Janin terlilit tali pusar adalah salah satu kondisi yang bisa terjadi saat bayi masih di dalam kandungan maupun ketika proses persalinan. Apakah janin terlilit tali pusar merupakan kondisi yang berbahaya? Kenali penyebab dan cara mengatasi janin terlilit tali pusar melalui artikel ini.
Tali pusar (tali pusat) berfungsi untuk mengantarkan zat gizi dan oksigen dari ibu ke bayi, agar janin bisa bertahan hidup dalam kandungan.
Selama di dalam kandungan, tali pusar menjadi penghubung untuk membawa pasokan oksigen dan zat gizi dari plasenta ke aliran darah bayi. Selain itu, tali pusar juga berfungsi untuk membawa darah kotor dari tubuh bayi kembali ke plasenta.
Adanya masalah pada tali pusat, seperti janin terlilit tali pusar saat kehamilan bisa mengganggu jalur pasokan zat gizi dan oksigen yang diterima bayi.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan janin terlilit tali pusar, di antaranya:
Janin yang terlilit tali pusar (tali pusat) tubuhnya sendiri tidak selalu akan berakibat buruk.
Hal ini tergantung dari kondisi tali pusar yang melilit bayi, misalnya seberapa banyak jumlah tali pusar yang melilit bayi, seberapa kuat lilitan tersebut, dan lain sebagainya.
Pada beberapa kasus, lilitan bisa sangat longgar sehingga mudah terlepas kapan pun.
Dalam hal ini, berarti tidak ada cara khusus untuk melepaskan lilitan tali pusat pada janin atau bayi dalam kandungan.
Sementara dalam kasus lainnya, lilitan bahkan bisa sangat kencang.
Kondisi ini otomatis dapat berakibat buruk karena membuat bayi dalam kondisi tercekik, menyebabkan kurangnya suplai oksigen.
Janin terlilit tali pusar pada kehamilan dapat diketahui melalui USG (ultrasonografi) saat kontrol kandungan rutin.
Belum ada cara untuk mencegah terjadinya bayi terlilit tali pusar.
Jika bayi di dalam kandungan didiagnosis terlilit tali pusar selama kehamilan, maka tidak ada tindakan lebih lanjut yang bisa dilakukan.
Dokter kandungan biasanya juga tidak akan menyarankan persalinan segera. Dengan pemantauan yang tepat, dokter akan dapat mendeteksi masalah ini. Pada sebagian besar kasus, bayi lahir tanpa komplikasi dari tali pusar.
Pada beberapa kasus, jika detak jantung bayi terus turun dan ibu telah mencoba untuk melahirkan secara normal, dokter mungkin akan menyarankan persalinan caesar darurat.
Hal ini menunjukkan pentingnya melakukan kontrol kandungan secara rutin, agar dokter dan ibu dapat mengetahui perkembangan dan perubahan yang terjadi pada bayi di dalam kandungan.
Kontrol rutin saat kehamilan merupakan kunci untuk mengetahui perkembangan dan kondisi terkini janin termasuk janin terlilit tali pusar. Kondisi ini tidak selalu berbahaya, tapi pastikan kamu mengetahui bahwa janin memiliki jumlah detak jantung normal dan dalam keadaan sehat.
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…