Pernah nggak sih kamu ngerasa laper dan capek banget habis nangis? Ternyata kamu gak sendiri loh! Faktanya, menangis memang membutuhkan energi sehingga dapat menyebabkan kita merasa lelah dan lapar setelah menangis. Lalu, apakah benar menangis bisa menurunkan berat badan? Yuk, kita bahas bersama pada artikel berikut ini!
Menangis dapat didefinisikan sebagai menetesnya air mata sebagai respon terhadap keadaan emosional yang kita rasakan. Kita bisa menangis karena banyak hal, misalnya saat kita sedang sedih, marah, atau bahkan ketika sedang bahagia.
Selain bermanfaat untuk mengompensasi emosi yang kita rasakan, ternyata menagis memiliki banyak manfaat lainnya loh, termasuk untuk kesehatan.
Leo Newhouse, LICSW dalam artikelnya yang dipublikasikan oleh Harvard Health Publishing menyampaikan bahwa, menangis merupakan katub pengaman yang penting, karena memendam perasaan yang sulit (dalam istilah psikologis disebut dengan upaya represif) dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Studi telah membuktikan bahwa upaya represif berhubungan dengan sistem kekebalan yang lemah, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi. Selain itu, upaya represif juga dapat memengaruhi kesehatan mental, termasuk stres, kecemasan, dan depresi. Menangis juga terbukti dapat meningkatkan attachment, mendorong kedekatan, empati, dan dukungan dari teman dan keluarga.
Tiap kali kita menangis, tubuh kita akan menghasilkan apa yang disebut sebagai “air mata psikis”. Air mata psikis inilah yang mengubah respon psikologis menjadi respon fisik.
Sinyal di otak, hormon, dan proses metabolisme tubuh kita dapat terpengaruh oleh air mata psikis ini. Menangis dapat membakar kalori, melepaskan racun, dan menyeimbangkan hormon di dalam tubuh kita. Sehingga banyak orang yang percaya bahwa menangis dapat membantu menurunkan berat badan.
Meskipun menangis dapat membakar kalori, ternyata kalori yang kita bakar saat menangis tidak signifikan. Kamu harus menangis selama berjam-jam dan berhari-hari untuk membakar kalori yang setara dengan berjalan cepat. Studi menyebutkan bahwa menangis diperkirakan dapat membakar kalori yang sama ketika kita sedang tertawa, yaitu 1,3 kalori per menit.
Artinya, setiap 20 menit sesi menangis, kamu dapat membakar 26 kalori lebih banyak daripada ketika tidak menangis. Tapi tetap saja, ini tidak akan sebanding dengan kalori yang masuk ke tubuhmu jika kamu sedang menjalankan program diet untuk menurunkan berat badan.
Agar program turun berat badan yang kamu jalani sukses, kamu tidak harus menangis berhari-hari kok. Bukan angka timbangan yang berkurang yang akan kamu dapat, tapi justru mata bengkak yang akan kamu lihat ketika bangun tidur jika kamu melakukannya.
Program penurunan berat badan yang sehat dapat kamu mulai dengan mengatur pola makan dengan defisit kalori, aktivitas fisik rutin, istirahat cukup, hidrasi cukup, dan menghindari stres. Karena hati yang bahagia, akan membantu kita untuk mengonsumsi makanan secara sadar (mindful eating) dan menyukseskan program penurunan berat badan yang sedang kita jalani.
Sirka menyediakan program pendampingan yang dapat membantu kamu mencapai tujuan penurunan berat badan dengan cara yang lebih terarah dan efektif. Dalam program ini, dokter dan nutrisionis akan membantumu menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih optimal.
Klik tautan ini untuk info selengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…