Sperma merupakan sel reproduksi pria yang terkandung di dalam air mani yang dikeluarkan pada tiap ejakulasi. Air mani yang dihasilkan dapat berwujud kental ataupun encer. Sperma kental dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti gaya hidup, kondisi medis, dan faktor lingkungan.
Artikel berikut akan membahas terkait penyebab, implikasi, dan cara penilaian kualitas sperma!
Sperma kental mengacu pada konsistensi air mani yang lebih kental atau lebih padat dari biasanya. Kebalikan dari sperma encer.
Sperma itu normalnya memang kental, namun konsistensi sperma yang terlalu kental bahkan sampai menggumpal/memadat, hal ini dapat disebabkan karena ketidakseimbangan hormon, gaya hidup tidak sehat, dan kondisi kesehatan seseorang.
Produksi sperma sangat ditentukan oleh hormon reproduksi seperti testosteron, follicle stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH).
Jika ketiga hormon tersebut mengalami penurunan atau terjadi defisiensi, maka produksi dan konsistensi sperma akan terganggu.
Sebaliknya, sperma kental juga dapat terjadi jika ada peningkatan hormon tertentu seperti prolaktin dan anti-Mullerian hormone. Jika kedua hormon tersebut mengalami peningkatan, maka konsistensi air mani yang dihasilkan saat ejakulasi menjadi lebih kental.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan diketahui dapat mengganggu kualitas sperma, termasuk konsistensinya.
Selain itu, dehidrasi (kekurangan cairan) dan paparan suhu panas dalam waktu yang lama dapat meningkatkan suhu skrotum dan menyebabkan sperma menjadi lebih kental.
Sperma kental juga dapat terjadi jika seorang pria mengalami masalah pada vesikula seminalis dan prostat. Jika terjadi masalah pada kedua organ ini, sperma yang dihasilkan dapat menjadi lebih kental daripada biasanya.
Selain itu, sperma kental juga dapat dialami oleh mereka yang terinfeksi penyakit menular seksual dan leukositospermia (tingginya kandungan sel darah putih pada air mani).
Kualitas sperma dapat dinilai secara visual (diamati secara langsung dengan mata telanjang) atau tes laboratorium.
Umumnya sperma (air mani) normal berwarna putih keabuan dengan konsistensi yang kental. Perubahan warna dan konsistensi sperma dapat mengindikasikan adanya masalah. Volume air mani saat ejakulasi yang sedikit juga dapat mengindikasikan jumlah sperma yang sedikit, namun hal ini harus dikonfirmasi melalui tes laboratorium untuk memastikannya.
Kualitas sperma secara spesifik dapat dinilai dari tiga indikator, yaitu jumlah, motilitas, dan morfologi sperma. Analisis air mani dapat menentukan jumlah sperma per milliliter air mani. Normalnya, sperma yang terkandung dalam air mani sebanyak 15 juta per milliliter.
Selain jumlah, tes laboratorium juga bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan sperma untuk bergerak (motilitas) serta bentuk dan struktur sperma (morfologi).
Jika terdapat kelainan pada motilitas dan morfologi sperma, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas sperma kurang baik dan mengindikasikan adanya masalah kesuburan.
Selain pengamatan visual dan tes laboratorium, pada beberapa kasus mungkin dibutuhkan tes tambahan seperti tes kadar hormon dan skrining infeksi. Hal ini penting untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya gangguan konsistensi sperma.
Normalnya, konsistensi sperma memang kental dan berwarna putih keabuan. Namun, adakalanya konsistensi ini akan berubah menjadi jauh lebih kental dari biasanya. Produksi sperma kental yang terus menerus dapat menjadi indikasi adanya masalah kesuburan.
Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan penanganan yang tepat!
Jika kamu sedang merencanakan program hamil bersama pasangan, menjaga asupan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat merupakan kunci keberhasilannya.
Dokter dan nutrisionis Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk memiliki keturunan. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…