Diet Khusus

Fad Diet – Populer, namun Apakah Aman untuk Diterapkan?

Fad Diet – Populer, namun Apakah Aman untuk Diterapkan?

Fad Diet, metode diet yang populer dan dipercaya dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Diet penurunan berat badan, ini banyak diterapkan oleh masyarakat awam karena terbawa tren dan hasil yang menggiurkan dalam waktu singkat. Apa saja jenis fad diet? Apakah fad diet aman untuk diterapkan?

Apa Itu Fad Diet?

Fad diet adalah istilah yang digunakan untuk metode diet yang menjanjikan penurunan berat badan cepat dan praktis tanpa berolahraga, umumnya tidak berdasarkan pada bukti ilmiah yang jelas sehingga keamanannya tidak terjamin. 

Fad diet ini seringkali dilakukan oleh para remaja yang merasa kurang percaya diri dengan citra tubuh (body image) mereka. Tekanan sosial terkait body image yang ideal, ditambah dengan kondisi emosional yang belum stabil menyebabkan banyak remaja terdorong melakukan fad diet tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. 

Jenis Fad Diet

Terdapat beberapa jenis fad diet yang populer di masyarakat, antara lain:

1. Atkins Diet

Atkins diet, metode yang dikembangkan oleh Dr. Robert Atkins pada tahun 1970-an ini, adalah metode diet dengan menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi protein yang bertujuan untuk mendorong penurunan berat badan dengan cepat. 

Meskipun diet atkins terbukti dapat menurunkan berat badan dan bermanfaat untuk kesehatan jantung, diet ini memiliki potensi komplikasi. Diet rendah karbohidrat dan tinggi protein, dapat berpotensi menimbulkan pembentukan batu saluran kemih, asidosis metabolik (meningkatnya kadar asam dalam tubuh), dan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis.  

2. Ketogenic Diet

Diet Keto dirancang pertama kali oleh Dr.Russell Wilder untuk pengobatan epilepsi yang melibatkan pola makan ketat dengan rasio lemak terhadap karbohidrat dan protein 4:1. Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai versi diet keto baru. 

Meskipun diet ini terbukti efektif untuk epilepsi, penyakit saraf dan penurunan berat badan, diet keto dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, hipoglikemia. Jika dilakukan dalam jangka panjang, diet ini juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih berat. 

3. Paleolithic Diet

Diet paleolitik merupakan diet yang meniru kebiasaan masyarakat paleolitikum. Diet ini dilakukan dengan membatasi produk susu, kacang-kacangan, sereal, dan makanan olahan. Makanan yang boleh dikonsumsi adalah daging tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran yang tidak mengandung tepung. 

Diet paleolitik efektif menurunkan berat badan dalam jangka pendek. Sayangnya, jika dilakukan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kekurangan gizi, penurunan kolesterol baik, dan potensi risiko terhadap kesehatan jantung.

4. Vegetarian Diet

Diet vegetarian adalah metode diet tanpa mengonsumsi daging hewan atau produk turunan hewan lainnya seperti susu, telur, dan madu. Ide awal diet ini adalah karena mengonsumsi lebih banyak makanan vegetarian dikaitkan dengan penurunan risiko kesehatan seperti penyakit jantung dan kanker. 

Namun ternyata, vegetarian diet justru berpotensi menyebabkan tubuh kekurangan mikronutrien seperti kalsium, zat besi, vitamin E, vitamin B12, asam lemak esensial, DHA dan EPA. 

5. Carnivore Diet

Kebalikan dari vegetarian diet, carnivore diet adalah metode diet yang hanya mengonsumsi makanan berbahan dasar daging hewan yang kaya protein dan lemak. Metode diet ini dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi depresi, meningkatkan massa dan kekuatan otot, serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. 

Meskipun demikian, karena hanya mengonsumsi satu jenis makanan dan menghilangkan jenis makanan yang kaya akan zat gizi lainnya, maka tubuh berisiko mengalami tekanan darah tinggi, sembelit, dan defisiensi mikronutrien (kekurangan zal gizi mikro).

6. Detox Diet

Popularitas detoksifikasi sudah ada sejak budaya Yunani, Romawi, India, dan penduduk asli Amerika. Diet detoksifikasi adalah intervensi diet yang dirancang khusus untuk menghilangkan racun, meningkatkan kesehatan, dan mengatur berat badan. 

Diet ini melibatkan banyak pendekatan seperti pembatasan kalori total, modifikasi makanan, puasa jus, dan seringkali melibatkan penggunaan mineral tambahan, vitamin, diuretik, obat pencahar, atau makanan pembersih. 

Efek Samping Fad Diet

Fad diet memang terbukti bermanfaat untuk penurunan berat badan dengan cepat dan mudah. Diet ini juga diketahui efektif dalam meningkatkan kesehatan sampai batas tertentu. Sayangnya, beberapa metode diet atau pola makan ini belum diteliti secara menyeluruh dalam jangka panjang. Kepatuhan harus menjadi perhatian utama karena tubuh dapat mengalami kekurangan zat gizi akibat hilangnya satu atau lebih kelompok makanan penting. 

Diet seimbang dengan pengaturan defisit kalori tanpa pembatasan jenis makanan tertentu, lebih direkomendasikan jika kamu ingin menurunkan berat badan. Konsultasikan dengan dokter dan nutrisionis berpengalaman jika kamu ingin menerapkan fad diet untuk tujuan kesehatan tertentu.  

Capai Berat Badan Ideal dengan Metode Diet yang Aman!

Penurunan berat badan yang sehat hanya dapat dicapai dengan prinsip defisit kalori. Kamu dapat mengurangi hingga 500 kalori dari jatah kalori harianmu. Kombinasikan juga dengan diet seimbang, aktivitas fisik rutin, istirahat cukup, dan hindari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan (merokok, minum alkohol, dll) untuk hasil yang lebih optimal. 

Rekomendasi Sirka

Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat serta dalam pengawasan, kamu bisa ikut program medication yang menggabungkan perawatan medis (terapi obat) dengan pendampingan pola makan dan olahraga untuk membantu kamu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme. 

Kamu akan mendapatkan panduan dari dokter dan nutrisionis Sirka untuk memantau dan membantu selama program untuk bisa menurunkan berat badan dan mencapai body goals impianmu. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya! 

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Aiska Zhafira Alamsyah, S.Gz#

View Comments

Share
Published by
Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Aiska Zhafira Alamsyah, S.Gz#

Recent Posts

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

7 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

4 days ago

Aprepitant – Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan?

Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…

5 days ago

5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengolahnya

5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…

5 days ago