Jika berhubungan seksual di masa subur meningkatkan peluang terjadinya konsepsi (pembuahan), maka sebaliknya, berhubungan di masa tidak subur dapat menjadi salah satu metode kontrasepsi.
Apa itu masa tidak subur? Apakah berhubungan seksual di masa tidak subur tetap dapat hamil? Simak penjelasannya berikut!
Masa tidak subur adalah masa dimana peluang terjadinya kehamilan lebih kecil jika dibandingkan hari-hari lainnya dalam satu siklus menstruasi. Masa tidak subur perempuan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu saat sebelum dan sesudah ovulasi terjadi.
Fase ini terjadi pada menstruasi hari pertama sampai hari ketujuh. Pada saat ini, sel telur belum diproduksi oleh ovarium, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.
Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur (antara 26-32 hari), maka masa tidak suburnya jatuh pada sekitar hari ke-21. Pada saat ini, pasangan yang berhubungan seksual tanpa pengaman, memiliki risiko yang lebih kecil untuk hamil.
Sama seperti metode mengetahui masa subur, cara paling mudah mengetahui masa tidak subur yaitu melalui kalender.
Setiap wanita disarankan untuk menghitung dan mencatat siklus menstruasinya setiap bulan. Mengetahui siklus masa subur dan tidak subur, dapat membantu keberhasilan program hamil maupun kontrasepsi secara alami.
Metode kontrasepsi alami atau yang dalam istilah lain disebut juga dengan Fertility Awareness Methods (FAMs), adalah metode kontrasepsi yang didasarkan pada perhitungan siklus menstruasi.
Sama seperti cara mengetahui masa ovulasi, kamu dapat menerapkan 1 atau kombinasi beberapa metode untuk mengetahui masa tidak subur, yaitu:
Cara yang paling banyak digunakan yaitu menghitung melalui kalender. Kamu dapat mencatat siklus menstruasi selama kurang lebih 6 bulan jika kamu memiliki siklus menstruasi normal 26-32 hari. Sayangnya, kamu tidak dapat menerapkan metode ini jika siklus menstruasimu lebih pendek atau lebih panjang
Meskipun peluang hamil lebih kecil jika berhubungan seksual di masa tidak subur, tetapi kehamilan tetap dapat terjadi. Hal ini disebabkan karena kita tidak dapat memastikan kapan ovulasi terjadi. Apalagi jika kita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Untuk menyiasatinya, tetap gunakan kondom saat berhubungan seksual di masa tidak subur. Jika digunakan dengan benar, kondom yang berkualitas dapat membantu mencegah terjadinya kehamilan apabila kamu dan pasangan berhubungan seksual di masa tidak subur.
Agar dapat terjadi kehamilan, sel sperma harus bertemu dengan sel telur yang telah matang. Sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh ovarium menuju ke saluran tuba dan rahim saat ovulasi. Sel telur tersebut akan bertahan selama 12-24 jam.
Bagi pasangan yang sedang merencanakan program hamil, berhubungan seksual lebih direkomendasikan saat masa subur (mendekati masa ovulasi). Namun, bukan berarti kamu dan pasangan tidak boleh melakukan hubungan seksual di masa tidak subur.
Kamu dan pasangan tetap boleh melakukan hubungan seksual tanpa pengaman pada masa tidak subur karena, kehamilan tetap dapat terjadi meskipun peluangnya relatif kecil.
Tenaga kesehatan merekomendasikan untuk melakukan hubungan seksual 2-3 kali seminggu pada pasangan yang sedang merencanakan program hamil.
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…