“Kok berat badanku naik lagi ya? Apa penyebabnya?” Celetuk A setelah menginjak timbangan dan terpana saat menatap angka pada timbangannya. Mungkin kita juga pernah kayak si A. Bertanya-tanya soal apa sih penyebab berat badan naik?
Berikut jawaban atas pertanyaan tersebut!
Penyebab berat badan naik termasuk obesitas bisa terjadi karena genetik. Jadi, kalau ada anggota keluarga yang obesitas, kita juga berpeluang mengalami hal yang sama. Bahkan, ada kelainan gen bernama sindrom Prader-Willi yang menjadi penyebab langsung.
Semakin tua usia, semakin lambat metabolisme, sehingga berat badan jadi lebih mudah untuk naik.
Berkurangnya massa otot karena bertambahnya usia disebut dengan sarcopenia. Nah, massa otot yang berkurang ini menjadi penyebab kenapa metabolisme melambat dan orang yang lebih tua biasanya mudah naik berat badan.
Kondisi seperti PCOS, hipotiroid, diabetes, penyakit ginjal, sleep apnea, dan sindrom Cushing dapat menjadi penyebab berat badan naik.
Pola makan yang tidak sehat seperti mindless/binge eating (makan terlalu banyak) dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan, terutama kalau makanannya berkalori tinggi.
Makan dengan kalap biasanya banyak terjadi karena berbagai hal seperti:
Makanan tinggi kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena untuk mencapai keadaan surplus kalori, asupan kita harus melebihi kebutuhan kalori harian.
Aktivitas fisik seperti gaya hidup sedentari (gaya hidup tidak aktif atau bahasa umumnya rebahan saja dan jarang olahraga) dapat menaikkan berat badan, namun dengan tidak sehat karena lemak yang bertambah.
Sebaliknya, jika dibarengi latihan beban/kekuatan, massa otot yang akan bertambah, sehingga berat badan naik dengan sehat. Sehat di sini maksudnya, otot yang bertambah lebih banyak.
Kurang tidur dapat memengaruhi hormon ghrelin, hormon lapar kita, sehingga kita bisa mengalami mindless eating yang jadi penyebab berat badan naik secara tidak diinginkan.
Penyebab berat badan naik juga termasuk karena lingkungan. Contohnya:
Selain obat penurun berat badan, ada juga loh obat untuk menambah berat badan. Namun, ada juga obat yang efek sampingnya adalah kenaikan berat badan.
Contoh obatnya adalah anti depresan antihistamin, corticosteroid, dan medikasi untuk penanganan kejang.
Pastinya, kita jadi mudah stres kalau kurang tidur. Sementara itu, stres bisa memicu emotional eating yang merupakan penyebab berat badan naik.
Ada banyak sekali ya penyebabnya! Meski ada beberapa yang tidak bisa kita kontrol seperti genetik, usia, dan penyakit/kondisi tertentu. Sisanya bisa kita kontrol loh.
Kita bisa lakukan hal ini sebagai solusinya
Tenang saja, penyebab berat badan naik itu ada banyak. Jadi, jangan langsung self-diagnose yang aneh-aneh. Biarkan dokter atau tenaga kesehatan yang melakukan diagnosa,
Punya kesadaran kalau berat badan naik itu sangatlah baik. Tinggal bagaimana langkah selanjutnya yang lebih baik!
Kalau kamu ingin berat badanmu turun sampai ke berat badan ideal, ayo klik tautan ini!
Obat-Obatan yang Sebaiknya Dihindari Oleh Penderita Diabetes Penderita diabetes perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat. Beberapa…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Roti? Ini Faktanya! Roti adalah salah satu makanan yang sering…
Berat Badan Turun karena Diabetes - Penyebab dan Solusinya Berat badan yang turun secara tiba-tiba…
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…