Beras merah, beras yang memiliki nama ilmiah Oryza longistaminata ini, merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak dipilih saat diet menurunkan berat badan. Mengapa demikian? Apa keunggulan beras merah jika dibandingkan dengan beras putih yang biasa kita konsumsi? Yuk kita bahas bersama pada artikel berikut!
Menurut tabel komposisi pangan Indonesia tahun 2017, per 100 gram beras merah mengandung:
Selain itu, beras merah juga terkenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik untuk tubuh seperti anthocyanin, proanthocyanidin, flavonoid, dan lipid (gamma-aryzanol, dll).
Beras merah terbukti memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita jika dibandingkan dengan beras putih yang biasa kita konsumsi. Beberapa manfaat tersebut diantaranya yaitu:
Sebuah studi telaah sistematis yang dipublikasikan oleh jurnal Nutrition Research and Practice, menyatakan bahwa beras merah memiliki potensi anti-inflamasi dan anti-oksidan yang baik untuk tubuh kita.
Efek ini diketahui berasal dari gamma-orizanol, flavonoid, fenol, dan senyawa fitokimia lain yang terkandung di dalam beras merah. Sehingga konsumsi beras merah dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit yang disebabkan karena inflamasi seperti arthritis dan penyakit peradangan lainnya.
Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling banyak dialami oleh wanita di seluruh dunia, dan termasuk yang tertinggi di Indonesia.
Studi dilakukan untuk mengetahui efek konsumsi beras merah terhadap penyebaran sel kanker payudara. Hasilnya, kandungan proanthocyanidin pada beras merah diketahui dapat menghambat interleukin-6 (IL-6) yang memicu pertumbuhan kanker payudara. Senyawa ini juga diketahui dapat menghambat penyebaran sel kanker (metastasis) ke bagian tubuh yang lain.
Alopecia merupakan gangguan kesehatan dimana rambut kita banyak sekali yang rontok hingga menyebabkan kebotakan.
Kandungan protein di dalam beras merah diketahui dapat menghambat enzim 5-alpha reduktase dan mengurangi kerontokan rambut. Meskipun bukti ilmiah yang ada masih sangat terbatas, namun studi mengindikasikan bahwa konsumsi beras merah, dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut dan mengatasi alopecia
Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolik yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Diabetes tipe 2 merupakan kondisi naiknya kadar gula darah di dalam tubuh akibat penurunan hormon insulin atau resistensi tubuh terhadap insulin.
Sebuah studi tahun 2020 meneliti efek ekstrak beras merah pada tikus dengan diabetes tipe 2. Beras merah diketahui memiliki indeks glikemik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan beras putih, sehingga beras merah lebih direkomendasikan bagi pasien diabetes tipe 2.
Sebuah studi in-vivo tahun 2022 meneliti pengaruh ekstrak beras merah pada tikus yang diinduksi makanan tinggi lemak. Hasil studi menunjukkan bahwa ekstrak beras merah, dapat meringankan kondisi non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) dan dislipidemia dengan mengatur ekspresi gen lipid, gen metabolik kolesterol, dan high-density lipoprotein (HDL).
Kunci keberhasilan program diet turun BB adalah dengan mengatur pola makan dan menerapkan defisit kalori. Studi literatur menyatakan bahwa pola makan kaya serat berhubungan dengan penurunan konsumsi lemak dan perbaikan pencernaan. Beras merah merupakan salah satu contoh sumber karbohidrat yang kaya akan serat. Konsumsi berat merah diketahui dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan meredakan sembelit.
Beras merah juga memiliki kandungan lemak yang rendah, tinggi protein, serta tinggi serat. Konsumsi beras merah sebagai pengganti nasi putih, dapat membantu kita kenyang lebih lama, mencegah makan dalam porsi yang berlebihan, serta membantu metabolisme tubuh kita menjadi lebih baik. Jadi, beras merah sangat cocok sekali bagi kamu yang sedang menerapkan diet untuk menurunkan berat badan.
Jika kamu sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan, perhatikan pola makan dan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhmu.
Kamu dapat mengurangi asupan kalori sebanyak 500 kalori setiap harinya untuk membantu mencapai defisit kalori yang sehat. Batasi konsumsi minuman manis, minuman beralkohol, serta makanan yang diolah.
Selain itu, kamu juga bisa memasak makananmu sendiri, untuk membantu mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi real food serta terapkan mindful eating selama menjalani program diet. Ganti sumber karbohidratmu dengan karbohidrat yang tinggi serat seperti beras merah agar dapat kenyang lebih lama dan berat badan dapat terkendali dengan baik.
Satu hal yang tak kalah penting selama diet adalah aktivitas fisik. Lakukan aktivitas fisik secara rutin, atur pola istirahat, dan terapkan gaya hidup sehat untuk membantu kesuksesan program dietmu.
Program defisit kalori dan olahraga untuk menurunkan berat badan, dapat lebih mudah kamu capai dengan pendampingan dari ahli gizi.
Sirka menyediakan program pendampingan yang dapat membantu kamu mencapai tujuan penurunan berat badan dengan cara yang lebih terarah dan efektif. Dalam program ini, dokter dan nutrisionis akan membantumu menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih optimal.
Klik tautan ini untuk info selengkapnya!
Berat Badan Turun karena Diabetes - Penyebab dan Solusinya Berat badan yang turun secara tiba-tiba…
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…