Kedelai merupakan salah satu bahan makanan serbaguna yang banyak kita konsumsi sehari-hari. Terlebih bagi vegetarian dan orang Asia. Bahan ini juga menjadi salah satu pilihan utama bahan makanan yang dapat diolah menjadi berbagai jenis hidangan, seperti tahu, tempe, miso, susu kedelai, dan banyak lagi lainnya, tetapi tahukah kamu bahwa kedelai merupakan bahan makanan kaya isoflavon yang dapat memengaruhi hormon reproduksi di dalam tubuh? Apa efek samping konsumsi kedelai bagi pria? Simak penjelasannya berikut!
Kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang kaya akan zat gizi, seperti protein, zat besi, asam folat, serat, magnesium dan potasium. Kedelai juga kaya akan isoflavon, tipe fitoestrogen yang memiliki fungsi mirip estrogen di dalam tubuh, namun dengan efek yang lebih lemah.
Kekhawatiran terkait efek samping kedelai yang dapat meningkatkan sisi feminim pada pria terus meningkat akhir-akhir ini. Banyak penelitian dan kasus yang melaporkan adanya efek kedelai pada hormon reproduksi pria. Beberapa studi dan laporan kasus mengindikasikan bahwa kedelai dapat menurunkan kadar hormon testosteron dan meningkatkan kadar hormon estrogen.
Namun, meta analisis terbaru yang merangkum hasil dari 41 studi terkait topik tersebut menyimpulkan hal lain. Studi tersebut menyebutkan bahwa terlepas dari dosis dan durasi penelitian yang dilakukan, baik protein mau pun isoflavon yang terkandung dalam kedelai tidak memengaruhi kadar Total Testosterone (TT), Free Testosterone (FT), Estradiol (E2), Estrone (E1), dan Sex Hormone Binding Globulin (SHBG).
Insiden kanker prostat di negara Barat lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara Asia, dimana kedelai umum dikonsumsi sehari-hari.
Sebuah studi menunjukkan bahwa risiko kanker prostat lebih tinggi pada laki-laki keturunan Tiongkok dan Jepang yang pindah ke negara Barat dan mengikuti pola makan negara Barat. Sedangkan mereka yang tetap menerapkan pola makan tradisional, diketahui tidak mengalami peningkatan risiko kanker prostat.
Isoflavon dalam kedelai, khususnya genistein dan daidzein, dapat masuk ke dalam jaringan prostat dan bertindak sebagai estrogen lemah yang menghambat perkembangan kanker prostat.
Sebuah meta analisis dilakukan dengan melibatkan 30 studi case-control di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Tiongkok. Hasilnya, konsumsi kedelai total, genistein, daidzein, dan olahan kedelai lain yang tidak difermentasi, dikaitkan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Studi terdahulu memang membuktikan bahwa konsumsi makanan berbahan dasar kedelai dalam jumlah banyak, berhubungan dengan berkurangnya konsentrasi sperma dalam semen. Sayangnya, pengaruh kedelai terhadap kesuburan masih belum jelas.
Studi lainnya yang dipublikasikan di jurnal Andrology, mengevaluasi pengaruh kedelai pada 184 pria yang menjalani in vitro fertilization. Hasilnya, Asupan makanan kedelai dan isoflavon tidak berhubungan dengan tingkat pembuahan, proporsi kualitas embrio yang buruk, kecepatan pembelahan embrio, implantasi, kehamilan, dan kelahiran hidup.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas hubungan antara fitoestrogen dengan reproduksi manusia.
Meskipun kedelai kaya akan isoflavon (fitoestrogen) yang memiliki fungsi mirip dengan estrogen alami tubuh manusia, namun ternyata efeknya tidak begitu besar pada fungsi reproduksi dan kesuburan. Sehingga, kedelai tetap aman dikonsumsi baik oleh pria maupun wanita.
Jadi, jangan ragu untuk mengonsumsi kedelai ya!
Jika kamu dan pasangan sedang merencanakan untuk program hamil, selain berhubungan seksual secara rutin, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat adalah kuncinya.
Dokter gizi dan nutrisionis berpengalaman dari Sirka dapat membantumu untuk mewujudkan keinginan untuk hamil. Klik tautan ini untuk info lebih lanjut!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…