Penderita diabetes tidak hanya harus mengontrol konsumsi gula dan karbohidrat, tetapi juga memperhatikan asupan makanan lain, termasuk ikan. Meski ikan dikenal sebagai sumber protein dan lemak sehat, tidak semua jenis ikan aman untuk penderita diabetes. Artikel ini akan membahas ikan yang perlu dihindari, alasannya, dan pilihan alternatif yang lebih sehat.
Ikan memang mengandung banyak nutrisi seperti protein dan omega-3, tetapi beberapa jenis ikan memiliki kandungan yang dapat berisiko bagi penderita diabetes.
Ikan asin mengandung kadar garam yang sangat tinggi karena proses pengawetannya. Garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja ginjal. Penderita diabetes yang memiliki risiko komplikasi ginjal harus sangat berhati-hati. Garam berlebih dapat memperburuk hipertensi, yang merupakan kondisi umum pada penderita diabetes.
Ikan seperti lele atau ikan mas yang digoreng menggunakan minyak sawit atau minyak yang telah dipakai berulang kali mengandung lemak trans. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menyebabkan resistensi insulin. Lemak trans memperburuk kontrol gula darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yang sudah tinggi pada penderita diabetes.
Tuna atau sarden dalam kaleng sering kali direndam dalam minyak, saus tomat manis, atau saus cabai. Kandungan gula tambahan dalam saus dan lemak jenuh dari minyak tersebut dapat berdampak buruk pada kadar gula darah. Gula tambahan dalam saus dapat menyebabkan lonjakan gula darah, sementara lemak jenuh dari minyak meningkatkan risiko peradangan.
Beberapa jenis ikan laut besar seperti hiu, ikan pedang, tuna sirip biru, dan makarel raja mengandung kadar merkuri tinggi. Penderita diabetes yang rentan terhadap kerusakan saraf akibat neuropati harus menghindari ikan ini. Merkuri dapat memengaruhi sistem saraf dan memperburuk komplikasi diabetes seperti neuropati diabetik.
Ikan olahan seperti fish stick, nugget ikan, atau ikan yang dibumbui dengan tepung dan gula sering kali memiliki kandungan kalori, karbohidrat, dan lemak jenuh yang tinggi. Makanan olahan ini rendah nilai gizi dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan serta lonjakan gula darah.
Beberapa ikan seperti lele dan ikan mujair yang dipelihara dengan pakan tidak sehat memiliki kadar lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan ikan liar. Lemak jenuh dapat memicu resistensi insulin dan peradangan, memperburuk kondisi diabetes.
Ikan termasuk makanan yang bergizi, namun jika mengalami diabetes. Kita juga perlu memperhatikan jenis ikan yang kita makan. Pastinya hal ini dilakukan agar kondisi diabetes tidak semakin parah.
Jika kamu sedang punya gula darah tinggi atau diabetes, maka perlu pola makan untuk meredakan gejalanya serta mengontrol/menurunkan kadar gula darahnya.
Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk menurunkan dan mengontrol kadar gula darah agar gejala diabetesmu bisa berkurang dan mencegah kenaikan gula darah yang tinggi. Ayo klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…