Keberhasilan program hamil tak hanya bergantung pada istri saja, suami juga memiliki peran penting untuk kesuksesannya. Lalu, apa saja yang harus diperhatikan oleh suami saat program hamil? Yuk kita bahas bersama pada artikel berikut!
Pada saat menjalani program hamil, seringkali hanya istri yang menjadi fokus perhatian. Faktanya, pihak laki-laki bertanggung jawab penuh pada sekitar 20-30% kasus infertilitas di dunia.
Wanita memang memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap keberhasilan program hamil. Organ reproduksi, hormon reproduksi, serta kuantitas dan kualitas sel telur wanita sangat penting untuk keberhasilan pembuahan.
Sedangkan pada laki-laki, sperma yang paling berperan.
Jika terdapat masalah pada sperma, biasanya dokter akan mengevaluasi penyebabnya dan memberikan terapi untuk mengatasinya.
Ada tiga hal penting yang menentukan keberhasilan pembuahan, yatu jumlah sperma, kualitas sperma, dan motilitas sperma. Bila ketiganya sehat, maka keberhasilan pembuahan dan program hamil akan semakin besar.
Saat menjalani program hamil, menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga kuantitas dan kualitas sperma. Beberapa perubahan pola hidup sehat untuk program hamil yang dapat kamu terapkan antara lain:
Sperma dapat terjaga kualitasnya jika suhunya terjaga tetap dingin (di bawah suhu basal tubuh kita). Oleh karena itu, testis berada di luar tubuh pria. Jika kamu sedang merencanakan program hamil, hindari aktivitas atau paparan suhu panas yang dapat merusak kualitas sperma. Misalnya seperti memangku laptop dan mandi air hangat atau sauna terlalu lama.
Jika kamu bekerja di lingkungan yang bersuhu tinggi, ambil jeda beberapa waktu di suhu yang dingin. Hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat karena dapat meningkatkan suhu testis dan memengaruhi kualitas sperma.
Sebaiknya hindari atau hentikan merokok jika kamu sedang memulai program hamil bersama pasangan. Merokok telah terbukti dapat memengaruhi kualitas sperma seseorang. Selain itu, merokok di sekitar bayi baru lahir juga diketahui secara signifikan dapat meningkatkan gangguan pernapasan dan suddent infant death syndrome (SIDS).
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas sperma. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan hati dan meningkatkan risiko kanker baik pada pria maupun wanita. Oleh karena itu, sebaiknya batasi atau hentikan konsumsi alkohol agar peluang kesuksesan program hamil menjadi lebih besar.
Obat-obatan terlarang diketahui dapat merusak kualitas sperma dan menurunkan kesuburan pada pria. Hindari mengonsumsi kokain, steroid anabolik, dan obat-batan terlarang lainnya.
Obat kemoterapi dan penggunaan antibiotik jangka panjang juga dapat memengaruhi kesuburan pria. Konsultasikan ke dokter kandungan saat memulai program hamil jika kamu sedang mengonsumsi atau menjalani terapi tertentu.
Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 29 kg/m^2 terbukti dapat menurunkan kesuburan. Jika saat ini kamu memiliki indeks massa tubuh berlebih atau obesitas, sebaiknya lakukan program penurunan berat badan agar dapat mencapai ideal.
Terapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang dan olahraga rutin agar berat badan ideal tercapai dan kesuburan tetap terjaga.
Konsumsi makanan yang kaya akan zinc seperti daging, makanan laut, telur, dan jamur, diketahui dapat membantu meningkatkan kesuburan. Jangan lupa juga imbangi dengan istirahat yang cukup setidaknya 6-7 jam sehari agar metabolisme tubuh tetap terjaga.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga sangat penting untuk menjaga keharmonisanmu dan pasangan. Stres dapat menurunkan gairah seksual dan memengaruhi frekuensi berhubungan antara kamu dan pasangan. Pada beberapa kasus, stres berat juga dapat membatasi produksi sperma.
Jadi, cobalah untuk menghindari stres, meredakannya dengan relaksasi, atau melakukan hal-hal yang kamu senangi.
Jika kamu sudah menerapkan pola hidup sehat namun tak kunjung mendapatkan hasil positif, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya. Beberapa masalah fertilitas mungkin memerlukan terapi atau intervensi lebih agar dapat teratasi.
Tak perlu ragu atau pun malu. Program hamil merupakan usaha bersama antara suami dan istri, sehingga memerlukan kontribusi yang sama juga antara keduanya. Sampaikan kendala yang kamu rasakan kepada dokter. Jangan lupa juga untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan agar program hamil yang kalian jalani dapat membuahkan hasil.
Jika kamu sedang merencanakan untuk memiliki anak, nutrisionis dan dokter Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan impian tersebut. Sudah ada 26 ibu yang berhasil mendapat garis dua setelah ikut program Sirka. Apakah kamu selanjutnya?
Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…