Seks dan Kesuburan

Tes Kesuburan Pria yang harus Kamu Tahu!

Tes Kesuburan Pria yang harus Kamu Tahu!

Tahukah kamu, menurut World Health Organization (WHO), 1 dari 6 orang di dunia mengalami masalah kesuburan. Masalah kesuburan tidak hanya dialami oleh wanita, namun juga bisa dialami oleh pria. 

Jika kehamilan tidak terjadi setelah 1 tahun pasangan berhubungan seksual secara aktif tanpa pengaman, bukan hanya tes kesuburan wanita saja, namun tes kesuburan pria juga penting untuk dilakukan. 

Berikut adalah beberapa tahapan tes kesuburan pria yang perlu kamu ketahui:

1. Anamnesis

Sama seperti tes kesuburan wanita, yang pertama kali dilakukan oleh dokter saat pasangan berkonsultasi adalah melakukan pengkajian kesehatan.

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan, riwayat operasi, riwayat berhubungan seksual, riwayat obat-obatan yang dikonsumsi, kebiasaan berolahraga, serta kebiasaan tidak sehat seperti merokok.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik organ reproduksi dilakukan untuk mengetahui jika terjadi masalah kesehatan yang dapat mengganggu kesuburan.

Salah satunya yaitu varikokel, pembentukan pembuluh darah abnormal yang biasanya terjadi di atas testis. Jika ditemukan masalah pada organ reproduksi pria, biasanya dokter akan merekomendasikan tindakan untuk mengatasi masalahnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan program hamil.

3. Analisis Sperma dan Semen

Pada prosedur ini, dokter akan memintamu mengumpulkan semen (air mani) pada suatu tabung kecil untuk dilakukan analisis sperma di laboratorium. 

Jumlah, bentuk, pergerakan, dan karakteristik lainnya akan dianalisis untuk mengetahui apakah sperma yang kamu punya sehat atau tidak. Jika jumlah sperma yang diproduksi cukup dan mempunyai bentuk yang normal, artinya kamu memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. 

Jika pada pemeriksaan pertama didapatkan hasil yang baik, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan tes kedua atau tes tambahan lain untuk memastikannya.

4. Tes Tambahan

Selain anamnesis, pemeriksaan fisik, dan analisis sperma, dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan untuk beberapa kasus. Beberapa pemeriksaan tambahan yang dilakukan untuk tes kesuburan pria diantaranya yaitu:

a. Scrotal Ultrasound

Tes ini memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran bagian dalam tubuh. Scrotal ultrasound dapat membantu mendeteksi adanya varikokel atau masalah lain pada testis dan organ reproduksi lainnya.

b. Transrectal Ultrasound

Pada prosedur tes ini, sebuah alat kecil dan panjang yang telah diberi pelumas, akan dimasukkan ke dalam rektum. Tes ini dilakukan untuk mengecek kondisi prostat dan melihat jika ada sumbatan pada saluran yang membawa semen.

c. Hormone Testing

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, hipotalamus, dan testis, memainkan fungsi penting dalam perkembangan seksual dan produksi sperma.

Hormon testosteron dan beberapa hormon lainnya akan diperiksa melalui darah. Kadar hormon reproduksi yang normal sangat penting untuk menentukan kesuburan pria.

d. Post-ejaculation Urinalysis

Keberadaan sperma di dalam urin, dapat menjadi salah satu indikator adanya retrograde ejaculation.

Retrograde ejaculation merupakan peristiwa ketika sperma yang seharusnya keluar dari penis saat ejakulasi, bergerak mundur masuk ke kandung kemih. 

e. Genetic Test

Tes genetik mungkin direkomendasikan jika produksi sperma yang rendah, dicurigai disebabkan karena adanya masalah genetik atau keturunan. Tes darah dapat menunjukkan jika terdapat perubahan struktur pada kromosom Y yang mengindikasikan sindrom tertentu.

f. Testicular Biopsy

Biopsi testis merupakan prosedur pengambilan jaringan menggunakan jarum untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Jika hasil biopsi testis menunjukkan produksi sperma yang normal, mungkin masalahnya ada pada proses pengangkutan atau penyumbatan pada saluran sperma. 

g. Specialized Sperm Function Tests

Metode ini merupakan serangkaian tes untuk mengetahui kemampuan sperma bertahan hidup setelah ejakulasi, kemampuan sperma untuk menempel, serta melakukan penetrasi ke dalam sel telur.

Take Home Message

Kehamilan dapat terjadi jika sel telur yang matang bertemu dengan sel sperma yang sehat. Oleh karena itu, keberhasilan program hamil sangat ditentukan oleh kesuburan kedua pasangan, baik pria mau pun wanita. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika perencanaan kehamilan yang sedang kamu jalani bersama pasangan mengalami hambatan. Tes kesuburan pria, tak kalah pentingnya dengan tes kesuburan wanita untuk keberhasilan program hamil. 

Rekomendasi Sirka

Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.

Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!

Renata Alya Ulhaq, S.Keb., Bd# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

6 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

7 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

15 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

5 days ago