Banyak orang menginginkan tubuh ideal Tak jarang untuk mewujudkannya, sebagian orang mungkin menggunakan obat diet. Penting mengetahui kesalahan dalam mengonsumsi obat diet. Apa saja kesalahan dalam mengonsumsi obat diet?
Obat diet adalah obat yang dirancang untuk membantu menurunkan berat badan yang diklaim efektif untuk menurunkan berat badan.
Berikut adalah kesalahan yang sering dilakukan salah mengonsumsi obat diet:
Memilih obat tanpa didasari pengetahuan dan rekomendasi ahli akan memicu salah pilih. Banyak obat diet saat ini yang beredar overclaim dan menjanjikan menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Padahal dalam diet, perlu diingat penurunan berat badan yang cepat cenderung akan membuat berat badan naik lagi atau dikenal dengan fenomena yoyo.
Bisa jadi juga karena kesalahan ini, kita tidak sengaja mengonsumsi obat diet palsu.
Mengonsumsi obat diet tidak lepas dari risiko efek samping. Efek samping bisa terjadi mulai dari ringan sampai berat.
Jika konsultasi ke ahli atau dokter, efek samping mungkin dapat dikenali dan diatur penggunaannya secara langsung dan kamu mendapatkan pengawasan.
Sebenarnya obat pelangsing baru akan bekerja dengan maksimal jika dipadukan dengan pola hidup sehat dan rutin berolahraga.
Karena ada risiko berat badan akan kembali naik setelah konsumsi obat pelangsing dihentikan.
Mengenali kandungan obat pelangsing juga adalah hal yang perlu untuk dilakukan.
Karena, bisa jadi obat tertentu tidak cocok dengan tubuh dan mungkin memiliki kandungan bahan yang bisa memberi efek yang berbahaya bagi kesehatan.
Berikut adalah bahaya jika melakukan kesalahan dalam mengonsumsi obat diet:
Dampak negatif obat penurun berat badan yang pertama adalah ketergantungan obat. Hal tersebut ditandai dengan tubuh yang merasa tidak bisa lepas dari obat tersebut.
Akibatnya, saat dipaksakan untuk berhenti, muncul reaksi tidak wajar pada tubuh, seperti pusing, tidak enak badan, atau kenaikan berat badan.
Dampak negatif obat penurun berat badan selanjutnya adalah munculnya gangguan pencernaan.
Dampak negatif yang satu ini bisa terjadi jika kamu mengonsumsi obat pelangsing instan yang menjanjikan penurunan berat badan dalam waktu cepat. Pada dasarnya, cara kerja obat pelangsing adalah melunturkan lemak dalam tubuh. Jika sifatnya instan, maka proses pelunturan lemak terjadi secara terpaksa, sehingga berdampak pada sistem pencernaan.
Orlistat menjadi salah satu kandungan dari obat penurun berat badan yang memicu sering buang air besar (BAB).
Kandungan tersebut akan merangsang kontraksi usus besar, sehingga buang air besar menjadi lebih lancar. Jika obat ini dikonsumsi dalam jangka panjang, maka akan menyebabkan diare berkelanjutan dan memicu dehidrasi pada tubuh. Jika sudah begitu, tubuh akan merasa lemas dan sulit beraktivitas.
Tubuh membutuhkan makanan untuk menghasilkan kalori yang digunakan dalam proses metabolisme.
Saat mengonsumsi obat penurun berat badan, salah satu kandungannya dapat memengaruhi proses metabolisme tubuh, sehingga tidak terkontrol. Organ penting dalam tubuh, seperti ginjal, jantung, dan hati akan menolak obat tersebut, sehingga memicu kerusakan karena bekerja terlalu keras.
Peningkatan pemakaian obat pelangsing yang paling sering dirasakan adalah peningkatan detak jantung. Hal tersebut disebabkan karena penyaringan obat di dalam darah membuat jantung bekerja lebih keras.
Kandungan phentermine dalam obat yang menjadi pemicu peningkatan detak jantung. Meningkatnya detak jantung otomatis menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal tersebut dapat memicu gangguan kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung.
Berikut ini adalah cara mengonsumsi obat diet dengan benar:
Hampir semua obat pelangsing (termasuk yang dijual bebas) memiliki efek samping. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu membaca aturan pakai dan efek samping dari obat pelangsingnya, terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit tertentu.
Kamu dapat mengecek keamanan sebuah obat dengan memeriksa apakah obat tersebut telah terdaftar di BPOM.
Perhatikan juga nama kandungan yang tertera pada kemasan obat pelangsing. Kamu bisa memeriksanya dengan mengunjungi situs BPOM.
Sebelum mengonsumsi obat pelangsing, ada baiknya bila membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter. Dokter dapat mempertimbangkan apakah memang membutuhkan obat pelangsing atau memberi resep obat diet yang sesuai untuk kondisi kamu
Kebiasaan diet terlalu ketat atau mengonsumsi obat diet yang salah bisa sangat berbahaya. Hal itu bisa merusak organ bagian dalam tubuh dan efek yang ditimbulkan bisa mengancam jika.
Selalu konsultasi ke dokter atau ahli untuk rekomendasi obat diet yang kamu butuhkan.
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat serta dalam pengawasan, kamu bisa ikut program medication yang menggabungkan perawatan medis (terapi obat) dengan pendampingan pola makan dan olahraga untuk membantu kamu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.
Kamu akan mendapatkan panduan dari dokter dan nutrisionis Sirka untuk memantau dan membantu selama program untuk bisa menurunkan berat badan dan mencapai body goals impianmu. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…