Halo Teman Sirka, kembali lagi nih di sesi olahraga dan latihan bareng Sirka. Banyak yang tanya, emang benar ya olahraga bisa bantu menyeimbangkan hormon yang terganggu akibat PCOS? Atau bisa juga buat menurunkan berat badan dan memperbaiki resistensi insulin? Yes, jawaban dari semua pertanyaan di atas itu benar ya teman Sirka. Dengan rutin olahraga dengan penyesuaian intensitas serta beban latihan banyak manfaat yang bisa didapatkan. Kita bahas lebih jauh yuk terkait olahraga untuk pengidap PCOS dan manfaatnya!
Berdasarkan data WHO PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan kesehatan yang dialami 8-13% populasi wanita di usia produktif yang berarti 1 dari 10 orang wanita memiliki potensi menderita PCOS.
Berdasarkan data dari PBB, populasi wanita di dunia saat ini ada hampir 4 milyar jiwa (total populasi dunia saat ini sudah mencapai 8,1 milyar jiwa) maka jika 13% dari populasi tersebut bisa menyentuh angka lebih dari 500 juta penderita.
WHO mencatat bahwa kasus PCOS yang belum terdeteksi di seluruh dunia masih mencapai 70% dari total kasus keseluruhan.
Berikut adalah gejala PCOS
PCOS bisa juga bisa menyebabkan maupun meningkatkan risiko gangguan kesehatan lain seperti:
Dalam jurnalnya Rhiannon K. Patten dan rekan, olahraga sudah secara luas dikenal sebagai salah satu metode manajemen gejala PCOS. Olahraga dengan intensitas menengah hingga tinggi diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dan perubahan signifikan pada komposisi tubuh, kebugaran, dan perbaikan resistensi insulin.
Selain itu, olahraga membantu meredakan gejala kecemasan dan depresi yang dialami penderita PCOS agar tidak terjadi gangguan hormon yang lebih parah.
Di jurnal yang berbeda, Anu Bansal menemukan bahwa olahraga yang dilakukan dalam kurun waktu 8-24 minggu dengan 2-5 sesi perminggu dan dilakukan dengan durasi 25-60 menit per harinya bisa meningkatkan parameter klinis dan respon biologis tubuh.
Jadi harus rutin olahraga ya Teman Sirka, bukan cuma olahraga sekali sekali atau sesuai kehendak hati.
Berikut olahraga yang bisa jadi pilihan untuk penderita PCOS :
Bagi yang belum terbiasa olahraga lakukan dengan prinsip “Slow and Low” dimana lakukan dengan perlahan dan dengan beban yang ringan. Bisa dimulai dengan jalan kaki sebelum dikombinasikan dengan metode latihan lain
Latihan model ini menggunakan beberapa macam gerakan dan setiap gerakan dilakukan dalam waktu tertentu dan diberi jeda untuk istirahat dalam setiap setnya. Karena intensitasnya tinggi, waktu latihan jadi lebih singkat.
Sedikit berbeda dengan HIIT, interval training ini menggunakan dua tipe intensitas yang berbeda, Misalnya lari sprint 20 detik dan dikombinasikan dengan jogging santai 20 detik berikutnya dan diulang jadi beberapa kali pengulangan.
Seperti namanya, latihan ini berfokus pada kekuatan otot. Misalnya push up, sit up, dan banyak gerakan lainnya. Untuk beban bisa menggunakan berat badan sendiri seperti pada push up, squat, dan lunges. Bisa juga menggunakan beban seperti barbell, dumbbell dan alat yang digunakan di pusat kebugaran.
Yoga, pilates, dan pereganan ringan masuk ke dalam kategori ini. Berfokus pada kelenturan dan ruang gerak sendi agar gerakan makin leluasa dilakukan.
Untuk kamu yang masih bingung bisa ikuti program latihan ini:
Pola latihan ini bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuhmu ya! Kamu juga perlu meningkatkan kesulitan secara berkala untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
PCOS memang berat tapi tidak berarti gejalanya tidak bisa ditekan dengan pola hidup sehat pola gerak yang cermat dan keseimbangan pola istirahat.
Pada wanita dengan PCOS, mengontrol berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting. Terlebih jika kamu sedang merencanakan untuk hamil.
Berkonsultasi dengan dokter dan nutrisionis berpengalaman dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk meredakan gejala PCOS dan hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut.
Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah sindrom metabolik seperti PCOS yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya!
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…
Aprepitant - Obat Anti Mual yang Bermanfaat untuk Berat Badan? Apakah kamu pernah mendengar obat…
5 Rekomendasi Ikan untuk Penderita Diabetes dan Cara Mengonsumsinya Tidak semua ikan buruk bagi penderita…