Topik ini mungkin masih menjadi topik yang tabu untuk dibahas bagi beberapa orang. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, adakah efek negatif dari mengeluarkan sperma setiap hari? Apa akibatnya bagi kesehatan? Simak penjelasannya pada artikel berikut!
Disclaimer: artikel ini bertujuan untuk edukasi.
Sperma merupakan sel kelamin jantan yang dihasilkan oleh testis dan dikeluarkan saat ejakulasi. Sedangkan ejakulasi sendiri merupakan sebutan untuk keluarnya air mani (semen) dari penis (alat kelamin laki-laki).
Ejakulasi biasanya terjadi saat orgasme, namun ejakulasi ternyata juga dapat terjadi tanpa orgasme. Ejakulasi dapat terjadi saat seseorang berhubungan seksual dengan pasangannya atau pun melalui masturbasi, serta mimpi basah.
Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa frekuensi mengeluarkan sperma saat ejakulasi memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi secara rutin dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Penelitian menemukan bahwa pria berusia 40-49 tahun yang melakukan ejakulasi secara rutin, berisiko lebih rendah mengalami kanker prostat. Temuan unik lainnya dari penelitian ini, diketahui bahwa kelompok yang memiliki risiko terendah yaitu mereka yang melakukan ejakulasi 21 kali setiap bulannya.
Ejakulasi tidak selalu bergantung pada pasangan seksual atau masturbasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi seseorang untuk ejakulasi, termasuk di antaranya adalah usia, kondisi kesehatan, dan status hubungan seseorang.
Seseorang mungkin sering mengalami ejakulasi, baik disengaja maupun tidak, untuk mengeluarkan air mani dari dalam tubuhnya. Kelenjar prostat dan vesikula seminalis terus-menerus menghasilkan air mani, oleh karena itu tubuh perlu mengeluarkannya secara teratur.
Sebuah studi literatur tahun 2021, menyimpulkan bahwa potensi dampak dari frekuensi ejakulasi terhadap kesehatan fisik maupun mental, masih sangat terbatas. Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya dampak negatif dari mengeluarkan sperma setiap hari.
Studi yang dilakukan untuk meneliti manfaat ejakulasi bagi kesehatan masih sedikit. Namun, jika seseorang tidak mengalami ejakulasi setelah mendapat rangsangan seksual, ternyata justru dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini dapat terjadi karena kelenjar prostat dan vesikula seminalis terisi penuh dengan air mani dan menjadi bengkak.
Ejakulasi diketahui memiliki beberapa manfaat antara yaitu:
Jawabannya adalah tidak, karena ejakulasi atau mengeluarkan sperma setiap hari, belum terbukti secara ilmiah memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Ejakulasi merupakan hal yang normal dan bermanfaat bagi kesehatan, namun, hindari ejakulasi berlebihan dan kemungkinan adanya kecanduan. Hal ini biasanya dapat terjadi karena kecanduan masturbasi. Sebab, apa pun yang berlebihan tentu tidak baik bukan?
Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda terkait ejakulasi, khususnya bagi mereka yang aktif secara seksual.
Apa pun preferensinya, komunikasikan dengan baik kepada pasangan. Pastikan untuk menerapkan pola hidup sehat, melakukan hubungan seksual yang aman, serta konsultasi dengan ahlinya jika kamu merasakan keluhan seperti nyeri saat berhubungan.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…