Pernahkan terbesit di benakmu dan pasangan untuk memiliki anak kembar? Melihat sepasang anak kembar dengan pakaiannya yang seragam dan bermain bersama terlihat sangat menggemaskan bukan? Yaps, mungkin inilah salah satu alasan mengapa tak sedikit pasangan yang mendambakan memiliki anak kembar. Tapi bagaimana caranya? Apakah ada tips khusus untuk meningkatkan peluang memiliki anak kembar? Yuk kita bahas bersama!
Program hamil adalah serangkaian perencanaan dan kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan suatu kehamilan, baik secara alami maupun dengan bantuan teknologi kedokteran. Secara umum, program hamil untuk anak kembar tak jauh berbeda dengan program hamil biasa.
Pasangan yang sedang merencanakan program hamil sangat direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan prekonsepsi, menerapkan pola hidup sehat, serta menghindari kebiasaan buruk yang dapat memengaruhi kesuburan. Tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang terjadinya hamil kembar.
Faktor alami yang dapat memengaruhi terjadinya hamil kembar yaitu:
Memiliki keluarga dengan riwayat hamil kembar, diketahui dapat meningkatkan peluang untuk memiliki anak kembar. Hamil kembar dapat dibagi menjadi dua, yaitu identical twins dan fraternal twins.
Identical twins atau yang dikenal juga dengan istilah monozygotic twins merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu zygot (bakal janin) yang membelah menjadi dua embrio.
Studi menunjukkan bahwa faktor genetik atau keturunan, tidak terlalu memainkan peran pada tipe ini. Tapi ada kemungkinan bahwa faktor genetik dapat menyebabkan kecenderungan terjadinya adhesi sel yang menyebabkan sel saling menempel, dan berkontribusi pada terjadinya kembar identik.
Sedangkan fraternal twins atau dikenal juga dengan istilah dizygotic twins merupakan kehamilan kembar yang berasal dari dua sel telur yang dibuahi oleh dua sperma berbeda dalam satu waktu. Kalau dibandingkan dengan kembar identik, kembar fraternal memiliki peluang 2 kali lebih besar dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Menurut studi, kembar fraternal kemungkinan disebabkan karena adanya hiperovulasi. Hiperovulasi merupakan kondisi dimana seorang wanita cenderung menghasilkan lebih dari 1 sel telur dalam satu siklus ovulasi.
Wanita berusia di atas 35 tahun, cenderung melepaskan dua atau lebih sel telur dalam satu siklus ovulasi. Sehingga hamil pada usia lebih dari 35 tahun, memiliki peluang yang lebih besar untuk hamil kembar.
Namun di lain sisi, studi juga menunjukkan bahwa wanita dengan hamil kembar yang berusia >35 tahun, memiliki peningkatan risiko yang signifikan pada perdarahan postpartum, diabetes gestasional, dan persalinan prematur.
Ras Afrika-Amerika diketahui memiliki peluang hamil kembar yang lebih besar jika dibandingkan dengan ras lainnya. Menurut data statistik di Amerika Serikat sejak tahun 1980-2021, Non-hispanc black memiliki rasio yang paling tinggi terhadap kejadian hamil kembar.
Selain ras, ibu dengan riwayat hamil kembar juga diketahui memiliki peluang mendapatkan hamil kembar pada kehamilan selanjutnya.
Selain faktor alami, teknologi kedokteran dalam menangani masalah kesuburan juga dapat meningkatkan peluang terjadinya hamil kembar, seperti::
Obat fertilitas yang berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi, dapat menyebabkan ovarium melepaskan lebih dari satu sel telur pada satu siklus.
Obat fertilitas yang dimaksud termasuk clomiphene citrate dan terapi follicle stimulating hormone (FSH). Terapi fertilitas ini akan menyebabkan ovarium memproduksi lebih banyak sel telur dan meningkatkan peluang terjadinya hamil kembar.
Metode IVF atau lebih dikenal dengan istilah bayi tabung, merupakan prosedur pembuahan di luar rahim dengan bantuan teknologi kedokteran terkini untuk mengatasi masalah kesuburan.
Hamil kembar dapat terjadi pada prosedur bayi tabung jika lebih dari satu sel telur yang telah dibuahi, dimasukkan ke dalam rahim. Hamil kembar juga dapat terjadi jika satu sel telur yang dipindahkan ke dalam rahim mengalami pembelahan dan terbentuk lebih dari satu embrio.
Program hamil kembar memang sah-sah saja untuk dilakukan. Namun yang perlu diperhatikan adalah, hamil kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih besar jika dibandingkan dengan hamil tunggal. Oleh karena itu, ibu wajib dalam kondisi yang sehat dan ideal sebelum memulai program hamil kembar untuk meminimalisir risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Penerapan pola hidup sehat serta perbaikan status gizi menjadi ideal sebelum hamil, khususnya hamil kembar, menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Sirka hadir sebagai solusi melalui pendekatan diet personal dan pendekatan komprehensif bersama ahli gizi teregistrasi (nutrisionis dan dietisien) agar penurunan berat badan lebih progresif dan sustain untuk jangka panjang.
Pada program hamil bersama Sirka, kamu akan mendapatkan berbagai benefit seperti:
Jika kamu sedang merencanakan program hamil bersama pasangan, dokter dan nutrisionis Sirka dapat membantumu untuk mencapai berat badan ideal dan konsumsi gizi seimbang agar kamu bisa hamil.
Sudah banyak pasangan yang berhasil menjalankan program hamil melalui pendampingan dokter dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka. Apakah kamu selanjutnya? Ayo klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Berat Badan Turun karena Diabetes - Penyebab dan Solusinya Berat badan yang turun secara tiba-tiba…
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…