Terdiagnosis endometriosis mungkin akan membuatmu sedih dan pesimis untuk mendapatkan keturunan. Tapi, apa benar wanita dengan endometriosis tidak bisa hamil? Bagaimana program hamil untuk penderita endometriosis? Simak penjelasannya pada artikel berikut!
Endometriosis adalah penyakit kandungan kronis yang ditandai dengan perkembangan jaringan tidak normal pada dinding rahim atau di luar rongga rahim.
Lokasi lesi (jaringan tidak normal) endometriosis dapat bervariasi. Pada mayoritas kasus, jaringan endometriosis ditemukan menempel di ovarium, otot rahim, dan rongga rahim. Endometriosis ini juga dapat mengganggu saluran usus, kandung kemih, hingga struktur lain di luar panggul.
Gangguan reproduksi yang satu ini dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Oleh karena itu, biasanya wanita dengan endometriosis harus menjalani terapi hormonal terlebih dahulu sebelum memulai program hamil.
Ada berbagai teori yang menjelaskan kemungkinan penyebab endometriosis, salah satunya yaitu teori retrograde menstruation. Retrograde menstruation yaitu kondisi medis ketika aliran darah menstruasi tidak keluar menuju vagina, melainkan masuk ke dalam rongga panggul.
Penelitian terkait mekanisme penyakit ini masih sangat terbatas pada manusia. Namun seperti halnya pada manusia, penelitian terkait endometriosis pada hewan coba menunjukkan adanya gangguan folikulogenesis (pembentukan folikel), ovulasi, pembuahan, implantasi, dan perkembangan embrio.
Penelitian pada primata yang memiliki kedekatan filogenetik dengan manusia juga banyak dilakukan. Hasilnya, primata dapat mengembangkan endometriosis secara spontan karena mereka mengalami menstruasi secara siklik. Persis seperti teori retrograde menstruation pada manusia.
Wanita dengan endometriosis lebih sulit hamil karena jaringan endometriosis yang tumbuh di saluran reproduksi dapat menghambat proses produksi, pembuahan, serta perkembangan bakal janin. Endometriosis juga dapat memicu terbentuknya jaringan parut yang bisa merusak ovarium.
Namun, bukan berarti wanita dengan endometriosis tidak bisa memiliki keturunan.
1 dari 3 wanita dengan endometriosis bisa hamil secara alami. Namun pada beberapa kasus, kehamilan mungkin membutuhkan bantuan teknologi reproduksi tertentu.
Program hamil dapat dimulai setelah endometriosis teratasi. Tatalaksana endometriosis pun bisa berbeda-beda tergantung kondisi dan tempat jaringan tersebut tumbuh.
Terapi endometriosis dapat berupa obat anti-inflamasi non steroid, terapi hormonal (pil kb, implan, injeksi, atau alat kontrasepsi dalam rahim), atau prosedur pembedahan pada kasus tertentu. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui terapi yang paling sesuai dengan kondisimu.
Jika kamu memiliki riwayat atau terdiagnosis endometriosis, sebaiknya lakukan beberapa tahapan berikut sebelum memulai program hamil:
Terdiagnosis endometrisis bukan berarti kamu tidak memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu kok!
Kamu tetap dapat menjalani program hamil untuk mewujudkan impian tersebut. Tetaplah optimis dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya ya teman Sirka!
Jika kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, nutrisionis dan dokter Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…