Selain orlistat, saat ini ada yang disebut dengan cetilistat, yang juga bekerja menghambat lemak dan sedang menjalani evaluasi klinis fase 3. Bagaimana cetilistat dapat menurunkan berat badan?
Cetilistat (2-hexadecoxy-6-methyl-3,1-benzoxazin-4-one) adalah penghambat lipase pankreas selektif yang disetujui di Jepang pada bulan September 2013 untuk pengobatan obesitas.
Obat tersebut dikembangkan oleh perusahaan Takeda.
Cetilistat saat ini sedang menjalani uji klinis Fase III untuk pengobatan obesitas. Sementara orlistat saat ini sudah diperjualbelikan.
Cetilistat adalah obat yang dirancang untuk mengobati obesitas. Cetilistat bertindak dengan cara yang sama seperti obat lama orlistat (Xenical) dengan menghambat lipase pankreas, enzim yang memecah trigliserida di usus.
Tanpa enzim ini, trigliserida dari makanan dicegah untuk dihidrolisis menjadi asam lemak bebas yang dapat diserap dan diekskresikan tidak tercerna.
Mekanisme kerja dan efikasi cetilistat mirip dengan orlistat, uji klinis Fase II menunjukkan profil keamanan cetilistat yang baik.
Dalam uji coba pada manusia, cetilistat terbukti menghasilkan penurunan berat badan yang serupa dengan orlistat, tetapi juga menghasilkan efek samping yang serupa seperti minyak, tinja encer, inkontinensia tinja, sering buang air besar, dan perut kembung.
Sebuah studi yang dilakukan pada peserta obesitas dengan diabetes tipe 2 mengungkapkan bahwa cetilistat (80 dan 120 mg; tiga kali sehari) atau orlistat (120 mg; tiga kali sehari) selama 12 minggu, dikombinasikan dengan diet lemak sedang menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan dengan plasebo.
Penurunan berat badan disertai dengan penurunan lingkar pinggang yang signifikan, faktor risiko penyakit kardiovaskular, serta peningkatan kontrol glikemik pada peserta yang diobati dengan dosis cetilistat dan orlistat.
Uji coba fase 2 yang dipublikasikan menemukan cetilistat secara signifikan mengurangi berat badan dengan dan ditoleransi lebih baik daripada orlistat.
Penelitian fase 3 untuk cetilistat untuk memastikan efektivitas dan efek samping untuk menurunkan berat badan masih berlangsung sehingga harus menunggu untuk memastikan efeknya terhadap berat badan.
Adapun efek samping yang umumnya terjadi adalah gangguan gastrointestinal atau pencernaan. Cetilistat menunjukkan insiden efek samping gastrointestinal yang lebih rendah selama uji klinis 12 minggu.
Persentase efek samping gastrointestinal berat yang dilaporkan pada peserta yang diobati dengan cetilistat lebih rendah dibandingkan peserta yang diobati dengan orlistat.
Perbedaan tingkat keparahan efek samping antara obat-obatan ini dapat dikaitkan dengan perbedaan struktural antar molekul yang dapat mempengaruhi cara obat tersebut berinteraksi dengan lemak di usus.
Secara keseluruhan, cetilistat tampaknya lebih dapat ditoleransi dibandingkan orlistat.
Penggunaan cetilistat dan dosis rekomendasinya belum diketahui karena uji klinis obat ini belum selesai, sehingga kita harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini.
Untuk tahu rekomendasi obat yang cocok dan yang tepat serta sudah ada data keamanannya untuk menurunkan berat badan, kamu disarankan untuk konsultasi ke dokter.
Cetilistat dianggap serupa dengan orlistat dalam menurunkan berat badan, namun menunjukkan bahwa cetilistat memiliki lebih sedikit efek samping saluran cerna.
Sebagai informasi, obat saja tidak cukup dalam menurunkan berat badan. Selalu kombinasikan dengan gaya hidup dan diet sehat untuk mencapai berat badan idealmu.
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat serta dalam pengawasan, kamu bisa ikut program medication yang menggabungkan perawatan medis (terapi obat) dengan pendampingan pola makan dan olahraga untuk membantu kamu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.
Kamu akan mendapatkan panduan dari dokter dan nutrisionis Sirka untuk memantau dan membantu selama program untuk bisa menurunkan berat badan dan mencapai body goals impianmu. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…