Hamil kembar adalah kehamilan dengan lebih dari satu janin di dalam perut ibu. Tak hanya dua, namun ibu juga dapat mengalami hamil kembar tiga, empat, dan seterusnya. Mengapa bisa demikian? Apa saja yang harus diperhatikan pada hamil kembar? Simak ulasannya pada artikel berikut!
Hamil kembar dapat terjadi jika pada satu kali siklus ovulasi, dihasilkan lebih dari satu sel telur yang matang.
Jika sel-sel telur ini dibuahi oleh sperma, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio (bakal janin) yang menempel dan berkembang di dalam rahim. Hamil kembar yang berasal dari dua sel telur yang berbeda disebut fraternal twins.
Tidak hanya itu, hamil kembar juga dapat terjadi jika satu sel telur membelah menjadi dua embrio yang identik (sama persis). Hamil kembar yang berasal dari 1 sel telur disebut dengan identical twins.
Selain faktor genetik, hamil kembar juga dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:
Obat fertilitas yang berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi, dapat menyebabkan ovarium melepaskan lebih dari satu sel telur pada satu siklus.
Metode IVF atau lebih dikenal dengan istilah bayi tabung, merupakan prosedur pembuahan di luar rahim dengan bantuan teknologi terkini untuk mengatasi masalah kesuburan.
Hamil kembar dapat terjadi pada prosedur bayi tabung jika lebih dari satu sel telur yang telah dibuahi, dimasukkan ke dalam rahim. Hamil kembar juga dapat terjadi jika satu sel telur yang dipindahkan ke dalam rahim mengalami pembelahan dan terbentuk lebih dari satu embrio.
Wanita berusia di atas 35 tahun, cenderung melepaskan dua atau lebih sel telur dalam satu siklus ovulasi, sehingga hamil pada usia lebih dari 35 tahun lebih berisiko mengalami kehamilan kembar.
Memiliki bayi kembar memang membahagiakan. Namun sayangnya, hamil kembar dapat meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan. Beberapa komplikasi yang umum terjadi pada hamil kembar diantaranya yaitu:
Lebih dari 60% kehamilan kembar mengalami kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).
Risikonya akan semakin meningkat jika bayi kembar lebih dari dua. Bayi yang lahir prematur dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram lebih rentan mengalami masalah pernapasan, pencernaan, dan infeksi.
Semakin muda dan kecil bayi yang dilahirkan, semakin tinggi pula risikonya, karena organ di dalam tubuh belum sepenuhnya terbentuk dan berfungsi dengan baik.
Wanita dengan hamil kembar, lebih berisiko mengalami hipertensi dalam kehamilan. Hipertensi dapat berkembang menjadi preeklampsia, eklampsia, dan meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta (lepasnya plasenta sebelum waktunya).
Ibu dengan hamil kembar, memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami anemia dan kelainan bawaan dibandingkan dengan hamil tunggal. Bayi kembar lebih berisiko mengalami neural tube defect atau kelainan tulang belakang dan sumsum tulang belakang (seperti spina bifida), gangguan pencernaan, dan kelainan jantung.
Vanishing twin syndrome adalah kondisi ketika salah satu janin kembar menghilang dalam kandungan. Pada dasarnya, sindrom ini adalah keguguran dari salah satu janin kembar di dalam kandungan.
Jaringan janin yang tidak dapat berkembang akan mati dan diserap oleh kembarannya, plasenta, atau tubuh ibu. Inilah yang memberikan kesan janin menghilang dalam kandungan.
Kelainan yang satu ini merupakan kelainan plasenta yang berkembang hanya pada kembar identik yang berbagi plasenta. Pembuluh darah terhubung di dalam plasenta dan mengalirkan darah dari satu janin ke janin lainnya.
Seiring perkembangannya, janin penerima dapat menerima terlalu banyak darah yang dapat membebani jantung dan menyebabkan terlalu banyak cairan ketuban. Sementara janin pendonor, tidak mendapatkan cukup darah dan cairan ketuban.
