutrisionis Sirka untuk memantau dan membantu selama program untuk bisa menurunkan berat badan dan mencapai body goals impianmu. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…
Apa saja Ikan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes? Penderita diabetes tidak hanya harus mengontrol konsumsi…