Jika sebelumnya telah kita bahas tentang usia subur wanita, pasti timbul pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan pria? Apakah pria juga memiliki batas usia subur atau usia reproduktif (usia subur pria)? Simak selengkapnya pada artikel berikut!
Usia subur merupakan rentang usia dimana fungsi reproduksi seseorang masih dalam keadaan yang baik dan dapat berfungsi secara optimal.
Sedikit berbeda dengan wanita, usia subur pria tidak memiliki batas yang konkret seperti halnya pada wanita ketika mengalami menopause. Testis tetap dapat memproduksi hormon testosteron dan sel sperma seiring dengan bertambahnya usia, sehingga ada pria yang masih bisa menjadi ayah pada usia 70 bahkan 90 tahun.
Namun, hal ini bukan berarti kesuburan pria tidak terpengaruh oleh pertambahan usia. Sebuah studi menunjukkan bahwa pada pria yang berusia 40 tahun, memiliki presentase konsepsi 30% lebih rendah jika dibandingkan mereka yang berusia <30 tahun.
Meskipun sperma tetap dapat diproduksi oleh testis, ternyata kuantitas dan kualitasnya berubah. Konsentrasi sperma dalam satu kali ejakulasi (sperm count), kemampuan sperma untuk berenang (motilitas), dan bentuk sperma (morfologi), berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh jurnal Ferlitity and Sterility, mengevaluasi kualitas sperma pada pria yang berusia 16-72 tahun. Hasil penelitian yang melibatkan 5081 subjek ini, menunjukkan bahwa parameter ejakulasi mulai mengalami perubahan pada usia 34 tahun.
Total sperma dan jumlah sperma yang motil menurun setelah usia 34 tahun. Konsentrasi sperma dan proporsi sperma dengan morfologi (bentuk) yang normal, menurun setelah usia 40 tahun. Motilitas sperma dan parameter progresif sperma motil turun setelah usia 43 tahun. Sedangkan volume ejakulasi diketahui menurun setelah usia 45 tahun.
Sebuah studi meta analisis juga menunjukkan hasil yang selaras. Data yang diambil dari 90 penelitian sebelumnya dengan topik terkait, menunjukkan bahwa usia pria dikaitkan dengan penurunan volume air mani, penurunan jumlah total sperma, penurunan motilitas, dan penurunan persentase morfologi sperma normal.
Sebuah studi tahun 2018 yang dipublikasikan oleh BMJ, menunjukkan bahwa pria yang berusia lebih dari 45 tahun, memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi ayah dari bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan skor Apgar yang rendah juga, jika dibandingkan dengan pria yang lebih muda. Skor Apgar merupakan indikator penilaian kondisi kesehatan bayi baru lahir.
Anak dari ayah yang berusia lebih dari 55 tahun juga diketahui memiliki kecenderungan membutuhkan bantuan ventilasi dan perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Rata-rata usia subur pria memang cenderung lebih panjang jika dibandingkan dengan usia subur wanita. Usia subur pria tidak memiliki batas yang konkret seperti usia subur wanita jika dilihat dari fungsi reproduksinya.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pertambahan usia pria berkorelasi dengan penurunan kualitas air mani dan sperma, serta peningkatan kerusakan dan mutasi DNA sperma. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya peluang keberhasilan reproduksi atau kemampuan pria untuk memiliki keturunan.
Jika kamu sedang merencanakan program hamil bersama pasangan, dokter dan nutrisionis Sirka dapat membantumu untuk mencapai berat badan ideal dan konsumsi gizi seimbang agar kamu bisa hamil.
Sudah banyak pasangan yang berhasil menjalankan program hamil melalui pendampingan dokter dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka. Apakah kamu selanjutnya? Ayo klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…