Posisi janin kembar yang tidak normal, dapat meningkatkan risiko operasi caesar. Komplikasi lain yang terjadi pada hamil kembar, juga menjadi alasan mengapa operasi caesar menjadi pilihan jika bayi harus segera dilahirkan sebelum ada pembukaan dan kontraksi yang optimal.
Besarnya plasenta dan tekanan yang berlebihan pada rahim yang biasa terjadi pada hamil kembar, dapat meningkatkan risiko perdarahan postpartum pada ibu.
Ibu hamil kembar membutuhkan kalori yang lebih banyak dibandingkan dengan hamil tunggal.
Tak hanya kalori, ibu juga membutuhkan lebih banyak zat gizi penting bagi bayi termasuk protein, kalsium, dan asam folat. Rekomendasi pertambahan berat badan ibu dengan hamil kembar, disesuaikan dengan status gizi dan indeks massa tubuh ibu sebelum hamil.
Karena hamil kembar memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi, maka ibu harus lebih sering periksa hamil.
Periksa hamil secara rutin dalam membantu dokter mendeteksi lebih dini jika terjadi komplikasi. Semakin cepat komplikasi diketahui, semakin cepat pula penanganan dapat dilakukan untuk mengatasinya. Status gizi dan berat badan ibu juga harus dipantau lebih ketat pada hamil kembar.
Beberapa wanita mungkin membutuhkan istirahat lebih banyak atau bahkan bed rest selama hamil. Kondisi ini sangat tergantung pada komplikasi kehamilan dan kondisi janin. Mengurangi aktivitas fisik dan istirahat cukup dapat membantu meringankan beban ibu dan mencegah kelahiran prematur pada hamil kembar.
Jika terjadi komplikasi dan bayi harus dilahirkan lebih awal, umumnya dokter akan meminta ibu untuk mengonsumsi obat tokolitik dan kortikosteroid. Obat tokolitik berfungsi untuk mengurangi atau menghentikan kontraksi.
Sedangkan kortikosteroid berfungsi untuk membantu pematangan paru janin. Bayi prematur dengan paru-paru yang belum berfungsi secara optimal, dapat menyebabkan bayi mengalami masalah pernapasan, oleh karena itu dibutuhkan obat kortikosteroid.
Hamil kembar memang membahagiakan, namun bertambahnya individu di dalam perut, artinya bertambah pula risiko yang dapat terjadi.
Karena itu, rajin-rajinlah untuk memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan. Perhatikan asupan gizi dan pertambahan berat badan sesuai rekomendasi, agar si kembar di dalam rahim dapat berkembang dengan baik.
Memastikan kesehatan selama kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar janin di dalam kandungannya selalu sehat dan terhindar dari masalah/penyakit.
Dokter dan nutrisionis Sirka dapat membantumu untuk menerapkan pola makan bergizi seimbang saat hamil agar kesehatan terjaga, perkembangan janin sehat dan sesuai dengan usia kandungannya, serta lancar hingga persalinan kelak. Klik tautan berikut untuk info lengkapnya!
Konsultasi Diabetes - Kapan dan ke Dokter Apa? Konsultasi diabetes adalah salah satu langkah penting…
Apakah Ada Jus untuk Menurunkan Gula Darah? Simak Faktanya! Mengonsumsi jus merupakan salah satu pilihan…
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Jengkol? Jengkol merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia…
Modafinil - Obat Stimulan yang Dapat Menurunkan Berat Badan? Modafinil adalah obat yang menstimulasi sistem…
Desvenlafaxine - Obat Depresi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Desvenlafaxine adalah obat antidepresan untuk mengobati…
Loratadine - Obat Anti Alergi yang bisa Menurunkan Berat Badan? Loratadine mampu meredakan gejala pada…