Manajemen Berat Badan

3 Perbedaan Overweight dan Obesitas

3 Perbedaan Overweight dan Obesitas

Mungkin kamu sudah aware soal kelebihan berat badan dan obesitas. Namun, tahukah kamu kalau sebenarnya ada perbedaan overweight dan obesitas? 

Wah, jadi dua istilah tersebut berbeda ya? Apa saja perbedaannya?

1. IMT/BMI untuk Orang Dewasa

Kalau memakai standar PGN, overweight adalah IMT dengan kisaran 25,1-30 kg/m^2 dengan 25,1-27 kg/m^2 adalah overweight tingkat ringan dan 27,1-29,9 kg/m^2 adalah overweight berat. Sementara itu, obesitas adalah IMT sama dengan dan di atas 30 kg/m^2. 

Disclaimer: IMT/BMI tidak bisa digunakan untuk atlet, ibu hamil, atau orang dengan penyakit khusus.

2. Anak Berusia 0-18 Tahun

a. Anak 0-5 Tahun

Untuk menentukan seorang anak berusia 0-5 tahun overweight dan obesitas adalah dengan menggunakan BB/PB atau BB/TB sesuai dengan standar antropometri anak

Cutoff untuk overweight adalah Z-score > +2 sampai dengan +3 standar deviasi. Sementara itu, untuk obesitas adalah Z-score di atas +3 standar deviasi.

Sebaiknya, untuk pengukuran status gizi anak dilakukan oleh tenaga profesional kesehatan agar data yang didapatkan lebih akurat.

b. Anak Berusia 5-18 Tahun

Pada usia 5-18 tahun, penentuan overweight dan obesitas bisa menggunakan IMT/U, sesuai dengan standar antropometri anak

Cutoff untuk overweight adalah Z-score dengan > +1 standar deviasi sampai dengan +2 standar deviasi, sementara itu, obesitas adalah Z-score di atas +2 standar deviasi.

Pengukuran IMT/U ini hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.

3. Risiko Kesehatan

Orang yang mengalami obesitas punya risiko kesehatan lebih tinggi daripada yang mengalami overweight, meski overweight juga punya risiko kesehatan. 

Beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi karena overweight dan obesitas:

Meski Ada sedikit Perbedaan, Keduanya Sama-Sama Berbahaya

Perbedaan overweight dan obesitas terletak dari seberapa besar berat seseorang.

Namun, keduanya sama-sama punya risiko kesehatan. Jadi, jika berstatus gizi overweight/obesitas, maka perlu melakukan penurunan berat badan, baik itu lewat terapi gaya hidup atau ditambah dengan farmakologi (pengobatan). 

Rekomendasi Sirka

Sirka menyediakan program pendampingan yang dapat membantu kamu mencapai tujuan penurunan berat badan dengan cara yang lebih terarah dan efektif. Dalam program ini, dokter dan nutrisionis akan membantumu menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih optimal.

Klik tautan ini untuk info selengkapnya!

Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya! 

Faris Yudza Ghifari, S.Si# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

13 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

14 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

22 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

5 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago