Salah satu masalah kesehatan yang dapat memicu terjadinya PCOS adalah resistensi insulin. Untuk menyiasatinya, banyak orang yang beralih mengonsumsi pemanis buatan sebagai pengganti gula. Apa itu pemanis buatan dan bagaimana aturan konsumsinya pada penderita PCOS? Simak penjelasannya berikut!
Pemanis buatan adalah sebuah produk pemanis non-kalori yang biasanya ditambahkan ke dalam minuman atau makanan sebagai pengganti gula.
Zat pengganti gula ini dapat berasal dari bahan alami seperti tanaman herbal atau hasil olahan gula biasa (gula rafinasi).
Pemanis buatan yang ditambahkan ke dalam minuman maupun makanan sangat beragam. Beberapa yang banyak digunakan diantanya seperti aspartam, sakarin, sukralosa, acesulfame potasium (Ace-K), neotam, advatam, dan steviol glycosides (Stevia).
Meskipun tidak berkalori dan diklaim dapat menjadi opsi pengganti gula yang sehat, faktanya, pemanis buatan tetap dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Beberapa penelitian telah membutktikan bahwa meskipun aman untuk dikonsumsi, penggunaan pemanis buatan dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesehatan kita antara lain:
Kesehatan usus merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga karena dapat memengaruhi perkembangan PCOS. Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 120 orang dewasa yang diberikan sakarin, sukralosa, aspartam, dan stevia sachet selama 2 minggu.
Hasilnya, pemanis buatan diketahui dapat mengubah mikrobioma tinja dan mulut serta metabolisme plasma. Sakarin dan sukralosa juga terbukti secara signifikan dapat mengganggu respon glikemik (kecepatan karbohidrat diubah menjadi gula).
Beberapa studi menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman berpemanis juga bisa meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis lainnya (sugar cravings).
Jika tidak dikontrol dengan baik, tentu hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
Sebuah review merangkum pengaruh pemanis buatan pada hewan dan manusia. Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan mempunyai efek negatif pada keseimbangan kadar gula darah dan energi, serta mendorong terjadinya penambahan berat badan, resistensi insulin dan hiperglikemi.
Diperkirakan, hal ini disebabkan karena adanya perubahan persepsi rasa manis dan melemahnya respon cephalic (di otak), interaksi antara pemanis buatan dan reseptor rasa manis di saluran usus, dan perubahan mikrobioma usus.
Para ahli tidak merekomendasikan penderita PCOS sering-sering menggunakan pemanis buatan. Sebaiknya batasi konsumsi minuman dan makanan manis, baik yang menggunakan gula alami atau pun pemanis buatan.
Jika kamu ingin menambahkan rasa manis pada minuman atau makanan yang kamu konsumsi, tambahan sedikit gula atau madu lebih direkomendasikan daripada satu atau dua sachet pemanis buatan.
Jika kamu terdiagnosis PCOS, perubahan gaya hidup adalah salah satu solusinya. Dokter dan nutrisionis dari Sirka dapat membantumu untuk menerapkan diet seimbang dan penerapan gaya hidup yang sehat. Ayo klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah sindrom metabolik seperti PCOS yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…