Bagi ibu hamil, menghitung hari menuju kelahiran buah hati pasti menjadi saat-saat yang mendebarkan. Faktanya, tidak semua kehamilan berlangsung tepat selama 9 bulan. Lalu, bagaimana cara mengetahui waktu persalinan terjadi? Bagaimana cara menghitung HPL dengan akurat pada kehamilan alami? Yuk kita pelajari bersama!
HPL adalah singkatan dari hari perkiraan lahir. Waktu perkiraan lahirnya bayi ini sangat penting sebagai acuan persiapan ibu menjelang persalinan.
Selain itu, HPL juga bermanfaat untuk:
Rata-rata kehamilan berlangsung selama 280 hari sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), atau 266 hari setelah pembuahan terjadi. HPHT ini merupakan indikator terbaik untuk menentukan hari perkiraan lahir.
Hari perkiraan lahir (HPL) dapat dihitung melalui dua cara, yaitu:
Rumus ini merupakan metode perhitungan HPL yang diturunkan dari seorang dokter kandungan asal Jerman. Cara menghitung HPL dengan rumus ini yaitu:
HPHT + 7 hari – 3 bulan
Contohnya, jika HPHT-mu adalah 15 Maret 2024, tambahkan 7 angka pada perhitungan hari (15+7 = 22). Kemudian kurangi 3 angka pada perhitungan bulan (Maret-3 bulan = Desember). Sehingga didapatkan HPL pada 22 Desember 2024.
Sayangnya, rumus ini memiliki beberapa kekurangan.
Cara menghitung HPL dengan rumus Parikh yaitu:
HPHT + 9 bulan + (lama siklus menstruasi – 21 hari)
Contohnya, jika HPHT-mu adalah 15 Maret 2024 dan panjang siklusmu adalah 35 hari, maka hitung 9 bulan setelah bulan Maret (Maret + 9 bulan = Desember). Kemudian hitung siklus menstruasimu (35-21 = 14 hari) dan tambahkan dengan hari pertama haid terakhirmu (15+14 = 29).
Sehingga didapatkan HPL pada 29 Desember 2024
Rumus Parikh ini banyak diterapkan pada kalender HPL yang dapat kamu temukan secara online di internet. Pastikan kamu mencatat panjang siklus bulananmu untuk menggunakan rumus yang satu ini agar memperoleh hasil yang akurat.
Jika kamu tidak ingat kapan hari pertama haid terakhirmu, cara yang paling efektif digunakan untuk menghitung HPL adalah melalui pemeriksaan USG. USG menunjukkan hasil yang paling akurat jika dilakukan pada trimester pertama kehamilan (3 bulan pertama).
Embrio (bakal janin) biasanya mulai terlihat pada usia 5-6 minggu. Pada awal kehamilan, mean sac diameter (MSD) atau diameter kantung kehamilan dapat digunakan untuk menghitung HPL jika embrio belum terlihat pada USG.
Waktu terbaik untuk menghitung HPL melalui USG yaitu saat usia kehamilan 8-13 minggu. Dokter akan melakukan pengukuran crown-rump length (CRL), yaitu pengukuran embrio dalam garis lurus terpanjang dari kepala hingga pantat. Rata-rata dari 3 kali pengukuran CRL inilah yang digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan HPL.
Pada pemeriksaan USG trimester kedua, CRL tidak lagi dapat menjadi indikator utama. Dokter akan memperkirakan usia kehamilan dan HPL melalui pengukuran biparietal diameter (BPD), head circumference (HC), abdominal circumference (AC), dan femur lenght (FL).
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), USG yang dlakukan setelah usia kehamilan 22 minggu kurang optimal untuk menentukan usia kehamilan dan menghitung HPL. Hal ini dikarenakan adanya variasi pertumbuhan ukuran janin yang membuat pengukuran menjadi kurang akurat.
Waktu persalinan memang tidak dapat kita ketahui secara pasti karena banyak faktor yang memengaruhinya. Dokter atau bidan hanya dapat membantumu untuk memperkirakan kapan persalinan idealnya akan terjadi melalui perhitungan HPL.
Perhitungan HPL dapat dikatakan akurat jika kamu mengetahui secara pasti kapan HPHT dan panjang siklus menstruasimu.
Jadi, jangan lupa untuk mencatat waktu menstruasimu setiap bulan ya teman Sirka!
Jika kamu sedang hamil, maka penting untuk menjaga asupan untuk kesehatan dirimu dan janin. Dokter dan nutrisionis Sirka siap membantumu untuk menjaga kesehatan selama kehamilan agar buah hatimu bisa lahir dengan sehat.
Ingin tahu informasi selengkapnya? Yuk klik tautan ini!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…