Air Susu Ibu (ASI) adalah sumber asupan utama bagi bayi. ASI mengandung beragam nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, sehingga, bayi perlu mendapatkan jumlah ASI yang cukup, agar tumbuh kembangnya lebih optimal. Namun, terkadang beberapa ibu belum mengetahui berapa kebutuhan ASI untuk bayi setiap harinya. Oleh karena itu, berikut tanda bayi kurang asi dan tips mengatisinya.
Kebutuhan ASI setiap bayi mungkin berbeda. Maka dari itu, setiap ibu perlu tahu apakah bayinya mendapatkan ASI yang cukup atau tidak. Nah, berikut ini tanda-tanda bayi kurang ASI yang ibu wajib tahu.
Dalam 12-24 jam pertama kehidupannya, bayi biasanya buang air kecil 1-2 kali, yang kemudian meningkat menjadi 6-8 kali per hari setelah usia 5 hari. Jika bayi berusia lebih dari 5 hari dan buang air kecilnya kurang dari 6 kali dalam 24 jam, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi mungkin kekurangan ASI.
Pada beberapa hari pertama kehidupannya, bayi bisa menghasilkan urine berwarna sangat pekat dengan endapan kristal asam urat berwarna merah bata. Namun, Ibu perlu waspada jika setelah hari ke-5 bayi masih mengeluarkan urine dengan gradasi warna oranye hingga merah bata. Warna urine merah bata bisa menjadi indikasi masalah, termasuk mungkin kekurangan asupan ASI.
Pada 1-2 minggu pertama, kemungkinan tubuh bayi nampak kuning akibat tingginya kadar bilirubin dalam darah. Namun, biasanya kadar bilirubin akan keluar dari tubuh melalui urine dan kotoran. Meskipun fase bayi kuning normalnya berlangsung 2-4 hari setelah kelahiran, jika bayi kekurangan ASI, frekuensi buang air kecil dan besar dapat berkurang.
Hal ini dapat menghambat pengeluaran bilirubin dan menyebabkan warna kuning kulit tidak normal. Jika bayi terlihat kuning hingga usia 2 minggu karena kekurangan ASI, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
Tanda kekurangan ASI pada bayi yang lainnya adalah bibir dan mata yang kering. Hal ini disebabkan oleh dehidrasi akibat kurang asupan cairan. Jika bayi tidak mengeluarkan air mata saat menangis, Ibu sebaiknya membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait potensi dehidrasi.
Sebagian besar bayi baru lahir kehilangan 1/10 dari berat badan lahirnya dalam 5 hari pertama. Setelah itu, dengan asupan nutrisi dari ASI, berat badan mereka akan kembali naik setelah hari ke-5 dan umumnya mencapai berat lahir pada hari ke-10. Selanjutnya, berat badan si Kecil akan meningkat sekitar 20-30 gram per hari, mencapai 4 kilogram pada usia 1 bulan.
Namun, jika berat badan bayi tidak kembali normal pada hari ke-10, itu bisa menjadi tanda kekurangan asupan ASI. Juga, Ibu perlu waspada jika si Kecil kehilangan 7% berat lahirnya dalam 72 jam pertama. Jika demikian, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
Dalam 6 bulan pertama, ASI menjadi sumber utama nutrisi dan cairan bagi bayi. Jika bayi kekurangan ASI, bayi akan nampak lemas, mudah mengantuk, dan minat bermain akan berkurang.
Selain itu, bayi juga akan lebih rewel ketika tidak digendong atau dipeluk. Jika bayi terlihat lemas dan rewel meskipun sudah menyusu, Ibu perlu waspada. Tangisan yang tak henti dan gelisah yang terus menerus perlu mendapat perhatian khusus agar bayi kembali tenang.
Setelah melahirkan, bentuk payudara akan berubah menjadi lebih besar dan kencang karena memproduksi air susu. Setelah menyusui, biasanya payudara akan terasa lebih kempes. Namun, jika tidak terjadi perubahan tersebut, bisa jadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup ASI. Pada beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan pembengkakan karena ASI tidak keluar secara maksimal.
Agar bayi mendapatkan ASI yang cukup, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Pastikan posisi bayi dan ibu saat menyusui benar. Bayi seharusnya memegang payudara dengan baik dan mencapai puting susu dengan mulut terbuka lebar.
Frekuensi menyusui yang tinggi dapat membantu merangsang produksi ASI. Hindari jadwal tetap dan berikan ASI setiap kali bayi menunjukkan tanda-tanda lapar.
Biarkan bayi menyusui selama mereka mau. Membiarkan bayi menyusui sampai benar-benar puas dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Tanggapi isyarat lapar bayi seperti mencari-cari puting, menjulurkan lidah, atau merengut. Susuilah segera setelah isyarat-isyarat tersebut muncul.
Hindari penggunaan botol dan dot jika memungkinkan untuk mencegah kebingungan hisap. Lebih baik latih bayi untuk beradaptasi dengan menyusui secara langsung.
Jika bayi perlu menggunakan dot, gunakan bentuk dot yang menyerupai puting susu agar tidak menyulitkan bayi saat kembali menyusu secara langsung.
Kesehatan dan gizi ibu dapat berpengaruh pada produksi ASI. Pastikan ibu mendapatkan cukup nutrisi dan istirahat yang cukup.
Stres yang berlebih dapat pula mempengaruhi produksi ASI. Usahakan untuk menjaga keseimbangan dan mengelola stres dengan baik agar produksi ASI tetap lancar.
Jika mengalami kesulitan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi laktasi dengan konselor profesional yang berpengalaman.
Pastikan ibu dan bayi berada dalam lingkungan yang nyaman saat menyusui. Hal ini dapat meningkatkan rasa aman bagi ibu dan bayi.
Nah, itulah tanda-tanda bayi kurang ASI dan bagaimana tips mengatasinya. Adanya informasi diatas, semoga dapat memudahkan ibu untuk mengetahui apakah kebutuhan ASI sudah tercukupi. Asupan ASI yang lancar dapat membuat tumbuh kembang bayi menjadi optimal. Senyum bahagia ibu pun lebih terpancar.
Memastikan bahwa ASI lancar itu perlu agar bayimu bisa tumbuh dengan optimal.
Dokter dan nutrisionis Sirka bisa membantumu untuk memberikan meal guideline agar produksi ASI-mu lancar, sehingga tidak ada hambatan saat menyusui.
Ingin tahu informasi lebih lengkapnya? Ayo klik tautan ini!
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…