Seks dan Kesuburan

Yoga untuk Program Hamil – Meningkatkan Peluang Kehamilan

Yoga untuk Program Hamil – Peran Suportif Yoga Untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan

Halo Teman Sirka, sudah mulai stres karena ditanya keluarga dan tetangga kapan punya momongan? Stres karena garis dua di testpack tak kunjung datang?  Ternyata stres ini bisa memengaruhi hormon dan justru makin mengganggu proses terjadinya kehamilan. 

Tapi tenang, salah satu cara kamu makin dekat dengan punya momongan adalah dengan mengelola stres yang berlangsung di keseharian kamu. Salah satunya adalah dengan melakukan yoga untuk membantu meredakan gejala stres. Bahkan yoga untuk program hamil itu ada pilihannya loh!

Selain membuat badan makin enak buat bergerak, yoga juga membuat suasana hatimu lebih santai sejenak. 

Peran Yoga untuk Program Hamil

Peran yoga ada 2 macam baik secara fisik mau pun psikis yang bisa meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Yoga adalah salah satu cara terbaik untuk memulai aktif kembali, terutama bagi yang sebelumnya tidak aktif. Yoga memiliki karakteristik melatih kelenturan otot dan mobilitas sendi agar gerak terasa lebih nyaman.

Yoga menggerakan tubuh dengan cara yang lembut, namun begitu membantu tubuh membakar kalori. Meskipun intensitasnya terbilang rendah tapi bisa membakar 180-460 kkal per sesinya tergantung dari jenis yoga yang dilakukan.

Dari sisi psikologis, Masoumeh Shohani dan rekan menemukan bahwa gejala depresi, kecemasan dan stres berkurang signifikan setelah rutin latihan hatha yoga.

Jadi, sambil mengusahakan faktor yang meningkatkan kemungkinan untuk hamil seperti makanan dan terapi lain, jangan lupa lakukan juga yoga sebagai pilihan latihan. 

Manfaat Yoga untuk Program Hamil

  • Menguatkan tubuh
  • Meminimalkan gejala stres, depresi dan kecemasan
  • Menyeimbangkan hormon
  • Mendukung produksi sperma
  • Meningkatkan keberhasilan teknologi bantuan reproduksi seperti prosedur bayi tabung

Pilihan Jenis Yoga untuk Program Hamil

a. Hatha Yoga

Yoga tipe ini adalah bentuk dasar dari jenis yoga lain, berfokus pada pose-pose yang cukup mudah dilakukan sehingga cocok untuk kamu yang baru mulai untuk melakukan yoga. Selain itu, hatha yoga juga melibatkan teknik pernafasan dan relaksasi.

b. Iyengar

Yang membedakan yoga Iyengar dan yoga jenis lain adalah penggunaan alat bantu seperti blok, tali, belt dan lain sebagainya. Pose iyengar lebih kompleks daripada hatha dan waktu untuk melakukan 1 pose juga lebih lama.

c. Restorative Yoga

Berbeda dengan hatha yang satu sesinya bisa mencapai 20 pose gerakan, restorative yoga lebih sedikit yaitu hanya 5-6 pose saja dalam satu sesi. Meskipun demikian, waktu pengerjaanya lebih lama dan bisa mencapai 5 menit untuk 1 pose. 

Untuk menahan pose dalam kurun waktu tersebut penggunaan alat bantu seperti selimut dan bantalan diperbolehkan.

Seperti namanya, fungsi dari yoga ini adalah mengembalikan fungsi gerak sehingga tarikan pada sendi dan otot lebih ringan dibanding hatha.

Mulai Yoga untuk Dukung Program Hamil

Menjadi orang tua adalah impian banyak orang, tapi perjalanannya tidaklah semulus yang dikira. Banyak faktor seperti berat badan, pola gerak, stres, kecemasan, dan kualitas waktu istirahat yang dapat memengaruhi kesuburan dan berbanding lurus dengan kesuksesan program kehamilan.

Bagi yang masih berjuang, jangan khawatir, karena khawatir berlebihan justru dapat menyebabkan stres dan mengganggu kualitas hidup.

Mulai gerak dengan yoga yang membantu menenangkan hati dan pikiran sambil dibarengi perubahan  kualitas hidup sehat lain seperti pola makan dan pola istirahat.

Dengan begitu semoga makin dekat dengan kehadiran buah hati di antara kita.

Rekomendasi Sirka

Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.

Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!

Pratama Dany Prihandoko, S.Pd. M.Sc# and Sirka Curriculum Team#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

6 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

7 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

15 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago