Seks dan Kesuburan

Program Hamil untuk Usia 40 Tahun – Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Program Hamil untuk Usia 40 Tahun – Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Masa yang paling ideal untuk seorang wanita memiliki anak adalah saat berusia 20-35 tahun. Pada masa ini, fisik wanita dikatakan dalam kondisi yang paling optimal untuk mendukung terjadinya kehamilan. 

Sayangnya, tidak semua wanita memiliki kesempatan di usia tersebut. 

Bagaimana jika program hamil dilakukan di usia 40 tahun? Apa saja yang harus diperhatikan? Mari kita bahas bersama pada artikel berikut!

Bagaimana Peluang Hamil di Usia 40 Tahun?

Tidak seperti laki-laki yang dapat mengeluarkan sel sperma dalam jumlah besar pada tiap kali ejakulasi, seorang wanita memiliki jumlah sel telur yang terbatas. Jumlah sel telur tersebut akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan menstruasi yang kita alami setiap bulan. 

Pada usia 20-an atau 30-an, 1 dari 4 orang wanita berpeluang untuk hamil tiap satu siklus bulanannya. Sedangkan pada usia 40-an, peluang hamil ini dapat menurun hingga 5% tiap siklusnya. 

Hal ini disebabkan karena seiring dengan bertambahnya usia, sel telur di dalam ovarium akan semakin berkurang jumlah dan kualitasnya. Semakin tua, seseorang juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap penyakit yang dapat mengganggu kesuburan seperti endometriosis.

Penurunan kuantitas dan kualitas sel telur ini, dapat menjadi tantangan tersendiri jika kamu dan pasangan ingin memulai program hamil. Baik secara alami maupun dengan bantuan teknologi, sehingga diperlukan persiapan lebih untuk mempertimbangkan peluang dan risikonya. 

Apa Saja Risiko Program Hamil di Usia 40 Tahun?

Hamil di usia 40 tahun ke atas, berpeluang lebih besar untuk memiliki kehamilan lebih dari 1 (kehamilan ganda). Menjadi ibu di usia ini, artinya tubuhmu harus bekerja lebih berat jika dibandingkan saat masih muda dulu.

Selain sel telur, faktor reproduksi yang lain juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya usia. 

Para peneliti menemukan bahwa komplikasi kehamilan yang terjadi pada wanita berusia 35 tahun ke atas, berkaitan dengan adanya stres oksidatif dan inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan plasenta. 

Kualitas sel telur yang menurun juga dapat menyebabkan kelainan kromosom yang memicu terjadi cacat bawaan pada janin. 

Komplikasi kehamilan yang dapat terjadi pada saat hamil di usia 40 tahun atau lebih, antara lain:

Meskipun demikian, memulai program hamil di usia 40 tahun juga memiliki beberapa kelebihan, seperti:

  • Kondisi mental yang lebih matang untuk memiliki anak
  • Memiliki waktu lebih untuk mengurus anak jika dibandingkan saat masih mengejar karir di usia muda.

Apa yang Harus Diperhatikan pada Program Hamil untuk Usia 40 Tahun?

Hamil di usia 40 tahun atau lebih memang memiliki peluang yang lebih kecil untuk hamil, tetapi, bukan berarti kamu tidak memiliki kesempatan sama sekali. Banyak wanita yang berhasil menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat meskipun di usianya yang tak lagi muda.

Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk memulai program hamil pada usia 40 tahun, penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan kalian.

Mulailah menerapkan pola hidup sehat sekarang juga. Konsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, serta berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Konsultasikan juga dengan dokter terkait suplemen prenatal seperti asam folat, zat besi, dan kalsium yang kamu butuhkan. 

Pastikan kondisi kesehatanmu optimal sebelum memulai program hamil di usia 40 tahun untuk menghindari risiko komplikasi yang dapat terjadi. 

Rekomendasi Sirka

Jika kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, nutrisionis dan dokter Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?

Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

4 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

5 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

13 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago