Saat melihat progres orang lain, mungkin kamu berpikir untuk mengikuti diet mereka. Contohnya adalah diet yang dilakukan oleh artis/tokoh yang kamu kagumi, atau melihat orang yang progresnya kelihatan, apalagi cepat. Kenyataannya, ada bahaya dari ikut-ikutan diet orang lain loh!
Apa bahaya ikut-ikutan diet orang lain? Bukannya justru bagus ya karena ada contoh suksesnya?
Mungkin kamu pernah melihat orang yang sukses menurunkan berat badan lewat intermittent fasting atau diet khusus tertentu, sehingga tertarik untuk mencobanya. Padahal, diet tersebut belum tentu cocok untukmu.
Contohnya, penderita GERD sebaiknya makan dengan porsi kecil, namun sering, tetapi malah memaksakan untuk menjalani intermittent fasting selama hampir 16 jam. Pada akhirnya, memicu keluhan GERD yang dapat sangat mengganggu.
Jadi, diet yang dilakukan orang lain, belum tentu yang terbaik untuk tubuhmu.
Setiap orang punya kebutuhan kalori dan pengaturan makan berbeda yang dipengaruhi oleh:
Pada diet khusus, ada pantangan atau kewajiban tertentu. Contohnya, pada diet mediterania, makanan laut dan unggas harus dibatasi. Padahal, untuk orang Indonesia, hal ini cukup sulit untuk dilakukan.
Diet orang lain, belum tentu makanannya sesuai dengan pola makan atau preferensimu, apalagi kalau kamu termasuk picky eater.
Bukannya sukses, justru tubuhmu tersiksa karena tidak bisa mengikuti dietnya.
Ketika sudah ikut-ikutan diet orang lain, tetapi progresnya tidak sebagus orang yang kamu ikuti dietnya, pasti akan menimbulkan stres. “Kok bisa dia turun 5 kg, aku cuma turun 2 kg?”.
Stres dapat berpengaruh pada pola makan dan pilihan makanan yang kita ambil. Contohnya, saat stres, kita lebih senang mengonsumsi makanan/minuman manis atau tinggi kalori, sehingga bisa terjadi kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Bukan rahasia umum kalau ada orang yang menjalani diet ekstrim seperti makan di bawah BMR.
Kalau kamu mengikuti diet ekstrim seperti itu, kesehatan tubuh akan terkena efeknya, terutama dalam jangka panjang. Contohnya adalah tergerusnya massa otot, sehingga metabolisme melambat, dan pada akhirnya semakin sulit untuk menurunkan berat badan.
Ingat bahwa tujuan diet adalah untuk kesehatan, bukan merusak tubuh sendiri.
Diet yang dilakukan orang lain dan terlihat sukses seperti di media besar atau media sosial, biasanya hanya menampilkan “kulit” atau dengan kata lain sebagian kecil dari dietnya saja.
Agar dietnya sustain, lebih baik sesuaikan (di-adjust) dengan kebutuhan tubuh serta dilakukan secara bertahap agar metabolisme tubuh tidak rusak.
Daripada ikut-ikutan diet orang lain, lebih baik terapkan diet yang dipersonalisasi.
Eh, tapi bukan berarti diet yang dipersonalisasi ini kamu sendiri yang buat ya. Lebih baik tugas ini diberikan kepada ahli gizi karena mereka dapat menilai kebutuhanmu dan memberikan meal guideline yang dipersonalisasi sesuai dengan tujuan serta kondisi kesehatanmu.
Setiap tubuh punya kebutuhan dan tujuan yang berbeda-beda, karena itu, diet yang dipersonalisasi adalah jawaban yang tepat kalau sedang ingin diet untuk tujuan tertentu.
Sirka menyediakan program pendampingan yang dapat membantu kamu mencapai tujuan penurunan berat badan dengan cara yang lebih terarah dan efektif. Dalam program ini, dokter dan nutrisionis akan membantumu menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih optimal.
Klik tautan ini untuk info selengkapnya!
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah obesitas dan diabetes yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…