3 Perbedaan PCO dan PCOS

PCO dan PCOS merupakan kondisi gangguan kesehatan pada organ reproduksi wanita. Terkesan mirip, tapi keduanya berbeda. Apa perbedaan PCO dan PCOS ini? Simak pada artikel ini ya!

Definisi PCO dan PCOS

PCO atau polycystic ovaries yang biasa juga disebut dengan kista ovarium yang multipel (ovarian cysts) adalah kondisi di mana terdapat banyak sel telur yang menempel pada dinding ovarium atau indung telur.

Sedangkan PCOS atau polycystic ovary syndrome adalah kondisi yang dialami oleh wanita usia subur yang menyebabkan gangguan hormonal akibat kelebihan hormon androgen pada wanita sehingga mengganggu proses ovulasi.

Pada kondisi PCOS, folikel sering kali tidak dapat melepaskan sel telur sehingga tidak terjadi ovulasi. 

Perbedaan PCO dengan PCOS

1. Faktor Risiko

Penyebab kista ovarium atau PCO umumnya adalah pertumbuhan sel abnormal dalam ovarium. Secara umum, kista terbentuk secara alami sebagai bagian dari siklus menstruasi, yang disebut sebagai kista folikel atau kista fungsional dan tidak berbahaya. 

Tapi ada juga yang berbahaya bahkan berpotensi menjadi kanker. 

Faktor risiko terjadinya kista ovarium pada kondisi berikut ini:

  • Gangguan hormonal
  • Kehamilan
  • Infeksi panggul
  • Memiliki riwayat kista ovarium
  • Gangguan reproduksi lain seperti endometriosis

Pada PCOS, penyebab pasti belum diketahui. Namun demikian, kondisi yang meningkatkan risiko kejadian PCOS pada wanita, antara lain:

  • Obesitas
  • Hormon androgen berlebih
  • Kelebihan insulin yang menyebabkan produksi androgen meningkat
  • Genetik

2. Gejala

PCO biasanya tidak menimbulkan gejala dan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi jika ukurannya membesar, mungkin akan terdapat gejala berikut:

  • Nyeri panggul atau di area perut bagian bawah
  • Rasa penuh atau berat di perut
  • Nyeri berlebihan saat menstruasi

Sementara pada PCOS, terdapat gejala berikut ini:

  • Munculnya banyak kista ovarium (PCO)
  • Haid tidak teratur, termasuk siklus menstruasi yang singkat atau terlalu lama
  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan (hirsutisme), seperti di dada, perut, punggung, dagu, atau kumis akibat hormon androgen berlebih
  • Muncul jerawat atau kulit berminyak

PCO menjadi salah satu gejala PCOS, yakni munculnya banyak folikel yang menempel di dinding ovarium.Tapi, orang yang memiliki PCO belum tentu akan mengalami PCOS. 

3. Diagnosis

Terdapat perbedaan antara diagnosis PCO dan PCOS. 

Pada PCO, pemeriksaan dapat dilakukan sesuai dengan ukuran dan tipe kista pada PCO.

Adapun pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini, antara lain sebagai berikut:

  • USG pada bagian panggul

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi lokasi kista dan jenis kista yang dimiliki apakah kista padat atau berisi cairan.

  • Laparoskopi

Pemeriksaan laparoskopi dilakukan dengan memasukkan selang berkamera melalui sayatan kecil di perut untuk mendeteksi adanya kista. Ini bisa dilakukan sekaligus dengan tindakan untuk mengangkatnya.

Kondisi PCOS cenderung lebih sulit dideteksi. Biasanya, penderitanya baru menyadari kondisi PCOS setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh karena adanya keluhan sulit hamil.

Untuk mendiagnosis PCOS, berikut pemeriksaan yang umumnya dilakukan:

  • Perubahan berat badan
  • Kondisi siklus menstruasi
  • Mengecek adanya pertumbuhan bulu di bagian tubuh yang tidak biasa
  • Mengecek adanya jerawat yang berlebihan
  • Memeriksa adanya kondisi resistensi insulin.

Selain pemeriksaan tersebut, tahapan diagnosis atau pemeriksaan lanjutannya adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan panggul dengan memasukkan jari ke dalam liang vagina.
  • Pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya gangguan hormonal.
  • USG transvaginal

Cara Mengatasi PCO dan PCOS

Pada umumnya, PCO atau kista ovarium yang tidak berbahaya. Kondisi ini bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan, tanpa pengobatan khusus. 

Pengobatan PCO disesuaikan dengan jenis, gejala, ukuran kista, dan usia penderitanya. 

Beberapa pengobatan yang direkomendasikan dokter untuk mengatasi kista ovarium antara lain:

  • Rutin berkonsultasi dengan dokter untuk melihat perkembangan kista, karena beberapa jenis kista bisa hilang sendiri dalam beberapa bulan
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil KB untuk mencegah kista berulang
  • Pembedahan untuk mengangkat kista yang lebih besar atau jenis yang berbahaya

Sementara itu, pengobatan PCOS dikaitkan dengan gejala yang ditimbulkan dan penyebab yang mendasari, meliputi:

  • Perubahan gaya hidup sehat untuk menjaga berat badan ideal
  • Mengatur pola makan dan olahraga teratur bisa menjadi solusi
  • Obat-obatan untuk mengatur siklus menstruasi

PCO dan PCOS Itu Berbeda!

PCOS memang berat tapi tidak berarti gejalanya tidak bisa ditekan dengan pola hidup sehat pola gerak yang cermat dan keseimbangan pola istirahat.

Pada wanita dengan PCOS, mengontrol berat badan dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting. Terlebih jika kamu sedang merencanakan untuk hamil.

Berkonsultasi dengan dokter dan nutrisionis berpengalaman dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk meredakan gejala PCOS dan hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut.

Klinik Sirka hadir untuk mengatasi masalah sindrom metabolik seperti PCOS yang sedang kamu alami dan agar kamu bisa berkonsultasi secara offline. Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut tentang konsultasi dengan dokter di klinik Sirka ya! 

Dokter Indah Agung Aprilia# and Ainy Suchianti, S.Gz#

Recent Posts

Konsultasi Diabetes – Kapan dan ke Dokter Apa?

Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…

2 hours ago

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya!

Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…

3 hours ago

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol?

Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…

11 hours ago

Modafinil – Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…

3 days ago

Desvenlafaxine – Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…

4 days ago

Loratadine – Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan?

Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…

4 days ago